Berita Terkini

93

KPU JABAR PERKUAT SINERGI DENGAN MEDIA DEMI TINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PILKADA 2024

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat mengajak seluruh stakeholder termasuk media massa untuk bersama-sama menyukseskan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang akan berlangsung pada 27 November mendatang. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengatakan, sudah menjadi kewajiban semua pihak untuk menyukseskan hajatan besar ini dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing. "Ini adalah hajatan besar maka semuanya harus mengambil peran. Penyelenggara Pemilu dengan tupoksinya, kemudian pemerintah daerah juga dengan tugasnya, aparat keamanan dengan kewajibannya," ucap Hedi dalam acara Orasi (Obrolan Santai Demokrasi) bertajuk 'Wartawan-KPU Bergandengan Tangan, Ciptakan Pilkada Jabar Demokratis dan Aman' di Nara Park Bandung, Jumat (6/9/2024). Bukan hanya itu, insan pers juga dinilainya memiliki perananan penting dalam menyukseskan Pilkada 2024. Bagaimana informasi yang berkaitan dengan pilkada bisa tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. "Rekan-rekan media adalah salah satu pihak yang ikut menentukan sejauh mana informasi ini tersampaikan kepada publik, bahwa 27 November itu kita akan kembali datang ke TPS guna memilih gubernur dan memilih bupati atau wali kota sesuai dengan daerahnya masing-masing," tuturnya. Dengan adanya peran insan pers, kata Hedi, KPU Jabar menargetkan angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 ini meningkat 2 persen atau menjadi 75 persen dibanding tahun sebelumnya. "Kami punya kepentingan besar kepada rekan-rekan media ini, agar partisipasi pemilu di Jawa Barat ini bisa naik minimal 2 persen dari angka pilkada sebelumnya 73 persen," ujarnya. Hedi memandang, sejauh ini peran media massa sudah sangat membantu dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat terkait Pilkada 2024. Terlebih, tahapan pilkada sendiri sudah masuk pada tahap pendaftaran calon di semua tingkatan. "Sejauh ini karena tahapannya sudah semakin krusial, jadi media pun secara alamiah mereka sendiri yang mencari-cari informasi, kalau sebelumnya kita sendiri yang butuh media karena bagaimana memastikan kepada masyarakat bahwa kita ini mau ada pilkada di 27 November," paparnya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar, Tantan Sulthon meminta, insan pers tetap bersikap kritis dalam mengawal kepentingan-kepentingan masyarakat pada Pilkada 2024. "Sebagai pilar keempat demokrasi, kita harus bersikap. Misalkan sekarang Humas KPU memberikan rilis, terus kita tulis copy paste aja sesuai itu. Kita harus kritisi juga (rilis KPU), ini sesuai ga dengan kepentingan masyarakat," ucap Tantan. Bukan hanya urusan KPU, kata Tantan, hal tersebut juga berlaku untuk rilis-rilis yang diterima insan pers dari masing-masing tim sukses calon kepala daerah. "Apakah benar ga informasi yang disampaikan? Apakah hanya sekedar untuk mereka melambungkan namanya? Atau hanya sekedar memberikan kesan positif ke masyarakat? Bener ga visi yang disampaikan itu?" ungkapnya. Menurutnya, dengan mengedepankan sikap kritis tersebut maka masyarakat pun tidak akan mudah dibodohi oleh janji-janji manis para calon kepala daerah. "Sehingga masyarakat tidak dibutakan dengan hanya sekedar lipstik, di Instagram bagus, di YouTube bagus, di media sosial bagus dan temen-temen media juga malah larut membagus-baguskan," jelasnya. Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jabar, Ikhwan Sabar Romli mengatakan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memudahkan masyarakat dalam mendapatkan dan bertukar informasi. Menurutnya, hal itu justru menjadi tantangan tersendiri bagi jurnalis TV. Sebab, tak sedikit informasi yang beredar di media sosial belum bisa dipastikan kebenarannya. "Kita flashback ke 20 tahun yang lalu, temen-temen televisi itu satu arah. Dimana audiens langsung ke televisi informasinya. Tapi eranya sekarang kompleksitasnya lebih tinggi, dimana kompleksitas itu hadir di semua lini, di ruang-ruang gelap itu hadir, baik itu informasi yang benar maupun hoaks," kata Ikhwan. Sehingga, hal itu menjadi tantangan sendiri bagi Ikhwan bagaimana menyuguhkan informasi khususnya terkait Pilkada 2024 yang berujung kepada meningkatnya angka partisipasi pemilih. "Karena kompleksitas saat ini dengan hadirnya media sosial yang distribusi informasi cukup tinggi. Kompleksitas masyarakat tuh ikut terbawa juga, selain itu mungkin keberagaman," terangnya. "Keberagaman melihat bahwa di Jawa Barat sendiri toleransinya kita coba angkat lagi, kita munculkan lagi, itu yang mungkin jadi kunci utama yang harus dilakukan jurnalis televisi," lanjutnya. Ikhwan juga mengingatkan, jurnalis TV lebih mempunyai tanggung jawab dalam menyampaikan informasi yang berimbang kepada masyarakat. "Karena televisi tuh menggunakan frekuensi, jadi frekuensi itu milik publik, itu yang harus menjadi catatan bahwa kita hadir, kita sebagai jurnalis kewajibannya hanya memberikan nilai-nilai manfaat informasi kepada masyarakat," pungkasnya.


