Sosialisasi

49

KPU JABAR AJAK PENYANDANG DISABILITAS BERPARTISIPASI AKTIF DALAM PILKADA 2024

BANDUNG – Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada Jawa Barat 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar Bersama  Perkumpulan Olahraga Tunanetra Indonesia (PORTI) menggelar acara Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Kecamatan Lengkong, Bandung, Selasa (29/10/2024).  Acara yang dihadiri oleh anggota Perkumpulan Olahraga Tunanetra Indonesia Jabar ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait pentingnya peran masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka. Ketua PORTI oleh Yan Gustian Ramadhan, menyampaikan rasa terima kasih kepada KPU Jabar yang telah menggelar acara sosialisasi Pendidikan Pemilih.   Ketua KPU Kota Bandung, Khoirul Anam Gumilar Winata memberikan paparan mengenai pentingnya memperhatikan gagasan-gagasan setiap pasangan calon.  “Untuk perihal hak pilih, harus digunakan dengan sebaik mungkin. Semoga acara ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan informasi positif bagi kita semua”, ujarnya.   Selanjutnya, Ahmad Zakiyuddin, berbicara tentang pilkada yang harus menjadi pns untuk semua terutama bagi PORTI, dan juga mengharapkan agar pilkada Jabar dilaksanakan dengan aman, nyaman, ceria.  Selain itu, dirinya menekankan pentingnya menjadi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum sebagai pedoman partisipasi pemilih. “Penyandang disabilitas harus mendapatkan hak yang sama dengan yang lainnya. Tantangan bagi disabilitas pertama adalah kendala informasi dan terkait persoalan fasilitas penyandang disabilitas di TPS”, ujarnya. Ahmad Zakiyuddin juga menekankan tantangan bagi disabilitas dikarenakan kurangnya pemerataan fasilitas penyandang disabilitas pada setiap TPS.  Dengan pemilu yang ramah disabilitas berarti pihak terkait harus menyediakan fasilitas ramah disabilitas. Dirinya juga menekankan pentingnya berkolaborasi dan pendekatan inovatif untuk mengatasi tantangan dan hambatan untuk memenuhi hak pilih dan teman-teman disabilitas harus masuk daftar pemilih. Sementara itu, narasumber kedua, Rahmat Sujarwo, mengapresiasi acara sosialisasi Pilkada  ini yang digagas ole KPU Jabar. “Acara ini harus dijadikan momentum bagi kita semua terkait bagaimana cara kita dapat bersinergi dengan berbagai komponen, terutama KPU selaku penyelenggara pemilu. Kita semua harus memperhatikan ide dan gagasan dari para pasangan calon,karena satu suara sangat berharga untuk kemajuan Jawa Barat”, katanya. Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang cukup interaktif, dimana peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada narasumber. Acara sosialisasi ini mendapat apresiasi dari para peserta.  Dengan kegiatan ini, khususnya masyarakat tuna netra dan penyandang disabilitas dapat memahami pentingnya Pilkada Jabar 2024. Dan besar harapan Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 dapat berjalan dengan jujur, adil dan transparan.


