Sosialisasi

47

KPU JABAR INGIN PEMILIH PEMULA JADI SUBJEK POLITIK BUKAN HANYA OBJEK

MAJALENGKA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat ingin para pemilih pemula tidak hanya berperan aktif sebagai objek politik melainkan juga ikut berkontribusi mewujudkan pemilu yang berkualitas dengan menjadi subjek politik.  Begitu disampaikan Ketua Divisi Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pengembangan KPU Jabar, Abdullah Sapi’I dalam Sosialisasi Pendidikan Pemilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Tahun 2024 di Aula Universitas Sindang Kasih Majalengka (USKM), Senin (21/10/2024). "Kita ingin merubah bahwa temen-temen itu subjek pemilu, untuk mengkampanyekan orang untuk memilih, mengkampanyekan orang daftar ke TPS nantinya, kita ingin rekan-rekan semua menjadi subjek jangan sekedar menjadi objek," katanya. Sebab menurutnya, sebanyak 65 persen pemilih di Jabar merupakan pemilih pemula, yang terdiri dari generasi milenial hingga Gen Z. "Makanya sejak sekarang, kita rubah, temen-temen pemilih pemula itu harus menjadi subjek," ujarnya. Sementara itu, Rektor Universitas Sindang Kasih Majalengka, Cecep Sumarna mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih ini sangat penting untuk memberikan edukasi kepada para pemilih pemula. "Sosialisasi itu artinya mensosialisasikan gagasan, ide, pikiran dan berbagai hal yang terkait dengan kepemiluan, ini pendidikannya pendidikan pemilu, jangan di pendidikan saja lalu pemilu, jadi sosialisi pendidikan kepemiluan," ucap Cecep. Dengan adanya sosialisasi ini, kata Cecep, diharapkan bisa menghadirkan pemimpin Jabar yang berkualitas. "Saya kira pemilu dari tahun ke tahun, regulasi 5 tahu sekali, selalu menghadirkan suasana dan nuansa baru, bagaimana kita semua sebagai pemilih ikut terlibat di dalam menentukan nasib bangsa, khususnya nasib masyarakat, nasib anda semua, nasib kita semua," tandasnya.


Selengkapnya
29

KPU JABAR BEKALI MAHASISWA UNIVERSITAS SINDANG KASIH MAJALENGKA PENDIDIKAN PEMILIH

MAJALENGKA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat bersama Universitas Sindang Kasih Majalengka (USKM) menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Tahun 2024 di Aula USKM, Senin (21/10/2024). Ketua Divisi Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pengembangan KPU Jabar, Abdullah Sapi’I mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi aktif pada Pilgub Jabar 2024. Bukan hanya sebagai pemilih tetapi juga menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) agar dapat memahami situasi bagaimana pemungutan dan penghitungan suara yang dikerjakan KPU Jabar. "Kita ingin membekali pengalaman kepemiluan buat rekan-rekan semua, jadi sayang sebetulnya kesempatan buat belajar, temen-temen gak pada daftar, yang sudah daftar sudah menjadi penyelenggara pemilu," ucap Abdullah dalam sambutannya. Selain mahasiswa, kata Abdullah, pemilih pemula setingkat siswa SMA juga bisa menjadi anggota KPPS. "Kami dari KPU Jawa Barat ada kebijakan KPPS, PPK, PPS itu diutamakan 2 orang atau 3 orang nya itu pemilih pemula, pemilih pemula siapa pun, anak SMA yang baru lulus boleh, anak kuliah yang baru SMT 1 boleh, supaya apa? Tujuannya adalah rekan-rekan semua punya pengalaman kepemiluan," tuturnya. Sementara itu, Rektor Universitas Sindang Kasih Majalengka, Cecep Sumarna mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada KPU Jabar yang telah menyelenggarakan sosialisasi pendidikan pemilih ini di Universitas Sindang Kasih Majalengka. "Saya menyambut baik sosialisasi ini, gagasan ini adalah gagasan yang cukup bagus, gagasan ini harus dipandang sebagai gagasan yang baik karena itu harus direspon dengan baik juga," ucap Cecep. Dengan adanya sosialisasi ini, kata Cecep, diharapkan mahasiswa khususnya para pemilih pemula dapat memahami pentingnya pemilu ini. "Kami berharap bahwa kita semua termasuk kepada orang-orang yang dicerahkan," tandasnya.


