Berita Terkini

76

KPU JABAR: PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, WALI KOTA MASUK TAHAPAN TANGGAPAN MASYARAKAT

CIMAHI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menyatakan, saat ini proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 memasuki tahapan tanggapan masyarakat. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan, Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengatakan, pihaknya telah menetapkan keempat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar telah memenuhi syarat administrasi. Adapun keempat bakal paslon gubernur Jabar tersebut adalah Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja. "Saat ini tahapan pemilihan gubernur, bupati serta wali kota itu sedang masa mendengarkan masukan dan tanggapan masyarakat," ucap Hedi di Aula Soegijapranata, Santo Ignatius Cimahi, Senin (16/9/2024). "Kami sudah menetapkan bahwa secara administratif keempat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu sudah memenuhi syarat," tambahnya. Hedi mengatakan, tahapan tanggapan masyarakat akan berlangsung sampai Rabu (18/9/2024) mendatang. Setelah itu, dilanjut dengan pemberian respons dari KPU Jabar hingga Sabtu (21/9/2024). "Apakah tanggapan masyarakat itu ada yang sekiranya bisa membuat seseorang itu menjadi batal? Dan tanggal 22 kita akan menetapkan, 23 kita akan melakukan pengundian nomor urut," terangnya. Hedi berharap, keempat bakal paslon gubernur dan wakil gubernur Jabar ini bisa lolos semuanya. "Ada empat bakal pasangan calon, mudah-mudahan keempat ini semuanya bisa lolos dan bisa kita tetapkan menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2024," harapnya. Sehingga, lanjut Hedi, mereka bisa mengikuti tahapan kampanye yang dimulai pada 25 September 2024 hingga 23 November 2024. "Tanggal 25 September sampai 23 November kita memasuki tahapan kampanye," tandasnya.


