Sosialisasi

21

GELAR SOSIALISASI DI PESANTREN SUKAMISKIN, KPU JABAR AJAK SANTRI JADI PEMILIH CERDAS

BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat bersama Yayasan Pesantren Sukamiskin menggelar sosialisasi pendidikan pemilih guna mempersiapkan santri sebagai pemilih pemula yang cerdas dalam menyongsong Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024. Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Yayasan Pesantren Sukamiskin pada Minggu (3/11/2024) itu, dihadiri oleh sekitar 50 peserta santri dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik yang bijak. Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Jabar, Aneu Nursifah memberikan arahan mengenai pentingnya hak suara para santri. “Para pemilih pemula yang hadir akan diberikan undangan untuk memilih, dan kami berharap mereka tidak hanya menggunakan hak pilihnya tetapi juga memahami cara memilih dengan benar,” ucap Aneu. Di tempat yang sama, perwakilan Yayasan Pondok Pesantren Sukamiskin, Rizal Muttaqin menyampaikan pentingnya sosialisasi ini bagi pemilih pemula. “Acara ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan para santri, sehingga mereka dapat menjadi pemilih yang cerdas. Gunakan kesempatan ini untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya,” ujar Rizal. Sementara itu, pemerhati pemilu, Suharti menekankan bahwa pemilihan adalah bagian dari kedaulatan rakyat dan setiap suara penting dalam menentukan masa depan daerah. “Di Indonesia, memilih adalah hak, namun sebagai bagian dari demokrasi, kita harus melihatnya sebagai kewajiban moral. Dengan memilih, kita turut membangun bangsa,” tegas Suharti. Suharti juga mengingatkan para santri tentang pentingnya kritis dalam memilih pemimpin berdasarkan visi, misi, dan rekam jejak kandidat. “Pilihlah pemimpin yang memiliki visi dan misi jelas untuk Jawa Barat. Sebagai pemilih, kita harus cermat dan menjauhi praktik politik uang,” ujarnya. Seorang akademisi, Winda Nurmaulida membahas pentingnya kesadaran politik di kalangan generasi muda. Winda menekankan bahwa demokrasi tidak hanya soal memilih, tetapi juga soal keterlibatan aktif dalam kehidupan politik dan sosial. “Sebagai generasi muda, kalian harus kritis dan aktif berpendapat. Jangan bersikap apatis terhadap politik karena segala kebijakan pemerintah akan berdampak pada kehidupan kita,” ucap Winda. Ia juga mengajak santri untuk menjadi agen perubahan dengan ikut serta dalam kegiatan organisasi atau komunitas yang mendukung demokrasi. “Jadilah pemilih rasional yang memahami situasi politik dan sosial, karena suara pemuda sangat penting dalam membentuk masa depan bangsa,” tandasnya.


