Berita Terkini

80

KETUA KPU JABAR SEBUT STAND UP COMEDY KEPEMILUAN JADI INOVASI PENDIDIKAN PEMILIH

BANDUNG - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Ummi Wahyuni memberikan apresiasi atas terselenggaranya kontes Stand Up Comedy Kepemiluan yang berlangsung di Kantor KPU Jabar, Kota Bandung, Rabu (11/9/2024). Ummi mengatakan, kontes komedi tunggal ini menjadi yang pertama kali digelar setelah 10 tahun dirinya mengabdikan diri di lembaga penyelenggaran pemilu ini. "Saya sangat mengapresiasi hari ini, jujur hari ini luar biasa Kang Hedi sudah menyusun kegiatan hari ini, bagaimana menawarkan pendidikan pemilih untuk temen-temen masyarakat dapat inovasi yang berbeda," ucap Ummi. Lewat kontes Stand Up Comedy Kepemiluan, kata Ummi, KPU Jabar ingin menciptakan pesta demokrasi ini sesuai dengan tema Pilkada 2024 yakni Gembira Memilih Langsung (Gemilang). "Setelah saya 10 tahun di KPU, baru kali ini kita mengadakan lomba seperti ini, dengan mengundang komunitas Stand Up dan kita ingin sesuai dengan tema KPU Provinsi Jawa Barat hari ini ‘GEMILANG’ Gembira Memilih Langsung," katanya. Oleh karena itu, Ummi pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Pilkada 2024 yang berlangsung pada 27 November mendatang dengan riang gembira. "Mari jadikan pelaksanaan demokrasi, pesta pilkada serentak kita di Jawa Barat dengan riang gembira, datang pada tanggal 27 November 2024 demgan riang gembira. Membawa seluruh sanak keluarga, mengajak masyarakat untuk datang ke TPS, untuk memilih pemimpin daerah masing-masing," tuturnya. Sebagai penyelanggara pemilu, Ummi mengaku pihaknya pun butuh suatu hiburan dalam menghadapi Pilkada 2024 yang dirasanya cukup berat. "Yakinlah bukan hanya teman-teman yang ingin hiburan, tapi kami yang di depan ini sangat butuh hiburan. Ingin rasanya hari ini, pada kesempatan ini lebih lepas, lebih riang dari sebelumnya," tandasnya.


Selengkapnya
104

KETUA KPU AJAK MASYARAKAT CIPTAKAN PILKADA 2024 RIANG GEMBIRA

BANDUNG - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin mengajak masyarakat untuk membuat kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 menjadi suatu hal yang positif. Ajakan itu disampaikan Mochammad Afifuddin usai menghadiri acara Grand Final Stand Up Comedy Kepemiluan yang digelar KPU Jawa Barat di Kantor KPU Jabar, Kota Bandung, Rabu (11/9/2024). "Hidup itu harus ada ketawanya, pemilu itu juga sebagiannya harus kita ketawai. Maka kegiatan seperti ini bukan untuk mengecilkan persoalan, mari kita kelola peristiwa-peristiwa dengan riang gembira, yang Gemilang (Gembira Memilih Langsung). Ga boleh ada yang sedih, masa memilih sedih," kata Afifuddin. Afifuddin memandang, Pilkada 2024 ini bukan hanya urusan orang tua saja. Namun juga generasi muda harus berpartisipasi aktif dalam menyukseskan kontestasi memilih calon pemimpin tersebut. "Kalau anak muda dibilang ‘besok kita akan memimpin’ itu salah. Hari ini harus anak muda yang mimpin negara ini," ujarnya. Menurutnya, hal-hal seperti ini perlu adanya adaptasi termasuk dalam menertawakan peristiwa. "Pak Hedi ini sering kan sosialisasi ke Ormas, ke OKP. Namanya KPU, namanya penyelenggara, namanya pemuka agama kadang-kadang kita menyesuaikan. Pesannya itu, KPU ini harus bisa menyesuaikan tempat, cocok-cocokan," katanya. "Ini sama kaya saat Muktamar NU di Jombang, semua kyai-kyainya menyesuaikan untuk menyambut presiden pada pakai celana. Sementara Pak Presiden Jokowi datang, menghormati acara NU pake sarung," tambahnya. Artinya, siapapun bisa saling menertawakan hanya karena sama-sama ingin menghormati. "Jadi itulah hidup kadang-kadang ada yang niatnya baik, tapi jadi sama-sama bisa kita tertawakan. Pemilu kita harus senang, pemilu kita harus menggembirakan," imbuhnya. Afifuddin pun mengajak para figur publik untuk saling bergandengan tangan untuk menyosialisasikan Pilkada 2024 yang riang gembira. "Teman-teman influencer, para stand up comedy ini harus membantu KPU untuk menyosialisasikan riang gembira, tidak boleh ada kesedihan diantara kita, tidak boleh ada yang susah-susah, udahlah kita senang-senang semua, semua terlibat dengan riang gembira," tandasnya.