Selengkapnya
97

KPU JABAR HARAP PILKADA 2024 BEBAS DARI ISU SARA

CIMAHI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat berharap, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 tidak diwarnai narasi-narasi yang dapat menyebabkan perpecahan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Begitu disampaikan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan, Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia dalam acara Sosialisasi Pendidikan Pemilih bersama Jaringan Lintas Iman dan Kemanusiaan Cimahi. "Kita berharap betul di Jawa Barat tidak ada pasangan calon, tidak ada tim sukses, tidak ada pihak-pihak yang menggunakan isu SARA atau politisasi agama dalam menentukan pilihannya ke pasangan calon gubernur dan wakil gubernur," ucap Hedi di Aula Soegijapranata, Santo Ignatius Cimahi, Senin (16/9/2024). Hedi mengatakan, keempat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar 2024 memiliki keyakinan agama yang sama yakni Islam. Adapun keempat bakal paslon gubernur Jabar tersebut adalah Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja. Oleh karena itu, Hedi berharap, isu SARA ataupun isu-isu yang mendiskriminasi ciptaan Tuhan tidak terjadi di Pilkada 2024. "Kita melihat latar belakang atau profil dari keempat bakal pasangan calon yang ada saat ini nampaknya semua sama agamanya, tapi kalau melihat jenis kelamin ada yang berbeda," ungkapnya. "Mudah-mudahan di kita tidak ada yang menggunakan isu SARA ataupun menggunakan isu-isu yang mendiskriminasi sesama makhluk Tuhan," tambahnya. Hedi mengatakan, saat ini, proses Pilkada 2024 memasuki tahapan tanggapan masyarakat setelah sebelumnya para bakal pasangan calon itu dinyatakan memenuhi syarat administrasi. "Saat ini tahapan pemilihan gubernur, bupati serta wali kota itu sedang masa mendengarkan masukan dan tanggapan masyarakat," ujarnya "Kami sudah menetapkan bahwa secara administratif, keempat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur itu sudah memenuhi syarat," sambung Hedi.  Hedi mengatakan, tahapan tanggapan masyarakat akan berlangsung hingga Rabu (18/9/2024). Setelah itu, dilanjutkan pemberian respons oleh KPU Jabar hingga Sabtu (21/9/2024) mendatang. "Apakah tanggapan masyarakat itu ada yang sekiranya bisa membuat seseorang itu menjadi batal? Dan tanggal 22 (November) kita akan menetapkan, 23 (November) kita akan melakukan pengundian nomor urut," terangnya. Hedi berharap, keempat bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar ini bisa lolos semuanya. "Ada empat bakal pasangan calon, mudah-mudahan keempat ini semuanya bisa lolos dan bisa kita tetapkan menjadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2024," katanya. Di sisi lain, Hedi mengingatkan, masyarakat bisa menentukan nasib daerahnya dengan ikut memilih calon pemimpin pada 27 November mendatang. "27 November itu kita semua warga Indonesia yang telah mempunyai hak pilih akan kembali dihadapkan dengan kondisi pemilihan," ucapnya. "Pilihannya, apakah kita mau menggunakan hak politik kita atau tidak? Hak politik kita untuk menentukan maju atau mundurnya sebuah daerah kita semua," tambahnya. Hedi menilai, masa depan rakyat dan daerahnya akan ditentukan dalam waktu 5 menit saja di tempat pemungutan suara (TPS).  "Hal itu ditentukan oleh 5 menit pilihan kita di bilik suara. Itu akan ditentukan oleh kita semua pada 27 November. Bukan hanya warga Jawa Barat, tapi seluruh Indonesia secara serentak," katanya.  Di tempat yang sama, Kepala Paroki Santo Ignatius Cimahi, Yulianus Yaya Rusyadi mengatakan, proses pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024 menjadi bagian dari partisipasi masyarakat untuk bangsa dan negara. "Ini semua menjadi bagian untuk memberikan kontribusi kita untuk bangsa dan negara, khususnya untuk Jawa Barat, juga untuk kota dan juga kabupaten tempat kita berada," ucap Yulianus. Tanpa adanya partisipasi masyarakat, kata Yulianus, cita-cita masyarakat untuk kemajuan bangsa dan negara tidak akan mungkin terjadi. "Hanya dengan partisipasi dari kita semua, maka apa yang kita cita-citakan dapat kita gapai," ujarnya. Yulianus berpesan agar masyarakat memilih calon pemimpin sesuai dengan hati nurani tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. "Menjadi pemilih tentu saja tidak mudah, tetapi ketika kita bisa memilih yang menurut kita terbaik, maka sudah memberikan sumbangan," imbuhnya. "Kita bukan mencari kepentingan diri kita sendiri, melainkan kepentingan Jawa Barat, kemudian kota dan kabupaten kita yang sungguh-sungguh maju," tandas Yulianus.


Selengkapnya
96

4 PASLON GUBERNUR JABAR MEMENUHI SYARAT

BANDUNG – KPU Jabar menetapkan empat bakal pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur memenuhi syarat administrasi. Keempat bakal paslon tersebut adalah Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) KPU Jabar Hedi Ardia mengatakan, pihaknya telah melakukan verifikasi administrasi terhadap berkas-berkas yang disampaikan seluruh bakal paslon yang diserahkan pada tahapan perbaikan persyaratan calon. “Sesuai tahapan, KPU Jabar telah menetapkan hasil verifikasi administrasi terhadap seluruh syarat calon. Keempat bakal paslon telah memenuhi syarat administrasi. Dan pada hari ini hasilnya sudah kami sampaikan kepada tim bakal paslon dan Bawaslu,” kata Hedi dalam siaran persnya, Sabtu (14/9/2024). Selanjutnya, KPU akan mengumumkan hasil tersebut kepada publik agar bisa ditanggapi oleh masyarakat. Tanggapan dan masukan bisa disampaikan melalui laman infopemilu.kpu.go.id atau secara luring dating ke kantor KPU Jabar. Dijelaskan Hedi, bagi masyarakat yang akan menyampaikan masukan dan tanggapan harus mengisi identitas pemberi masukan dan tanggapan. Kemudian mengisi jenis masukan dan tanggapan berupa dukungan atas calon atau paslon, masukan dan tanggapan masyarakat terkait paslon, status sebagai mantan terpidana dan terpidana termasuk jenis tindak pidananya serta hasil penelitian persyaratan administrasi calon atau penelitian perbaikan persyaratan administrasi calon.  “Pemberi masukan dan tanggapan harus menguraikannya dan mengunggah dokumen KTP-el atau dokumen bukti penunjang yang relevan. Masukan dan tanggapan masyarakat ini hanya berlaku pada 15-18 September 2024,” ujarnya. Selanjutnya, KPU Jabar akan menindaklanjuti tanggapan dan masukan masyarakat dan menjadikannya sebagai dasar dalam penetapan paslon gubernur dan wakil gubernur Jabar mulai 15 hingga 21 September 2024. Pasalnya, 22 September 2024 KPU akan menetapan paslon.  “Sedangkan pada 23 September akan dilakukan pengundian dan pengumuman nomor urut paslon gubernur dan wakilnya,” pungkasnya.