Selengkapnya
19

KPU JABAR DAN GASIBU MACAN PUTIH AJAK MASYARAKAT BANDUNG SUKSESKAN PILKADA 2024

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat bersama Gasibu Macan Putih DPW Jabar menggelar sosialisasi pendidikan pemilih yang berlangsung di Basecamp FORMAS Jabar pada Minggu (3/11/2024). Kegiatan dalam rangka menyambut Pilkada Jabar 2024 ini dihadiri oleh sekitar 50 pengurus Gasibu Macan Putih yang bersemangat untuk berkontribusi dalam mensukseskan pemilu yang berintegritas dan damai. Ketua Pelaksana, Raden Hendra Mulyana mengatakan bahwa Gasibu Macan Putih selalu terbuka mendukung kegiatan yang memberikan manfaat sosial, termasuk sosialisasi pendidikan pemilih. “Organisasi kami siap mendukung kegiatan masyarakat, baik yang dilakukan lembaga pemerintah maupun masyarakat. Kami berharap, melalui acara ini, kita semua dapat memahami pentingnya peran pemilih dalam Pilkada demi masa depan daerah yang lebih baik,” ucap Hendra dalam sambutannya. Di tempat yang sama, Ketua Gasibu Macan Putih DPW Jabar, Wawan Gunawan menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan pemilu yang cerdas. “Acara ini menjadi salah satu upaya kami untuk berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan Pilkada 2024. Kami ingin semua yang hadir dapat memahami pentingnya pemilu dan menjadi bagian dari pemilih yang kritis dan bertanggung jawab,” ujar Wawan. Sementara itu, pegiat demokrasi dan kepemiluan, Agus Baroya memberikan pandangan penting tentang pelaksanaan Pilkada. Ia menegaskan bahwa perbedaan pilihan hanyalah bagian dari proses demokrasi yang sehat dan harus diakhiri di bilik suara. “Perbedaan adalah hal yang wajar, tetapi persatuan adalah yang utama. Usai memilih, mari kita jaga kerukunan dan sama-sama mendukung pemimpin yang terpilih untuk membangun daerah kita,” ungkap Agus. Agus juga menyoroti pentingnya pemilu sebagai bentuk kedaulatan rakyat. “Kita bukan negara kerajaan. Di negara demokrasi, rakyatlah yang menentukan pemimpinnya melalui pemilu. Karena itu, sosialisasi ini penting, tidak hanya untuk peserta tetapi juga agar mereka menyampaikan pesan ini ke lingkungan sekitar, mengajak semua untuk menggunakan hak pilih,” katanya. Seorang akademisi, Arief Hamdani mengingatkan peserta akan pentingnya 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Keberagaman Indonesia adalah kekuatan kita. Sebagai warga negara, kita harus menjaga persatuan dan mengingat perjuangan para pahlawan yang telah memberikan kemerdekaan,” tegas Arief. Arief juga mengajak para peserta untuk berkontribusi positif dalam kehidupan bernegara, bukan hanya melalui kritik tetapi dengan tindakan nyata. “Kritik itu mudah, tapi mari kita menjadi warga negara yang produktif dan bermanfaat bagi lingkungan. Pilkada adalah kesempatan kita memilih pemimpin yang bisa membawa perubahan dan kemajuan,” tandasnya.


Selengkapnya
47

TINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH, KPU JABAR GELAR SOSIALISASI BERSAMA YAYASAN PARAMITA RAHADIAN LIBERTAS

GARUT – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat bekerja sama dengan Yayasan Paramita Rahadian Libertas menggelar kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2024 di Resto D'Leuwi, Garut, Kabupaten Garut, Sabtu (2/11/2024). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya partisipasi aktif dalam Pilgub Jawa Barat 2024 dan mengajak masyarakat menjadi pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab. Kepala Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Garut, Asyim Burhani menyampaikan bahwa sosialisasi ini merupakan upaya KPU untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu, dengan target partisipasi sebesar 75%. "Diharapkan masyarakat tidak buta terhadap politik, melainkan menjadi pemilih yang cerdas. Jangan memilih pasangan calon berdasarkan pragmatisme, tetapi lihatlah ide, gagasan, dan program yang ditawarkan oleh para pasangan calon, sesuai dengan hati nurani," ucap Asyim. Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari sejarah kesuksesan Pilkada 2024. Sementara itu, Ketua Yayasan Paramita Rahadian Libertas, Billy Nur Akbar Paramita menekankan pentingnya hak suara dalam menentukan masa depan Jawa Barat selama lima tahun ke depan. "Hak suara kita menentukan baik atau buruknya Jawa Barat ke depan. Oleh karena itu, gunakanlah hak pilih dengan bijak dan jangan sampai tidak menggunakan hak suara kita dengan maksimal," ujar Billy.  Billy juga mengajak anggota UMKM untuk turut serta mensukseskan Pilkada 2024 dengan berpartisipasi aktif. Di tempat yang sama, pemerhati pemilu, Iim Imron menyampaikan pemaparan mengenai sejarah dan perjalanan pilkada di Indonesia sejak era reformasi. Dia menekankan pentingnya pemilu dalam membentuk pemerintahan yang memiliki legitimasi kuat. Mengingat, Jawa Barat memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbesar di Indonesia, yaitu 35.925.960 pemilih. Pemerhati pemilu lainnya, Djudju Nuzuluddin juga menekankan pentingnya keabsahan data pemilih serta kejujuran dan keadilan dalam pemilu. Djudju juga mengingatkan bahwa money politics menjadi tantangan yang perlu diatasi bersama. "Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT masih dapat menggunakan hak pilihnya di TPS yang sesuai dengan tempat tinggal, asalkan membawa KTP," tandasnya.