Selengkapnya
26

PENTINGNYA MEMILIH PEMIMPIN BERINTEGRITAS, KPU JABAR BERSAMA YAYASAN ASSA'ADAH GELAR SOSIALISASI PILKADA 2024

BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat menggelar sosialisasi pendidikan pemilih bersama Yayasan Pendidikan Islam Assa’adah pada Minggu (20/10/2024).  Acara yang berlangsung di Kompleks Yayasan Assa’adah ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari masyarakat sekitar.  Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat menjelang Pilkada Jabar yang akan berlangsung pada 27 November 2024. Ketua Yayasan Pendidikan Islam Assa’adah, Ustadz Syaiful Anam menyampaikan apresiasinya kepada para peserta dan KPU Jabar.  “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang hadir hari ini. Semoga sosialisasi ini memberikan manfaat bagi masyarakat dan meningkatkan pemahaman tentang pentingnya Pilkada,” ujar Syaiful dalam sambutannya. Kepala Divisi SDM Litbang KPU Jabar, Abdullah Sapi’i mengingatkan masyarakat untuk terlibat aktif dalam Pilkada mendatang.  “Pilkada serentak akan dimulai pada 27 November 2024 dari pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Kami mengajak masyarakat untuk memastikan diri terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan berpartisipasi penuh dalam Pilkada ini. Target kami adalah mencapai partisipasi pemilih di atas 90%,” ungkap Abdullah. Sesi utama sosialisasi diisi oleh Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon, Aip Syarifudin, yang menjelaskan pentingnya memilih pemimpin yang berintegritas.  “Pemilihan kepala daerah bukan hanya sekadar pesta demokrasi, melainkan kesempatan bagi kita untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perbaikan bagi masyarakat. Kita harus aktif terlibat dalam pemilihan ini dan memastikan bahwa kita memilih berdasarkan informasi yang tepat,” jelas Aip. Ia juga menekankan peran masyarakat dalam pengawasan Pilkada. “Selain memilih, masyarakat juga harus menjadi pengawas bagi jalannya pemilihan. Pastikan bahwa anggota keluarga telah terdaftar dan tidak terjadi pelanggaran seperti politik uang,” tambahnya. Aip Syarifudin juga mengingatkan peserta untuk menolak praktik politik uang. “Politik uang sering terjadi, tetapi masyarakat harus menolaknya. Mereka yang terlibat dalam politik uang dapat dikenai sanksi hukum. Selain itu, meskipun golput adalah hak, pilihan terbaik adalah menggunakan hak pilih untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan hati nurani dan keyakinan,” tegasnya. Bisri Mustofa, tokoh agama yang juga menjadi narasumber dalam acara ini, membahas pentingnya menjaga keselarasan antara agama dan politik.  “Agama dan politik tidak bisa dipisahkan. Kita harus memastikan bahwa proses politik, termasuk Pilkada, berjalan sesuai dengan nilai-nilai agama. Ini penting untuk menghindari konflik dan menjaga suasana yang kondusif selama Pilkada,” ujarnya. Bisri juga menekankan pentingnya berpolitik secara moderat. Menurutnya, moderasi dalam beragama dan berpolitik sangat diperlukan untuk menjaga keadilan dan keharmonisan.  “Pemimpin yang kita pilih haruslah yang amanah, dan sebagai warga negara serta muslim, kita wajib mendukung pemimpin yang bisa menjalankan tugasnya dengan baik,” pungkasnya. Melalui kegiatan sosialisasi ini, KPU Jabar berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya peran mereka dalam Pilkada 2024. Dengan literasi politik yang lebih baik, diharapkan partisipasi pemilih meningkat dan Pilkada berjalan dengan lancar serta berintegritas. Dengan antusiasme peserta yang tinggi, sosialisasi ini memberikan harapan bahwa partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 dapat meningkat secara signifikan, membantu menciptakan demokrasi yang sehat dan kuat di Jabar.