Selengkapnya
76

KPU JABAR PASTIKAN 4 PASLON CAGUB-CAWAGUB TELAH PENUHI SYARAT ADMINISTRASI

BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat memastikan, empat bakal pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jabar 2024 telah memenuhi syarat administrasi. Adapun keempat bakal paslon gubernur Jabar tersebut adalah Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengatakan, kepastian itu didapat setelah dilakukan verifikasi administrasi terhadap berkas-berkas yang diserahkan pada tahapan perbaikan persyaratan calon. “Sesuai tahapan, KPU Jabar telah menetapkan hasil verifikasi administrasi terhadap seluruh syarat calon. Keempat bakal paslon telah memenuhi syarat administrasi. Dan pada hari ini hasilnya sudah kami sampaikan kepada tim bakal paslon dan Bawaslu,” ucap Hedi, Sabtu (14/9/2024). Hedi mengatakan, selanjutnya KPU Jabar akan mengumumkan hasil tersebut kepada publik agar bisa ditanggapi oleh masyarakat. "Tanggapan dan masukan bisa disampaikan melalui laman infopemilu.kpu.go.id atau secara luring dating ke kantor KPU Jabar," ujarnya. Hedi menjelaskan, bagi masyarakat yang akan menyampaikan masukan dan tanggapan harus mengisi identitas pemberi masukan dan tanggapan. Kemudian mengisi jenis masukan dan tanggapan berupa dukungan atas calon atau paslon, masukan dan tanggapan masyarakat terkait paslon, status sebagai mantan terpidana dan terpidana termasuk jenis tindak pidananya serta hasil penelitian persyaratan administrasi calon atau penelitian perbaikan persyaratan administrasi calon.  “Pemberi masukan dan tanggapan harus menguraikannya dan mengunggah dokumen KTP-el atau dokumen bukti penunjang yang relevan. Masukan dan tanggapan masyarakat ini hanya berlaku pada 15-18 September 2024,” jelasnya. Selanjutnya, KPU Jabar akan menindaklanjuti tanggapan dan masukan masyarakat dan menjadikannya sebagai dasar dalam penetapan paslon Pilgub Jabar mulai 15-21 September 2024. Pasalnya, 22 September 2024 KPU akan menetapan paslon.  “Sedangkan pada 23 September akan dilakukan pengundian dan pengumuman nomor urut paslon gubernur dan wakilnya,” tandasnya.