Selengkapnya
176

KPU JABAR TERIMA BERKAS PERBAIKAN DARI 4 PASLON CAGUB-CAWAGUB

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat telah menerima berkas perbaikan administrasi dari seluruh bakal pasangan calon (Bapaslon) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024. Adapun empat pasangan calon ini yaitu, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gita KDI, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni mengatakan, hal ini merupakan tindak lanjut dari pemberkasan syarat Pilgub Jabar yang sebelumnya belum memenuhi syarat pada 4 September kemarin. "Sampai tadi malam (8 September). Alhamdulilah 4 paslon sudah melengkapi pemberkasan dari kekurangan-kekurangan (yang telah disampaikan)," ucap Ummi saat ditemui di kantor KPU Jabar, Senin (9/9/2024).  Ummi mengungkapkan, berkas tersebut akan tetap diteliti terlebih dahulu sebelum nantinya ditetapkan sebagai pasangan calon tetap. "Dan nanti tahapannya sampai tanggal 14-21 kita akan melakukan penelitian administrasi kembali terkait dengan dokumen-dokumen yang telah diperbaiki," ungkapnya.  Setelah itu, KPU Jabar akan melakukan pembukaan tanggapan masyarakat pada 22 September 2024. Jika terdapat berkas yang belum lengkap, Ummi memastikan Bapaslon masih tetap bisa melakukan pemberkasan sesuai tengat waktu yang sudah ditentukan.  "Kita kan melalukan penelitian administrasi perbaikan ini sampai tanggal 14, nanti setelah itu kita juga bisa melakukan klarifikasi bisa kepada parpol, Paslonnya, ataupun instansi masih kita ragukan terkait dokumen yang diserahkan," katanya.  Disinggung soal berkas apa saja yang sudah dilengkapi, Ummi menyebut seperti keabsahan dari ijazah para Bapaslon. "Banyak, salah satunya seperti ijazah, lalu berkaitan dengan pajak. Jadi lebih kepada administratif, karena untuk pemeriksaan kesehatan semua Paslon tidak ada masalah, jadi rata semuanya (melalukan perbaikan)," tandasnya. Sebelumnya, Komisioner KPU Jabar, Adi Saputro mengatakan, berdasarkan tahapan penetapan pasangan calon, setelah pendaftaran dilakukan verifikasi administrasi dan faktual semua Bapaslon, hasilnya masih belum memenuhi syarat.  "Sesuai degan hasil terhadap Bapaslon masih belum memenuhi syarat dan masih perlu perbaikan sesuai ketentuan," ucap Adi, Kamis (5/9/2024).  Meski begitu, Adi memastikan ada Bapaslon yang sudah memenuhi beberapa persyaratan, hanya saja dengan kondisi mayoritas banyak belum lengkap, KPU Jabar meminta semua pemberkasan diperbaiki sebelum penetapan pasangan calon.  "Tetapi karena semuanya belum memenuhi sayarat, walaupun memang sudah ada beberapa yang memenuhi syarat. Sehingga, kami tentukan hari ini seluruh bakal pasangan calon belum memenuhi syarat," katanya.  Salah satu yang kini turut menjadi kendala juga soal verifikasi Ijasah dari Ilham Akbar Habibie, pasangan dari Ahmad Syaikhu. Adapun Ilham menempuh pendidikan terakhirnya di Jerman, KPU Jabar kesulitan untuk memverifikasi langsung.  "Termasuk ijazah Ilham Habibie karena kami tidak diperkenankan melakukan verifikasi ke Jerman, jadi kami verifikasinya ke Kemendikbudristek. Verifikasi keabsahan ijazah, penyetaraan, dan segala sesuatu yang sesuai ketentuan UU Pendidikan Nasional," imbuhnya.