Selengkapnya
13

TINGKATKAN LITERASI POLITIK, HIMI PERSIS DAN KPU JABAR AJAK MAHASISWA BERPARTISIPASI AKTIF DALAM PILKADA 2024

BANDUNG – Dalam rangka menyukseskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024, Himpunan Mahasiswa Islam (HIMI) Persatuan Islam (Persis) Jabar bekerjasama dengan KPU Jabar mengadakan sosialisasi pendidikan pemilih pada Minggu (20/10/2024), di Aula DPD KNPI Jabar.  Acara yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta yang terdiri dari anggota HIMI Persis Jabar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik dan partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024. Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana, Annisa Nurlatifah, menyoroti rendahnya literasi politik di kalangan masyarakat.  “Pemilu mendatang merupakan momentum penting bagi kita untuk menentukan pemimpin yang akan memimpin selama lima tahun ke depan. Rendahnya literasi politik dapat mengakibatkan pemilih tidak memahami pilihan mereka, yang berpotensi menghasilkan keputusan yang kurang tepat,” jelas Annisa. Menurutnya, upaya kolektif sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait proses pemilihan dan pentingnya partisipasi politik.  “Dengan literasi politik yang baik, setiap suara yang diberikan akan didasarkan pada informasi yang akurat dan pemahaman yang mendalam tentang visi, misi, dan rekam jejak calon pemimpin,” tambahnya. Ketua PW HIMI Persis, Resa Mutoharoh, menegaskan pentingnya peran pemuda dalam menyukseskan Pilkada 2024.  “Agenda sosialisasi ini merupakan amanah dari KPU untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan jumlah pemilih, tetapi juga kesadaran politik di kalangan masyarakat,” ujarnya. Resa juga mengajak seluruh peserta untuk aktif berkontribusi dalam proses demokrasi. “Dengan partisipasi yang meningkat dan kesadaran politik yang lebih baik, kita semua berharap dapat menciptakan kemajuan signifikan bagi Jawa Barat,” ungkapnya. Sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber, di antaranya, Ketua PW Persis Jabar, Ust. Iman Setiawan yang memberikan pemahaman tentang peran pemilih cerdas dalam Pilkada.  “Masyarakat seringkali menganggap politik adalah ranah orang lain. Namun, pengetahuan politik sangat penting bagi setiap individu,” kata Ust. Iman. Menurutnya, langkah awal menjadi pemilih cerdas adalah dengan mengenali visi dan misi masing-masing calon. Selain itu, penting bagi masyarakat untuk mengevaluasi rekam jejak calon sebelum memberikan suaranya.  “Dengan memberikan suara, kita berkontribusi pada masa depan yang kita inginkan. Kesadaran politik dan keterlibatan aktif dalam pemilu adalah langkah awal menciptakan perubahan,” jelasnya. Sementara itu, Farhatun Fauziyyah, salah satu pegiat pemilu yang juga menjadi narasumber, membahas pentingnya peran perempuan dalam Pilkada. Ia menyoroti fakta bahwa perempuan sering kali diabaikan dalam proses pengambilan keputusan politik.  “Perempuan sering kali tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, padahal mereka merupakan setengah dari populasi pemilih,” ungkapnya. Farhatun menekankan pentingnya langkah konkret untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik.  “Dengan memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi perempuan didengar, kita dapat menciptakan perubahan positif bagi seluruh masyarakat,” tambahnya. Kasubbag Parmas KPU Jabar, Chaeruman Setia Nuraha, menekankan perlunya sinergi antara KPU dan masyarakat untuk menyukseskan Pilkada.  “Partisipasi politik adalah salah satu indikator utama demokrasi yang sehat. Kami berharap peserta sosialisasi ini dapat menjadi agen perubahan di daerah masing-masing,” ujarnya. Dengan adanya kegiatan ini, HIMI Persis Jabar berharap dapat mendorong masyarakat, terutama pemilih pemula, untuk menjadi pemilih yang cerdas dan berkontribusi dalam membangun masa depan Jabar yang lebih baik melalui Pilkada 2024.