Selengkapnya
73

PILKADA MASUKI TAHAPAN KRUSIAL, KETUA KPU JABAR TEKANKAN PENTINGNYA KOMUNIKASI ANTAR SEKTOR

BANDUNG - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Ummi Wahyuni menekankan, pentingnya komunikasi secara efektif yang dilakukan oleh setiap sektor khususnya yang berkaitan dengan kegiatan kelembagaan.  Hal itu disampaikan Ummi Wahyuni saat memimpin Rapat Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Komisi Pemiliham Umum Provinsi Jawa Barat dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024. "Semua kegiatan seharusnya semua itu mengetahui, bukan hanya pada lini sektor masing-masing kegiatan," ucap Ummi di Kantor KPU Jabar, Kamis (12/9/2024). Ummi mengatakan, hal ini berdasarkan contoh kasus di beberapa daerah pada saat tahapan verifikasi administrasi. "Divisi teknis atau ketua tidak tahu hari ini teman-temannya sedang ke mana? Nah ini kan menjadi sebuah potensi permasalahan, karena ketika nanti ada permasalahan yang dipermasalahkannya adalah kelembagaan bukan person to person," katanya. Oleh karena itu, Ummi kembali menekankan pentingnya komunikasi yang efektif. Mengingat, saat ini proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tengah memasuki tahapan-tahapan krusial. "Hari ini teman-teman ketua dan seluruh anggota masih dalam proses verifikasi pencalonan berkas perbaikan, kabupaten/kota hari ini termasuk provinsi sedang melakukan verifikasi untuk perbaikan calon kepala daerah masing-masing," ungkapnya. Selain itu, Ummi juga meminta agar rapat pleno di setiap sektor dilaksanakan setiap pekannya. Hal ini sebagai langkah evaluasi dan persiapan yang akan dilakukan ke depannya. "Kami tidak ingin mendengar misalnya karena sibuknya hari ini sehingga kita tidak melakukan rapat pleno disektor masing-masing, ini jadi sebuah penegasan bagi para ketua bagaimana mengatur minimal 1 minggu sekali untuk kita melakukan rapat pleno," katanya. "Karena rapat pleno itu adalah mengevaluasi 1 minggu sebelumnya dan melakukan persiapan untuk satu minggu kedepan," lanjutnya. Ummi juga mengingatkan, setiap pengambilan kebijakan harus diputuskan melalui rapat pleno. "Mengingatkan kembali para ketua di tengah beririsannya kegiatan hari ini, untuk kembali pada tata kelola organisasi kita menempatkan pengambilan kebijakan tertinggi itu ada di rapat pleno," imbuhnya. Ummi mengatakan, pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati, dan wali kota-wakil wali kota yang lolos verifikasi akan ditetapkan pada 22 September 2024 sebagai peserta resmi Pilkada 2024. "Kami sangat berharap rekan-rekan hari ini juga memanfaatkan waktu sampai di tanggal 22, karena kami juga harus menyesuaikan bagaimana penyesuaian jadwal kegiatan di provinsi itu harus linear juga dengan kegiatan di KPU RI," katanya. Oleh karena itu, Ummi berharap para anggotanya bisa mengatur ritme dengan tidak meninggalkan apa yang harus dilakukan di sektor masing-masing kabupaten/kota. "Artinya ketika misalnya ketua hari ini punya kegiatan yang beririsan tetapi tidak meninggalkan kegiatan yang hari ini tahapannya sudah berlangsung, tahapan verifikasi dokumen perbaikan ini terus harus tetap dilakukan," tandasnya.