Selengkapnya
78

TARIK MINAT GENERASI MUDA, KPU JABAR GELAR KONTES STAND UP COMEDY

BANDUNG - Berbagai upaya dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat untuk menarik minat pemilih pemula untuk ikut aktif berpartisipasi dalam menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengatakan, salah satu bentuk upaya itu adalah dengan menggelar kontes Stand Up Comedy. "Pekan depan kita membuat kegiatan Stand Up Comedy," ucap Hedi di Nara Park Bandung, Jumat (6/9/2024). Hedi mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu strategi KPU Jabar untuk memberikan pendidikan politik kepada pemilih pemula. "Ini sebagai salah satu bentuk strategi komunikasi kami berbicara dengan generasi muda lewat hal-hal yang ringan, humor," ungkapnya. Selain itu, pihaknya juga akan mengajak para figur publik untuk menyosialisasikan terkait dengan Pilkada 2024. "Nanti kita siapkan kampanye dengan menggunakan tokoh-tokoh yang memang pengikut banyak di media sosial dan itu kita akan gandeng," imbuhnya. Menurutnya, perkembangan teknologi khusus media sosial ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengedukasi masyarakat kaitannya dengan Pilkada 2024. "Kita harus maksimalkan keberadaan media sosial ini dengan informasi-informasi yang kita harapkan bisa mengedukasi publik terkait dengan pelaksanaan Pilgub Jabar," katanya. Hedi berharap, segala upaya ini dapat menarik minat masyarakat khususnya anak muda agar menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin. "Itu salah satu bentuk bagaimana kita berkomunikasi, diharapkan pesannya itu mudah diterima oleh generasi muda atau pemilih pemula," tandasnya.


Selengkapnya
104

KPU JABAR GELAR KIRAB DI 27 KABUPATEN/KOTA SOSIALISASIKAN PILKADA 2024

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat akan melakukan sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Seretak 2024 kepada masyarakat dengan menyelenggarakan Kirab Pilkada 2024. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia mengatakan, Kirab Pilkada 2024 ini akan berlangsung di 27 kabupaten/kota di Jabar. "Kita nanti ada kirab melewati semua kabupaten/kota di Jawa Barat. Apa yang kita kirabkan itu adalah bendera Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan KPU sebagai simbol bahwa nanti itu kita akan memilih gubernur," ucap Hedi di Nara Park Bandung, Jumat (6/9/2024). Dalam kirab tersebut, kata Hedi, nantinya juga akan digelar beberapa kegiatan dengan melibatkan banyak masyarakat setempat. "Di beberapa titik kita akan buat kegiatan yang bakal mengundang massa dalam jumlah banyak," ujarnya. Kemudian, kirab tersebut nantinya juga akan diisi oleh sejumlah mobil yang telah didesain secara khusus. "Kita akan desain ada mobil bak terbuka yang membawa beberapa bendera, kemudian nanti tentu saja ada pengeras suara, kemudian ada pembagian bahan sosialisasi kepada masyarakat," katanya. Rencananya, kirab tersebut akan berlangsung selama dua hari di setiap kabupaten/kota di Jabar. "Jadi nanti masuk ke kota/kabupaten tertentu, nanti ada seremonial, ketika di kabupaten/kota tertentu selama dua hari harus di arak di wilayah tersebut, nanti geser lagi ke kabupaten/kota selanjutnya, terus sampai semua kabupaten/kota terlintasi," terangnya. Menurutnya, program ini merupakan bagian dari upaya KPU Jabar dalam menyosialisasikan Pilkada 2024 demi meningkatnya angka partisipasi pemilih. "Itu salah satu upaya kami untuk meningkatkan informasi kepada publik akan adanya peristiwa besar di 27 November 2024 ini," ungkapnya. Sejauh ini, pihaknya masih terus mempersiapkan Kirab Pilkada 2024 ini agar dalam pelaksanaannya nanti berjalan dengan lancar. "Segera, kita sedang siapkan jadwal dan hal-hal teknisnya. Sehingga pada pelaksanaannya jauh lebih matang lagi. Bisa setelah penetapan," tandasnya.