Selengkapnya
46

DOBRAK KETIDAKPAHAMAN, KPU JABAR BERSAMA YAYASAN KESUMMAH GALUH GELAR SOSIALISASI PILKADA UNTUK LANSIA

CIAMIS – Yayasan Kesummah Galuh Kamulyaan bersama KPU Jawa Barat di  Kabupaten Ciamis menggelar sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar 2024 yang difokuskan pada peningkatan pemahaman golongan lansia terkait proses pemilihan dan hak pilih mereka, yang bertempat di Sekretariat Desa Werasari, Kecamatan Sadananya, Ciamis, Senin (28/10/2024). Acara ini dihadiri oleh 51 peserta lansia dan dihadiri tokoh masyarakat serta pemangku kepentingan terkait. Camat Sadananya, H. Mamat,  mengungkapkan pentingnya sosialisasi bagi kelompok lansia yang seringkali terabaikan dalam pemahaman pemilu.  “Penting bagi lansia untuk mengetahui tahapan Pilkada dan hak pilih mereka. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan partisipasi serta mencegah terjadinya pemilihan ulang akibat ketidaktahuan prosedur,” ujar H. Mamat dalam sambutannya. Ketua Yayasan Kesummah Galuh Kamulyaan, Yulian Nisa, menekankan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah penting dalam menjaga nilai-nilai demokrasi.  “Lansia memiliki peran yang signifikan dalam proses demokrasi, dan partisipasi mereka perlu ditingkatkan untuk memastikan demokrasi berjalan dengan inklusif," kata Yulian.  Yulian menegaskan bahwa lansia memiliki pengalaman hidup yang tak ternilai dalam proses demokrasi.  “Meskipun lansia kadang terabaikan, pengalaman dan kebijaksanaan mereka dapat memperkaya demokrasi kita,” tutupnya. Ia juga berharap peserta lansia dapat memahami hak dan tanggung jawab mereka sebagai pemilih yang berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi. Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Ciamis, Tohirin, menekankan pentingnya pemahaman yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.  "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Pilkada akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Ciamis yang memiliki 62 TPS tersebar di kecamatan ini," jelas Tohirin.  “Kami ingin memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk golongan lansia, memahami hak dan proses mereka dalam Pilkada ini,” imbuhnya. Sementara itu, seorang Pemerhati Pemilu, Istinah, membahas pentingnya keterlibatan masyarakat dalam proses kampanye dan pemilihan yang akan berlangsung dalam waktu dekat.  "Suasana politik saat ini sedang memanas dengan berbagai program yang ditawarkan calon. Masyarakat perlu memanfaatkan momen ini untuk memahami visi dan misi calon pemimpin,” kata Istinah.  Ia menekankan bahwa pengetahuan mendalam mengenai calon dan proses pemilu adalah fondasi bagi pemilihan yang bertanggung jawab. Selain itu, Istinah juga menyoroti bahaya penyebaran informasi palsu atau hoaks yang sering menyasar golongan lansia sebagai sasaran empuk.  "Sebagai pemilih, kita harus hati-hati dengan informasi yang kita terima, terutama di era digital ini," ujarnya.  Ia menyarankan agar peserta lansia selalu mengecek fakta sebelum menyebarkan berita, khususnya terkait informasi pemilu. Sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif serta pembagian doorprize bagi peserta yang aktif. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh dalam meningkatkan keterlibatan semua kalangan, khususnya golongan lansia, dalam proses demokrasi yang sehat dan transparan.


Selengkapnya
17

PENTINGNYA EDUKASI POLITIK, YAYASAN SANGGA AKSARA BUANA DORONG PEMILIH MUDA SUKSESKAN PILKADA

SUBANG – Dalam rangka menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat 2024, Yayasan Sangga Aksara Buana bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar menggelar acara sosialisasi yang berlangsung di Hotel Lembah Ciater, Kabupaten Subang, Minggu (27/10/2024). Sosialisasi yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari kalangan pemilih muda ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait proses pemilihan dan pentingnya partisipasi aktif dalam Pilkada. Ketua Yayasan Sangga Aksara Buana, Irman Rahayu mengatakan, Jabar merupakan provinsi dengan jumlah pemilih yang signifikan, sehingga partisipasi aktif dari masyarakat sangat penting. “Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya demi terciptanya proses demokrasi yang inklusif,” ujar Irman dalam sambutannya. Kadiv Teknis KPU Kabupaten Subang, Yuda Adi Kusumah, menekankan pentingnya sosialisasi untuk mendongkrak partisipasi pemilih di Pilkada mendatang. “Dalam sejarahnya, partisipasi pemilih di daerah cenderung mengalami penurunan. Melalui sosialisasi yang masif, kami berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pemilu bukan sekadar datang ke TPS untuk mencoblos, tetapi ada proses yang harus dipahami,” jelas Yuda. Ia juga mengingatkan bahwa Pilkada telah memasuki tahap kampanye dan berharap para pemilih dapat memastikan hak pilihnya telah terdaftar dengan baik. Dedi Racmadi, seorang pemerhati pemilu, menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan hak pilihnya karena minimnya pemahaman mengenai proses pemilu dan dampaknya. “Data menunjukkan, partisipasi pemilih masih belum optimal. Banyak yang merasa tidak terhubung dengan proses demokrasi karena kurangnya informasi. Selain itu, kemutakhiran data pemilih masih menjadi kendala, seperti pemilih yang sudah pindah domisili atau kasus salah TPS,” ungkap Dedi. Ia menggarisbawahi pentingnya pemutakhiran data dan penyediaan fasilitas administrasi yang memadai untuk meminimalisir masalah yang dapat mempengaruhi partisipasi pemilih. Irman Rahayu, yang juga menjadi narasumber dalam acara ini, mengutarakan harapannya agar sosialisasi ini mampu memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para peserta tentang pentingnya peran pemilih. “Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para peserta untuk meningkatkan partisipasi aktif dalam pemilu. Setiap individu memiliki peran penting dalam proses demokrasi,” ujar Irman. Acara diakhiri dengan penyerahan plakat sebagai tanda apresiasi kepada para narasumber, serta sesi wawancara dengan media yang meliput kegiatan tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Jabar 2024 demi terciptanya proses pemilu yang sukses dan inklusif.