Selengkapnya
101

KPU JABAR SUKSES GELAR STAND UP COMEDY KEPEMILUAN, INI DAFTAR PEMENANGNYA

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat sukses menyelenggarakan kontes Stand Up Comedy Kepemiluan yang berlangsung di Kantor KPU Jabar, Kota Bandung, Rabu (11/9/2024). Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni mengatakan, kontes komedi tunggal ini menjadi yang pertama kali digelar setelah 10 tahun dirinya mengabdikan diri di lembaga penyelenggaran pemilu ini. "Saya sangat mengapresiasi hari ini, jujur hari ini luar biasa Kang Hedi sudah menyusun kegiatan hari ini, bagaimana menawarkan pendidikan pemilih untuk temen-temen masyarakat dapat inovasi yang berbeda," ucap Ummi. Lewat kontes Stand Up Comedy Kepemiluan, kata Ummi, KPU Jabar ingin menciptakan pesta demokrasi ini sesuai dengan tema Pilkada 2024 yakni Gembira Memilih Langsung (Gemilang). "Setelah saya 10 tahun di KPU, baru kali ini kita mengadakan lomba seperti ini, dengan mengundang komunitas Stand Up dan kita ingin sesuai dengan tema KPU Provinsi Jawa Barat hari ini ‘GEMILANG’ Gembira Memilih Langsung," katanya. Oleh karena itu, Ummi pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Pilkada 2024 yang berlangsung pada 27 November mendatang dengan riang gembira. "Mari jadikan pelaksanaan demokrasi, pesta pilkada serentak kita di Jawa Barat dengan riang gembira, datang pada tanggal 27 November 2024 demgan riang gembira. Membawa seluruh sanak keluarga, mengajak masyarakat untuk datang ke TPS, untuk memilih pemimpin daerah masing-masing," tuturnya. Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengatakan, kontes komedi tunggal ini juga akan diselenggaran di KPU tingkat daerah. "Setelah KPU Jabar membuat kegiatan seperti ini, beberapa hari yang akan datang di semua KPU kabupaten/kota akan melakukan kegiatan serupa," ucap Hedi. Oleh karena itu, Hedi pun mengajak para peserta yang telah mengikuti Stand Up Comedy Kepemiluan di tingkat provinsi, untuk kembali mengikuti kontes seru di daerahnya masing-masing. "Anggap saja ini pemanasan temen-temen, karena di KPU kabupaten/kota akan melakukan kegiatan yang serupa. Mudah-mudahan bisa ikut meramaikan kegiatan di setiap kabupaten/kotanya masing-masing," katanya. Menurutnya, teknis penjaringan peserta dan penjurian pun akan sama seperti yang telah dilakukan KPU Jabar. "Kira-kira seperti yang provinsi lakukan, pengumuman untuk menjaring peserta sebanyak-banyaknya, memanfaatkan media sosial atau media apapun yang kiranya bisa menyebar luaskan informasi kegiatan ini," jelasnya. "Selanjutnya nanti diaudisi, lalu diambil 10 untuk masuk ke dalam Grand Final," tambahnya. Salah satu dewan juri, Kamal Ocon mengatakan, orisinalitas dan penyampaian materi menjadi salah satu bahan penilaian dalam kontes ini. "Ada beberapa penilaian dari juri seperti Delivery (penyampaian), orisinalitas materi dan pitch control. Ini durasi juga hanya 4 menit jadi para peserta juga harus disiplin dengan waktu," ucap Kamal. Selain itu, materi kontestan pun tidak boleh berpihak kepada salah satu calon atau partai politik tertentu. "Materi juga ada peraturannya, tidak boleh yang menguntungkan salah satu calon atau partai, tidak boleh yang kasar, tidak boleh yang berbau pornografi," ungkapnya. Sementara itu, Aldi Burik yang terpilih menjadi juara 1 mengatakan, dirinya mengetahui kontes Stand Up Comedy Kepemiluan ini dari komunitas Stand Up Indo Kuningan. "Temen saya yang udah follow instagram KPU Jawa Barat, dia nyebarin bahwa akan ada kompetisi Stand Up di KPU Jawa Barat," ucap Aldi. "Setelah dishare, baru tuh anak-anak tergerak untuk mengirimkan video dan mengikuti babak kualifikasi. Alhamdulillah rezekinya bisa kepilih video saya dan lolos. Alhamdulillah di sini (Grand Final) juga rezekinya dan dapat juara," tambahnya. Aldi berharap, kegiatan ini akan terus berlanjut untuk menyuarakan kepemiluan yang dikemas dengan unsur komedi. "Pokonya kegiatan lomba ini kalau bisa terus ada, karena bagian dari menyuarakan pemilu juga kita bisa dengan memeriahkannya dari komedi," ungkapnya. "Dan jangan cuman tingkat Jawa Barat aja, tapi harus merata sampai ke pelosok kabupaten dan kota supaya ini betul-betul meriah," tandasnya. Berikut ini daftar peserta dan pemenang Stand Up Comedy Kepemiluan KPU Jabar: - Aldi Burik - Kuningan (Juara 1) - Yadi Badott - Bandung (Juara 2) - Opik Ghaling - Bandung (Juara 3) - Darda Dhamara - Bogor - Kaleng - Bandung - Ferry Oday - Cimahi - Chincans - Bandung - Deef Kobun - Bandung - Wahyu Alam - Sukabumi - Farhan Sulap - Bandung


Selengkapnya