GELAR SOSIALISASI DI PESANTREN SUKAMISKIN, KPU JABAR AJAK SANTRI JADI PEMILIH CERDAS

BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat bersama Yayasan Pesantren Sukamiskin menggelar sosialisasi pendidikan pemilih guna mempersiapkan santri sebagai pemilih pemula yang cerdas dalam menyongsong Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Yayasan Pesantren Sukamiskin pada Minggu (3/11/2024) itu, dihadiri oleh sekitar 50 peserta santri dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi politik yang bijak.

Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Jabar, Aneu Nursifah memberikan arahan mengenai pentingnya hak suara para santri.

“Para pemilih pemula yang hadir akan diberikan undangan untuk memilih, dan kami berharap mereka tidak hanya menggunakan hak pilihnya tetapi juga memahami cara memilih dengan benar,” ucap Aneu.

Di tempat yang sama, perwakilan Yayasan Pondok Pesantren Sukamiskin, Rizal Muttaqin menyampaikan pentingnya sosialisasi ini bagi pemilih pemula.

“Acara ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan para santri, sehingga mereka dapat menjadi pemilih yang cerdas. Gunakan kesempatan ini untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya,” ujar Rizal.

Sementara itu, pemerhati pemilu, Suharti menekankan bahwa pemilihan adalah bagian dari kedaulatan rakyat dan setiap suara penting dalam menentukan masa depan daerah.

“Di Indonesia, memilih adalah hak, namun sebagai bagian dari demokrasi, kita harus melihatnya sebagai kewajiban moral. Dengan memilih, kita turut membangun bangsa,” tegas Suharti.

Suharti juga mengingatkan para santri tentang pentingnya kritis dalam memilih pemimpin berdasarkan visi, misi, dan rekam jejak kandidat.

“Pilihlah pemimpin yang memiliki visi dan misi jelas untuk Jawa Barat. Sebagai pemilih, kita harus cermat dan menjauhi praktik politik uang,” ujarnya.

Seorang akademisi, Winda Nurmaulida membahas pentingnya kesadaran politik di kalangan generasi muda. Winda menekankan bahwa demokrasi tidak hanya soal memilih, tetapi juga soal keterlibatan aktif dalam kehidupan politik dan sosial.

“Sebagai generasi muda, kalian harus kritis dan aktif berpendapat. Jangan bersikap apatis terhadap politik karena segala kebijakan pemerintah akan berdampak pada kehidupan kita,” ucap Winda.

Ia juga mengajak santri untuk menjadi agen perubahan dengan ikut serta dalam kegiatan organisasi atau komunitas yang mendukung demokrasi.

“Jadilah pemilih rasional yang memahami situasi politik dan sosial, karena suara pemuda sangat penting dalam membentuk masa depan bangsa,” tandasnya.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 21 Kali.