Selengkapnya
76

CIPTAKAN DATA PEMILIH BERKUALITAS, KPU JABAR BERSINERGI DENGAN DISDUKCAPIL

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan "Rapat Koordinasi Menuju Data Pilkada 2024 Yang Berkualitas Bersama Para Pemangku Kepentingan". Rapat Koordinasi yang diikuti oleh 128 peserta ini diselenggarakan pada tanggal 5-7 September 2024, di Hotel Holiday Inn, Kota Bandung. Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni mengatakan, melalui rapat koordinasi yang dihadiri oleh para pemangku kebijakan ini diharapkan bisa mendapatkan solusi-solusi terbaik terkait pengadaan data pemilih di Jabar.  “Hari ini terus berproses, kami sangat membutuhkan bantuan dari semua pihak terutama pemangku kepentingan yang mampu bersinergi dan membantu KPU dalam hal pemutakhiran data pemilu,” kata Ummi dalam sambutannya, Kamis (5/9/2024). “Karena kami yakini Pilkada yang berkualitas, berawal dari data yang berkualitas,” lanjut Ummi. Selain itu, Ummi juga berharap lewat rapat koordinasi ini, KPU di 27 kabupaten/kota bisa bersinergi dengan Disdukcapil kabupaten/kota. “Mudah-mudahan pulang dari sini temen-temen dari 27 Kabupaten/Kota dapat melanjutkan sinergi nya dengan temen-temen di Disdukcapil sampai nanti kita punya data yang diharapkan,” harapnya. Menurutnya, terkait persoalan data ini, KPU Jabar sangat memerlukan bantuan dari berbagai pihak. “Karena data ini kami tidak bisa menyelesaikan sendiri tentunya memerlukan bantuan berbagai pihak untuk menghasilkan data pemilih yang berkualitas,” ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, PLH Kesbangpol Jabar, Sapta Yulianto Dasuki mengatakan, Pilkada serentak 2024 ini merupakan salah satu pelaksanaan demokrasi, sehingga sangat penting untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak pilih menyalurkan suara dengan baik. “Dalam hal ini penyusunan dan pemutakhiran data menjadi kunci yang tidak bisa kita abaikan, data pemilih yang akurat dan valid menjadi pondasi, ntegritas dan kredibilitas proses demokrasi di negeri kita,” ujar Sapta. Sapta mengatakan, penyusunan dan pemutakhiran data pemilih yang berkualitas merupakan faktor kunci untuk memastikan hak pilih masyarakat terakomodasi dengan baik, untuk itu pentingnya sinergi dengan Disdukcapil. “Disdukcapil yang selalu dijadikan acuan oleh KPU karena selalu update dan valid, mudah-mudahan dengan kegiatan terus menerus dilakukan oleh setiap divisi,” katanya. Sementara itu, Kepala Sub Bagian Perencanaan Data dan Informasi KPU Jabar, Ramdani menyampaikan, dasar pelaksanaan kegiatan ini berdasar pada peraturan KPU No. 7 Tahun 2024. Dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 799 tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Daftar Pemilih Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Ramdani berharap, lewat rapat koordinasi ini, jajaran KPU kabupaten/kota dapat segera menyelesaikan pengadaan data-data pemilib Pilkada 2024. “Diharapkan dengan adanya agenda ini, Jajaran KPU Kab/Kota dapat menyelesaikan data-data antar kota dan data antar provinsi,” kata Ramdani.