Selengkapnya
39

SOSIALISASI PEMILIH, LENSA DIFABEL AJAK PENYANDANG DISABILITAS SIAP BERPARTISIPASI DALAM PILKADA 2024

BANDUNG – Yayasan Lensa Difabel Informatif Kreatif (LDIK) menyelenggarakan sosialisasi pemilih bagi komunitas penyandang disabilitas, khususnya dalam rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024. Bertempat di Yayasan Penyantun Wyata Guna, Kota Bandung, kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari berbagai latar belakang. Ketua LDIK, Suhendar, menyoroti pentingnya kesetaraan hak dalam proses demokrasi. "Perempuan dan penyandang disabilitas sering kali menjadi objek politik. Kami harap, dengan pengetahuan yang didapatkan hari ini, kita semua bisa turut andil dan mendapat manfaat di Pilgub ini,” ungkap Suhendar dalam sambutannya. Selanjutnya, Komisioner KPU Kota Bandung, Fajar Kurniawan Safrudin, menekankan hak-hak pemilih disabilitas. “Sosialisasi ini adalah bagian dari tugas KPU untuk memastikan bahwa semua kalangan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, memiliki akses dan pemahaman yang cukup untuk memilih dengan baik dan benar,” tegas Fajar. Ia berharap, kegiatan ini mendorong partisipasi yang lebih luas dan memastikan bahwa semua pemilih dapat menyuarakan hak mereka tanpa diskriminasi. Fajar mengatakan, TPS harus memenuhi standar aksesibilitas, termasuk jalur yang ramah difabel, parkir yang memadai, dan tanda petunjuk yang jelas. “Setiap penyandang disabilitas memiliki hak untuk pendampingan di TPS, serta prioritas dalam antrean. Selain itu, informasi pemungutan suara harus tersedia dalam format yang mudah dipahami, seperti dalam huruf Braille atau audio,” jelas Fajar. Sementara itu, mantan Ketua KPU Kabupaten Bandung periode 2013-2023, Agus Bayora menyatakan bahwa Pilgub adalah pesta demokrasi milik seluruh rakyat Indonesia. “Pilkada ini bukan hanya untuk KPU atau Bawaslu, tetapi untuk kita semua. Untuk memastikan pilkada sukses, kita harus mengawal prosesnya dengan baik, mulai dari partisipasi aktif masyarakat hingga keamanan yang kondusif,” ujar Agus. Ia menggarisbawahi bahwa kesuksesan pemilu diukur dari tingginya partisipasi, terpilihnya pemimpin yang kredibel, serta administrasi yang transparan dan bersih dari korupsi. Suhendar kemudian menambahkan bahwa setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas, berhak atas pilihan politiknya secara rahasia. “Pilihan kita adalah rahasia, bahkan orang terdekat pun tidak berhak tahu,” ungkapnya. Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta diajak berdiskusi mengenai kendala dan dukungan yang diharapkan dalam pelaksanaan pemilu. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih disabilitas di Pilgub Jabar dan menjadi langkah awal untuk pemilu yang lebih inklusif.


Selengkapnya
34

KPU DAN GPII JABAR AJAK GENERASI MUDA BERPERAN AKTIF MENJAGA INTEGRITAS PILKADA 2024

BANDUNG – Dalam rangka mendukung kesuksesan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat tahun 2024, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jabar bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar menggelar sosialisasi untuk memperkuat pemahaman dan keterlibatan pemuda dalam proses demokrasi. Acara ini diselenggarakan di Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung, Minggu (26/10/2024) dengan dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari anggota dan pengurus GPII Jabar. Ketua Pelaksana, Hadi Miftahulfalah, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat, termasuk jajaran KPU Jabar yang turut mendukung terselenggaranya kegiatan ini. “Semoga kegiatan sosialisasi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi suksesnya Pilkada 2024 yang bersih dan kondusif,” ujar Hadi dalam sambutannya. Ketua PW GPII Jabar, Ronny S. Rochman, menyoroti pentingnya sosialisasi dalam menciptakan suasana pemilihan yang aman dan harmonis di tengah dinamika sosial masyarakat Jabar. “Kami berusaha memastikan bahwa Pilkada ini berjalan dengan kondusif, terutama karena Jawa Barat merupakan daerah yang rentan terhadap isu-isu keagamaan. GPII berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam mendukung proses demokrasi yang sehat di Jawa Barat,” ujar Ronny. Sekretaris Jenderal PP GPII, Irwan Sholeh Amir sebagai pembicara, menekankan peran besar generasi muda dalam Pilkada. Menurutnya, pemuda, khususnya generasi milenial dan Gen Z, memegang peranan kunci dalam menentukan arah pembangunan Jabar. “Generasi muda adalah pemilih terbesar saat ini. Maka, peran serta mereka sangat vital dalam menjaga proses demokrasi agar tetap berjalan sesuai dengan harapan kita semua,” ungkapnya. Irwan juga mengingatkan bahwa pemilihan kepala daerah tidak sekadar seremonial, melainkan merupakan peluang untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat. “Pilkada serentak ini adalah momentum besar yang akan tercatat dalam sejarah. Ini adalah kesempatan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi daerah dan bangsa,” tambahnya. Sementara itu, sebagai praktisi digital dan pemerhati pemilu, Sandi Ibrahim A, menyampaikan materi mengenai bahaya penyebaran hoax dalam masa Pilkada. Ia mengingatkan peserta untuk selalu mengecek fakta sebelum menyebarkan informasi. Menurutnya, perkembangan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), semakin mempermudah manipulasi informasi yang dapat disebarkan untuk kepentingan tertentu. “Menghindari hoax adalah salah satu cara kita menjaga kualitas pemilu. Memastikan sumber informasi dan melakukan cek fakta menjadi langkah penting dalam mencegah hoax,” jelas Sandi. Sandi juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah hoax. Ia menganjurkan para peserta untuk menyaring informasi dengan lebih kritis dan memverifikasi setiap berita yang diterima dari sumber-sumber terpercaya. Sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana peserta menunjukkan antusiasme tinggi untuk memahami lebih dalam mengenai proses Pilkada dan pentingnya menjaga integritas informasi. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan bekal yang bermanfaat bagi generasi muda Jabar, sehingga mereka tidak hanya menjadi pemilih aktif, tetapi juga turut menjaga keberlangsungan demokrasi yang bersih dan berintegritas.