Selengkapnya
19

EDUKASI PEMILIH, ASOSIASI PENGEMUDI JABAR SIAP JADI AGEN PERUBAHAN PILKADA 2024

PURWAKARTA – Sebagai bagian dari persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat 2024, Perkumpulan Seluruh Pengemudi Bersatu (PSPB) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar menggelar sosialisasi pendidikan pemilih pada Kamis (17/10/2024).  Bertempat di Sahejo Resort, Purwakarta, acara ini dihadiri oleh 50 peserta dari anggota Asosiasi Pengemudi Jabar. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya partisipasi dalam Pilkada serta memberikan edukasi seputar tata cara pemilihan yang benar.  Ketua Asosiasi Pengemudi Jabar, Asep Dani, menyampaikan harapannya agar para peserta dapat menjadi agen perubahan dalam menyebarkan informasi yang mereka peroleh. Kadiv Teknis KPU Kabupaten Purwakarta, Rifan Dani Ramadhan, menggarisbawahi pentingnya sosialisasi ini dalam mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam Pilkada.  "Partisipasi pemilih mencerminkan kualitas demokrasi kita. Setelah mendapatkan informasi dalam sosialisasi ini, kami berharap para peserta dapat menyebarkan pengetahuan kepada masyarakat luas," ujarnya. Sosialisasi ini juga membahas berbagai hal teknis terkait pelaksanaan Pilkada, mulai dari tata cara memilih hingga pentingnya mengenali calon pemimpin yang berkualitas.  Selain itu, Rifan juga mengingatkan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh kampanye hitam atau politik uang yang dapat merusak nilai demokrasi. Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Jabar, Rulaiadi menekankan bahwa Pilkada 2024 adalah momentum penting untuk memilih pemimpin yang tepat.  Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbesar di Indonesia, Jawa Barat memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan partisipasi masyarakat dalam pemilu.  "Kita perlu memilih secara rasional, dengan memperhatikan rekam jejak dan program yang ditawarkan oleh para calon," kata Rulaiadi. Lebih lanjut, ia juga menyinggung tentang peran organisasi masyarakat (ormas) dalam menyukseskan Pilkada. "Ormas memiliki peran penting sebagai perpanjangan tangan masyarakat dalam menyampaikan informasi serta memantau jalannya Pilkada,” ujarnya. Pemerhati pemilu yang turut hadir sebagai narasumber, Robi Maulana Zulkarnain menambahkan bahwa partisipasi masyarakat dalam Pilkada erat kaitannya dengan legitimasi pemimpin terpilih.  "Semakin banyak masyarakat yang menggunakan hak pilihnya, semakin kuat legitimasi yang diberikan kepada pemimpin yang terpilih. Oleh karena itu, hindari politik uang dan pilihlah dengan bijak berdasarkan kualitas calon, bukan faktor emosional," tegasnya. Koordinator Akademi Pemilu dan Demokrasi Jabar, Zaki Hilmi, menekankan pentingnya melihat pendidikan dan karakter calon pemimpin. Ia mengajak masyarakat untuk cerdas dalam memilih dan tidak hanya berfokus pada identitas etnis atau agama. Acara diakhiri dengan sesi diskusi yang interaktif, di mana para peserta antusias bertanya mengenai proses Pilkada.  Dalam pesannya, Ketua Dewan Kehormatan PSPB, Arianta, mengajak para peserta untuk menjadi pemilih yang rasional dan tidak tergoda oleh politik uang.  "Keputusan kita dalam memilih akan berdampak selama lima tahun ke depan, maka dari itu kita harus bijak dalam menentukan pilihan," tutupnya. Sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat, khususnya di kalangan pengemudi dan ormas, dalam menyukseskan Pilkada Jabar 2024 yang akan datang.