Selengkapnya
149

PILKADA 2024, KPU JABAR TARGETKAN PARTISIPASI PEMILIH CAPAI 75 PERSEN

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menargetkan, angka partisipasi pemilih pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 meningkat 2 persen atau menjadi 75 persen dibanding tahun sebelumnya. Begitu disampaikan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia dalam acara Orasi (Obrolan Santai Demokrasi) bertajuk 'Wartawan-KPU Bergandengan Tangan, Ciptakan Pilkada Jabar Demokratis dan Aman' di Nara Park Bandung, Jumat (6/9/2024). "Kami punya kepentingan besar kepada rekan-rekan media ini, agar partisipasi pemilu di Jawa Barat ini bisa naik minimal 2 persen dari angka pilkada sebelumnya 73 persen," ujarnya. Hedi mengakui bahwa untuk mencapai target tersebut bukanlah perkara yang mudah jika melihat realitas politik yang ada di Jabar saat ini. Meski begitu, pihaknya tetap optimistis dengan adanya peran media massa target tersebut bisa terealisasi. "Berat bagi kami tuh melihat kondisi yang saat ini, tapi mudah-mudahanlah kita masih optimis dengan apa yang terjadi, kita berusaha dulu semaksimal mungkin bagaimana meningkatkan sosialisasi agar nanti pada 27 November angka partisipasi pemilih di Jawa Barat itu bisa meningkat," paparnya. Bukan hanya itu, lanjut Hedi, dengan banyaknya pasangan calon yang bertarung di Pilkada 2024 khususnya Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar, angka partisipasi pemilih dapat tercapai. "Harus optimis," ujarnya. Menurutnya, saat ini antara KPU Jabar dan media massa menjadi lembaga yang saling membutuhkan informasi terkait dengan Pilkada 2024. "Intinya sudah sama-sama simbiosis mutualisme, kemarin kami yang butuh, sekarang kita sama-sama," ujarnya. Selain peran media massa, pihaknya juga akan memanfaatkan akses media sosial untuk menarik pemilih pemula. "Kita harus maksimalkan keberadaan media sosial ini dengan informasi-informasi yang kita harapkan bisa mengedukasi publik terkait dengan pelaksanaan Pilgub Jabar," ungkapnya. Hedi pun mengingatkan bahwa partisipasi pemilih bukan lagi sekadar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak pilihnya saja. Namun juga keterlibatan masyarakat secara aktif sejak awal hingga akhir tahapan pemilihan.  "Puncak dari demokrasi itu adalah partisipasi dan partisipasi ini bukan hanya sekedar nanti pemilih datang ke TPS. Tapi kita semua terutama rekan-rekan media memastikan bahwa KPU berjalan atau bekerja sesuai dengan aturan dan tahapannya tidak ada yang terlewati," katanya. Pihaknya pun berpesan kepada peserta Pilkada 2024, agar dapat bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya selama massa kontestasi. "Terutama tim sukses, karena apa yang dilakukan oleh tim sukses itu dalam banyak hal berdampak di tingkat akar rumput. Jangan sampai masyarakat ini menjadi terlibat konflik gara-gara kepentingan-kepentingan jangka pendek," tandasnya.


Selengkapnya