Selengkapnya
34

KPU JABAR AJAK GENERASI MUDA DI DEPOK JADI AGEN PERUBAHAN DALAM PILKADA 2024

DEPOK – Yayasan Indonesia Mampu Berdaya bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menggelar sosialisasi pendidikan pemilih bagi generasi muda di Graha Insan Cita, Depok, Kamis (24/10/2024). Acara yang diikuti oleh 50 peserta ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi generasi muda dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024. Ketua Yayasan Indonesia Mampu Berdaya, Mohammad Shofa, menyampaikan pentingnya peran pemilih muda dalam menentukan masa depan Jabar. “Suara generasi muda sangat berarti dalam membentuk kebijakan yang akan mempengaruhi arah pembangunan daerah kita. Pemilih muda adalah agen perubahan yang memiliki kekuatan besar untuk menciptakan masa depan yang lebih baik melalui partisipasi aktif di pemilu,” ungkap Shofa dalam sambutannya. Kepala Divisi SDM dan Litbang KPU Jabar, Abdullah Sapi’I menambahkan bahwa peran generasi muda sangat vital dalam kesuksesan Pilkada serentak 2024. “KPU memiliki komitmen untuk mendorong partisipasi masyarakat, terutama pemilih muda, agar terlibat aktif dalam pemilu. Kami berharap para peserta bisa menjadi agen perubahan yang menyampaikan informasi kepada masyarakat luas mengenai pentingnya Pilkada,” ujarnya. Valina Singka Soebekti, narasumber pertama yang merupakan akademisi, menekankan pentingnya mengenali calon pemimpin yang akan dipilih. “Mengetahui latar belakang, visi, dan misi calon pemimpin sangat penting untuk memastikan kita memilih pemimpin yang berintegritas dan kompeten. Kualitas seorang pemimpin dapat dilihat dari konsistensi antara ucapan dan tindakan mereka,” tegasnya. Valina juga mengingatkan bahwa pemilih harus cerdas dan selektif dalam menentukan pilihan. “Jangan hanya terjebak pada popularitas atau janji manis. Kita harus memastikan bahwa calon pemimpin memiliki rekam jejak yang baik dan mampu mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat,” lanjutnya. Sementara itu, pemerhati pemilu, Nana Sabarna, mengajak peserta untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis terhadap informasi yang diterima. “Sebagai pemilih, kita harus melakukan verifikasi informasi sebelum memutuskan untuk percaya. Dengan begitu, kita bisa menghindari hoaks dan misinformasi yang dapat merugikan proses demokrasi,” ujar Nana. Ia juga menekankan pentingnya menolak praktik politik uang dan politik SARA, yang sering kali merusak integritas pemilu. “Mari kita menjaga integritas pemilu dengan menolak segala bentuk politik uang dan SARA, serta memilih berdasarkan visi misi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tegasnya. Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Peserta aktif bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai aspek teknis Pilkada dan peran mereka sebagai pemilih pemula. Acara diakhiri dengan foto bersama dan pemberian plakat sebagai simbol apresiasi atas kolaborasi antara KPU Jabar dan Yayasan Indonesia Mampu Berdaya. Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang efektif dalam meningkatkan partisipasi pemilih muda dalam Pilkada 2024. Melalui pendidikan pemilih ini, generasi muda diharapkan tidak hanya memahami hak dan tanggung jawab mereka, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga integritas demokrasi di Indonesia.


Selengkapnya