Selengkapnya
43

SOSIALISASI PILKADA BERSAMA KPU JABAR, MAHASISWA IAIT DIDORONG JADI PEMILIH CERDAS

TASIKMALAYA – Institut Agama Islam Tasikmalaya (IAIT) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menggelar sosialisasi pendidikan pemilih menjelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024.  Bertempat di Aula IAIT, acara ini dihadiri 50 mahasiswa yang antusias belajar tentang pentingnya peran mereka dalam Pilkada. Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIT, Nana Mardina, membuka acara dengan menyampaikan pentingnya kegiatan ini untuk mahasiswa.  “Sebagai insan akademis dan sosial kontrol, mahasiswa memiliki peran strategis dalam memantau kinerja pemerintah dan menyampaikan informasi kepada masyarakat," ujar Nana dalam sambutannya. Rektor IAIT, Abdul Haris menekankan bahwa pemilihan kepala daerah bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga mengevaluasi kinerja pemerintahan selama lima tahun terakhir.  "Mahasiswa harus sadar bahwa peran mereka sebagai pemilih sangat vital untuk masa depan. Pilihan yang bijak akan menentukan arah pembangunan di Jawa Barat," kata Abdul Haris. Ia juga mengajak mahasiswa untuk aktif mengajak orang-orang di sekitar mereka untuk berpartisipasi dalam Pilkada 2024.  "Mahasiswa memiliki kewajiban untuk menggerakkan masyarakat agar ikut andil dalam memilih pemimpin yang ideal, amanah, dan bisa dipercaya." Ketua Divisi SDM dan Litbang KPU Jabar, Abdullah Sapi’I, yang turut hadir sebagai narasumber, menegaskan bahwa KPU mengajak mahasiswa untuk menjadi agen sosialisasi Pilkada.  "Kami berharap mahasiswa bisa menjadi penyambung lidah bagi masyarakat, mengajak mereka berpartisipasi aktif dalam Pilkada," ujarnya. Abdullah juga mengundang mahasiswa untuk terlibat sebagai penyelenggara pemilu, seperti menjadi petugas di Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), maupun Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Ssalah satu narasumber dalam acara ini, Nina Yuningsih, memberikan materi tentang pentingnya peran pemilih dalam menciptakan Pilkada yang berkualitas.  "Mahasiswa harus memiliki kesadaran politik yang tinggi dan memilih berdasarkan kompetensi serta integritas calon, bukan sekadar popularitas," tegasnya. Ia juga menekankan bahwa pemilih harus kritis dan berfungsi sebagai pengawas untuk memastikan proses Pilkada berjalan adil dan transparan.  "Setelah pemilihan, mahasiswa harus terus aktif mengawasi kinerja pemimpin terpilih dan menyuarakan aspirasi masyarakat,” tegasnya. Narasumber kedua, Ade Zaenul Muttaqin, berbicara tentang pentingnya menjadi pemilih cerdas di Pilkada 2024. Ia mengingatkan mahasiswa untuk mempelajari rekam jejak dan program kerja calon, serta mengikuti debat publik untuk memahami visi dan misi mereka.  "Dengan informasi yang mudah diakses, kita harus bijak menyaring dan memverifikasi berita agar tidak terjebak dalam hoaks," jelasnya. Ade juga menekankan pentingnya diskusi publik dan penggunaan hak suara untuk membawa perubahan positif di Jabar. "Suara Anda menentukan masa depan lima tahun ke depan,” ujarnya. Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta antusias bertanya seputar proses pemilihan. KPU Jabar dan IAIT juga saling memberikan plakat sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi dalam kegiatan sosialisasi ini.  Dengan sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa IAIT dapat menjadi pemilih yang cerdas dan berperan aktif dalam menciptakan Pilkada yang berkualitas.


Selengkapnya