Selengkapnya
41

KPU JABAR GELAR SOSIALISASI DI YAYASAN ASY SYARIFIYAH, HARAP MASYARAKAT JADI PEMILIH CERDAS

GARUT – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat bekerja sama dengan Yayasan Asy Syarifiyah menggelar kegiatan sosialisasi Pilkada 2024 yang bertempat di Yayasan Asy Syarifiyah, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (2/11/2024). Acara yang dihadiri 50 peserta ini, digelar dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024. Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Garut, Asyim Burhani menyampaikan maksud dari kegiatan pendidikan pemilih ini adalah suatu usaha untuk menjadikan pemilih lebih cerdas dan meningkatkan partisipasi masyarakat. “Perlu diingat bahwa jumlah Daftar Pemilih Tetap di Jawa Barat mencapai 35,9 juta. Meningkatkan partisipasi hingga 75 persen adalah suatu target yang ambisius dan perlu dukungan dari berbagai pihak," ucap Asyim dalam sambutannya. "Dengan keterlibatan aktif, masyarakat dapat berkontribusi dalam menentukan pemimpin yang terbaik untuk masa depan mereka," lanjutnya. Asyim mengungkapkan bahwa Pilkada 2024 diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dalam perkiraannya money politik sangat mungkin terjadi dan harus di antisipasi. Pihaknya menyayangkan jikalau praktik praktik money politik terjadi. Dirinya berharap praktik money politik bisa di hilangkan dan semoga melalui acara sosialisasi ini. "Pemilih dapat menjadi semakin cerdas dan cermat dengan memilih berdasarkan hati nurani serta partisipasi masyarakat dalam pilkada kali ini pun meningkat," ungkapnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Asy Syarifiyah, Budiman memberikan apresiasi dan harapan besar kepada KPU Jabar. “Acara sosialisasi ini merupakan event terbaik di yayasan ini kerjasama dengan KPU Jawa Barat. Acara sosialisasi ini harus dijadikan sarana silaturahmi untuk kedepannya, terutama berkaitan dengan kegiatan dari KPU Jawa Barat,” ungkapnya. Di tempat yang sama, pemerhati pemilu, Iim Imron menyampaikan tentang sejarah Pemilu hingga Pemilu Presiden Pemilu 2004 menjadi momen pertama pemilihan presiden dipilih langsung oleh rakyat. Pemberlakuan aturan ini terjadi pasca perubahan amandemen UUD 1945. Iim menjelaskan bahwa pada zaman dahulu pemimpin daerah ditunjuk langsung oleh Presiden, kemudian dipilih oleh DPRD. “Tahun 2005, pilkada langsung dilaksanakan, namun belum berjalan dengan maksimal,” ujarnya. Selain itu Iim menjelaskan tentang sengketa Pemilu melalui Mahkamah Konstitusi dan proses prosedurnya. Iim sangat mendukung dan setuju dengan adanya program sosialisasi Pilkada ini sebagai salah satu upaya untuk mengedukasi masyarakat. Pemerhati pemilu lainnya, Djudju Nuzuluddin menjelaskan bahwa Pemilu sebagai wujud kedaulatan rakyat, dilakukan dengan serentak karena berberengan dalam satu waktu yang sama. Dia menjelaskan dasar hukum pelaksaan Pilgub. “Dasar hukum pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur UU NRI Pasal 18 ayat (4), dengan menggunakan pedoman berdasarkan PKPU,” ucap Djudju. Dirinya juga menjelaskan tentang penyelenggara Pemilu, Azas Pemilu, syarat pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur, kampanye, dan pelanggaran dalam Pemilu. Tidak lupa diakhir Ia menjelaskan tentang hak warga negara dalam memilih. ”Pemilih yang dapat memilih, yaitu pemilih yang terdaftar dalam DPT, dan pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT boleh memilih di TPS yang sesuai dengan tempat tinggalnya dengan syarat membawa KTP,” tandasnya.