Selengkapnya
84

KPU JABAR UMUMKAN SYARAT ADMINISTRASI 4 PASANG CAGUB-CAWAGUB BELUM LENGKAP

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat, resmi mengumumkan hasil pemeriksaan penelitian persyaratan administrasi pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jabar, Kamis (5/9/2024). Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jabar, Adie Saputro mengatakan bahwa keempat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar dinyatakan belum memenuhi syarat administratif. “Telah kita lakukan pemeriksaan faktual keempat bakal pasangan calon masih belum memenuhi syarat,” ujar Adie di Aula KPU Jabar, Kamis (5/9/2024). Adie mengatakan, walaupun secara keseluruhan sudah benar, namun ada beberapa syarat-syarat calon yang belum sesuai. “Nanti data ataupun list yang harus diperbaiki kita serahkan,” katanya. Selanjutnya, Adie menyampaikan, terkait waktu perbaikan administrasi dimulai sejak tanggal 6-8 September 2024. “Kami mohon khususnya bagi setiap paslon dan atau partai pengusung agar kemudian administrasi calon yang belum memenuhi syarat untuk segera diperbaiki,” ujarnya. Kemudian, kata Adie, mulai tanggal 6-14 September 2024, KPU Jabar akan kembali melakukan verifikasi terhadap administrasi yang sudah diperbaiki. “Tahapan berikutnya, kita akan verifikasi administrasi perbaikan bagi syarat-syarat calon perbaikan yang sudah diserahkan ke KPU Jawa Barat,” katanya. Lalu, pada tanggal 15-18 September 2024 ada ruang untuk tanggapan ataupun masukan dari masyarakat bagi syarat-syarat calon yang bisa disampaikan ke KPU Jabar. Sementara itu, Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni mengimbau, para pasangan bakal cagub dan cawagub segera memperbaiki administrasi yang belum memenuhi syarat. “Kepada rekan-rekan sekalian agar bisa dilengkapi kekurangan nya sampai tanggal 8, masuk kedalam dokumen perbaikan,” ungkapnya. Lanjut, Ummi menyampaikan, pada tanggal 22 September 2024, KPU Jabar akan menetapkan cagub dan cawagub Jabar beserta DPT. “Kami juga harus menyampaikan kepada rekan-rekan sekalian tanggal 22 September 2024 nanti selain kita menetapkan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur, kita juga nanti akan menetapkan DPT,” kata Ummi.


Selengkapnya
71

4 PASANG BAKAL CAGUB DAN CAWAGUB JABAR DINYATAKAN LOLOS PEMERIKSAAN KESEHATAN

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat, resmi mengumumkan hasil pemeriksaan kesehatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar, Kamis (5/9/2024). Empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar 2024, yakni Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, dinyatakan lolos pemeriksaan kesehatan.  Sebelumnya, keempat pasang bakal cagub dan cawagub Jabar tersebut melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, pada 30 Agustus sampai 1 September 2024 lalu.  Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni mengatakan, hasil pemeriksaan kesehatan tersebut diterima sejak Rabu (4/9/2024) dari RSHS Bandung dan akan disampaikan kepada LO dari empat pasangan calon. Ummi memastikan bahwa keempat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur secara kesehatan dinilai mampu untuk mengikuti kontestasi Pilgub Jabar 2024. "Adapun catatan-catatan pertimbangan dari tim pemeriksaan kesehatan, dipastikan mereka mampu. Catatan kecil saja paling terkait tindak lanjut seperti perlu terapi, dan lainnya. Tapi over all memenuhi syarat," ucap Ummi di Aula KPU Jabar, Kamis (5/9/2024). Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jabar, Adie Saputro mengatakan bahwa hasil pemeriksaan kesehatan keempat pasangan calon bersifat final. “Dengan ini kami menyatakan untuk bakal pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dinyatakan mampu. Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie  dinyatakan mampu,” ucap Adie. “Acep Adang Ruhuat-Gitalis Dwi Natarina dinyatakan mampu. Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dinyatakan mampu,” kata Adie. Selain itu, keempatnya dinyatakan bebas dari Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).