Selengkapnya
22

SOSIALISASI PILKADA BERSAMA FABEM, KPU JABAR AJAK PEMUDA AKTIF BERDEMOKRASI

BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat bekerja sama dengan FABEM Jabar menggelar sosialisasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Bookstore lantai 3 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, Rabu (30/10/2024). Mengusung tema “Peran Aktif Pemuda dalam Demokrasi,” acara ini dihadiri oleh 50 mahasiswa yang tergabung dalam FABEM Jabar dengan harapan meningkatkan pemahaman politik dan keterlibatan pemuda dalam proses demokrasi. Kepala Sub Bagian Hukum KPU Jabar, Hassanudin Ismail mengapresiasi kolaborasi dengan FABEM dalam upaya memberikan pendidikan pemilih di kalangan mahasiswa. “Kami berterima kasih kepada FABEM atas kerja sama ini. Pendidikan pemilih sangat penting mengingat jumlah pemilih di Jawa Barat yang besar," ucap Hassanudin "Kami berharap, melalui sosialisasi ini, mahasiswa dapat menjadi pemilih yang cerdas, memahami hak pilihnya, dan turut berperan aktif dalam menyukseskan proses Pilkada,” tambahnya. Ketua Pelaksana, Muhammad Rival Ananda menekankan peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan yang harus proaktif dalam proses politik. “Mahasiswa adalah tulang punggung demokrasi dan sebagai generasi penerus, peran kita dalam politik harus lebih masif. Sosialisasi ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya partisipasi dalam proses politik dan pemilihan pemimpin daerah, kata Rival. Rival kembali mengingatkan bahwa pemuda, khususnya mahasiswa, adalah tulang punggung demokrasi. Ia menyebutkan bahwa dalam pemilu kali ini, 55% pemilih berasal dari kalangan muda, sehingga penting bagi mereka untuk memahami dan menggunakan hak pilih dengan  bijak. “Kita sebagai pemuda harus kritis dalam memilih, bukan hanya terbawa arus sensasi kampanye. Ini saatnya pemuda bangkit sebagai garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai demokrasi,” ungkapnya. Rival juga mengingatkan pentingnya pemahaman akan visi dan misi para calon pemimpin.  “Pemuda harus mampu mengkritisi program para calon pemimpin. Jangan hanya percaya pada isu-isu sensasional. Pilkada ini adalah momen bagi kita memperjuangkan demokrasi melalui pemilihan yang cerdas,” tandasnya. Sementara itu, pemerhati pemilu, Budi Tresnayadi menjelaskan terkait sejarah pelaksanaan Pilkada di Indonesia serta mengajak mahasiswa untuk memahami pentingnya memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak, visi, dan misi yang baik.  “Sejak masa Presiden SBY, pemilihan kepala daerah sempat tidak dilakukan langsung oleh rakyat. Kini, kita kembali pada Pilkada serentak, sebuah sistem yang menjaga stabilitas politik. Tugas kita adalah mengawal proses ini agar melahirkan pemimpin yang berintegritas,” jelas Budi. Budi juga menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa sebagai pengawal demokrasi yang dapat berkontribusi dalam pengawasan jalannya pemilihan. “Mahasiswa sebagai kaum terpelajar diharapkan tidak hanya memilih, tetapi juga aktif terlibat dalam pengawasan. Pemilihan yang berdaulat akan menghasilkan pemimpin yang kuat dan berkomitmen pada visi dan misi yang disampaikan saat kampanye,” tandasnya.