Selengkapnya
66

KPU JABAR UMUMKAN HASIL TES KESEHATAN DAN VERIFIKASI ADMINISTRASI BESOK

BANDUNG - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung telah selesai melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasangan bakal calon kepala daerah di Jawa Barat.  Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jabar, Adie Saputro mengatakan, pihaknya telah menerima hasil pemeriksaan tes kesehatan keempat bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar. “Alhamdulillah, kami KPU Jabar telah menerima kesimpulan hasil pemeriksaan kesehatan bagi bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar. Melihat amplopnya tebal begitu, kami akan melihat sejauh mana hasil pemeriksaan yang sudah dilaksanakan di RSHS,” ungkap Adie. Adie mengatakan, hasil dari tes kesehatan akan diumumkan pada Kamis (4/9/2024) bersamaan dengan hasil verifikasi dan administrasi syarat pencalonan. "Insya Allah kita rencana besok karena hari ini adalah hari terakhir penelitian administrasi ya, bagi syarat-syarat calon termasuk hari ini juga syarat calon berupa pemeriksaan kesehatan yang kita kerjasamakan bersama Rumah Sakit Hasan Sadikin," ujarnya. Adapun terkait penentuan lolos tidaknya keempat pasangan tersebut menjadi calon gubernur dan wakil gubernur, Adie memastikan bahwa hasil pemeriksaan kesehatan bukan menjadi satu-satunya syarat bagi bakal calon agar bisa lolos. "Ini bukan satu-satunya syarat, tapi ini salah satu syarat dalam 19 syarat calon yang memang nanti semuanya kita lihat termasuk syarat-syarat calon lain yang hari ini sedang verifikasi administrasi dan faktual untuk melihat apakah syarat-syarat empat pasangan calon ini memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat," jelasnya. Meski begitu, Adie berharap keempat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar mendapatkan hasil sesuai seperti yang diharapkan. Sebelumnya, Direktur Utama RSHS Bandung, Rachim Dinata Marsidi telah mengumumkan selesainya tahapan pemeriksaan kesehatan bagi paslon kepala daerah di Jabar.  "Dalam Pilkada serentak 2024, RSHS menjadi salah satu RS yang ditunjuk oleh KPU sebagai penyelenggara pemeriksaan kesehatan bakal calon kepala daerah. Pemeriksaan kesehatan sudah dilaksanakan dan berlangsung aman lancar terkendali," ucap Rachim saat memberikan keterangan di Lobi RSUP Hasan Sadikin, Rabu (4/9/2024). Tercatat ada 41 paslon yang menjalani pemeriksaan di RSHS Bandung sejak 30 Agustus hingga 1 September 2024. Rachim mengatakan, pemeriksaan kesehatan untuk pasangan calon kepala daerah meliputi pemeriksaan rohani dan jasmani.  Untuk melakukan rangkaian pemeriksaan tersebut, lanjut Rachim, RSHS membentuk tim pemeriksa khusus yang terdiri dari internal rumah sakit maupun pihak eksternal seperti BNN. "Untuk memenuhi pemeriksaan kesehatan, RSHS membentuk tim pemeriksa yang terdiri dari tenaga medis dan tenaga non medis. Tugas tim pemeriksa, menyusun rencana kerja, melaksanakan pemeriksaan, menyampaikan hasil pemeriksaan kepada KPU yang selambat-lambatnya diumumkan 5 hari setelah dilakukan pemeriksaan," jelasnya. Rachim menyebut, hasil dari pemeriksaan kesehatan akan jadi bahan pertimbangan bagi pasangan bakal calon untuk memenuhi syarat pendaftaran ke KPU. Menurutnya kondisi kesehatan pasangan bakal calon penting diketahui oleh publik sebagai pemilih. "Pemeriksaan tidak hanya untuk calon tapi juga penting untuk masyarakat sebagai pemilih untuk memastikan calon yang dipilih dalam kondisi prima. Diharapkan mereka bisa menjalankan tugas secara optimal dan penuh tanggung jawab," tandasnya.


Selengkapnya
79

KPU JABAR TUNGGU HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN CAGUB-CAWAGUB 2024 DARI RSHS

BANDUNG - Pemeriksaan kesehatan terhadap empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung telah selesai dilakukan. Sebelumnya, keempat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jabar, yakni Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gita KDI dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja telah menjalani pemeriksaan kesehatan secara bergiliran di RSHS, sejak 30-31 Agustus hingga 1 September 2024. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengatakan, pihaknya kini masih menunggu hasil pemeriksaan kesehatan oleh RSHS termasuk rekomendasinya. "Menunggu hasil dari rumah sakit. Mungkin besok baru diterima," kata Hedi, Selasa (3/9/2024). Setelah menerima hasil rekomendasi dari RSHS, lanjut Hedi, KPU Jabar akan melanjutkan tahapan Pilkada, yakni pemberitahuan verifikasi administrasi keempat paslon pada 5-6 September 2024.  Kemudian, perbaikan dan penyerahan persyaratan administrasi dilakukan pada 6-8 September 2024. "6-14 September penelitian perbaikan persyaratan," imbuhnya. Adapun penetapan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jabar akan dilaksanakan pada 22 September 2024 mendatang. Sementara itu, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jabar, Adi Saputro mengatakan, saat ini RSHS memang masih melakukan tahap penilaian. Sebab selain peserta Pilgub Jabar, RSHS juga turut memeriksa pasangan bakal calon peserta Pilkada dari 27 kabupaten/kota.  Meski begitu, Adie berharap hasil pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah rampung maksimal dua hari ke depan. "Nanti pihak rumah sakit menyampaikan kesimpulan hasil penelitian pemeriksaan kesehatan. Kami juga punya kewajiban untuk menyampaikan tanda terima dan berita acara kesimpulan penilaian," tandasnya.


Selengkapnya