Selengkapnya
54

GELAR SOSIALISASI PILKADA 2024, KPU JABAR AJAK PMII BANGUN DEMOKRASI BERKUALITAS

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat bekerja sama dengan Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Jabar menggelar sosialisasi dan diskusi Pilkada 2024 di Sasak Bodas Cangkorah, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (30/10/2024). Acara yang dihadiri 50 peserta terdiri dari para kader PKC PMII Jabar ini dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dikalangan generasi muda. Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengatakan bahwa pemuda memiliki peran yang sangat penting.  "Komposisi pemuda itu 30 persen di jawa barat. Mudah mudahan partisipasi pemuda semakin meningkat. Kami berharap pemuda bisa menyebarluaskan apa hak hak dalam memilih di pilkada 2024 kali ini," ucap Hedi dalam sambutannya. Hedia juga mengingatkan akan fungsi mahasiswa dan pemuda sebagai kontrol sosial. Dimana salah satu tantangannya adalah memerangi pihak pihak yang memberikan informasi yang menyesatkan. Selain itu, dirinya juga menekankan kepada para peserta untuk mengawal pelaksanaan Pilkada dan berpartisipasi dalam memilih. “Sahabat-sahabat PMII punya tanggung jawab moral agar konstetasi di Jawa Barat ini bisa dengan jujur dan adil. Dan saya harap untuk datang di tanggal 27 november nanti, karena kita yang akan menentukan suara bagaimana Jawa Barat kedepan," katanya. Ketua Umum PKC PMII Jabar, Apriliana Eka Dani berharap kepada para peserta yang berisikan anak muda untuk tidak anti politik. “Karena kualitas demokrasi kita belum sampai tahap rasional. Demokrasi kita masih di tahap pragmatis. Mudah mudahan dengan adanya kegiatan sosialisasi hari ini bisa membangun demokrasi yang berkualitas," ucap Apriliana. Dalam sesi diskusi menghadirkan dua orang pemateri, yaitu Apriliana Eka Dani dan Ahmad Yasin sebagai Ketua Umum PKC PMII Jabar dan Rangga Raditiya sebagai Pemerhati Pemilu. Dalam paparannya, Apriliana menyampaikan bahwa peran pemuda sangat krusial dalam menentukan maju dan mundurnya bangsa ini. Lalu ia juga membahas tentang pentingnya kesadaran masyarakat akan politik. “Perlu kita ketahui bersama bahwa tidak ada yang bisa di pisahkan dengan politik. Bagaimana dengan politik kita, bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa dan lain-lain. Kita tidak bisa dipisahkan dalam ruang politik. Dengan demikian kita harus melek politik untuk mensejahterakan masyarakat," tuturnya. Dirinya juga menjelaskan tentang besarnya pengaruh politik terhadap sendi-sendi kehidupan lainnya. Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh peserta untuk tidak apatis terhadap pelaksanaan Pilkada.  Senada, Rangga Raditiya sebagai pemerhati pemilu juga menekankan akan pentingnya peranan pemuda dalam pelaksanaan Pilkada. “Pemuda harus terlibat aktif dalam pemilu kada. Karena saya kira akses informasi pemuda sangat mudah. Selain informasi ada idealisme dan nilai perjuangan," ungkapnya. "Mudah mudahan dengan adanya kegiatan hari ini kita bisa lebih melek akan informasi supaya kita tidak menjadi korban hoax. Maka penting kita di bekali dengan literasi politik," tandasnya.


Selengkapnya