Berita Terkini

397

KPU JABAR GUNAKAN SIREKAP UNTUK TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PILKADA 2024

JAKARTA – Sesuai arahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, KPU Provinsi Jawa Barat akan tetap menggunakan teknologi informasi melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.  Hal ini disampaikan oleh Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Jabar, Ahmad Nur Hidayat, dalam Rapat Koordinasi Penghitungan dan Rekapitulasi Suara serta Penggunaan Sirekap bagi jajaran KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota pada 31 Oktober hingga 2 November 2024 di Jakarta. Ahmad Nur Hidayat menekankan, KPU Jabar  berkomitmen untuk menjaga keterbukaan informasi publik dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pilkada.  “Meskipun kami menghadapi sorotan negatif setelah Pemilu Serentak 2024, kami telah melakukan berbagai perbaikan pada Sirekap," ujar Ahmad usai acara. Sirekap terbagi menjadi dua bagian. Pertama, Sirekap Mobile yang akan digunakan oleh Badan Adhoc KPPS untuk memotret C Hasil di TPS. Aplikasi ini memerlukan pencahayaan yang baik, posisi dan kamera yang tepat, serta koneksi internet yang stabil.  Sirekap Mobile hanya dapat digunakan pada handphone Android Nougat 7 atau keluaran tahun 2016, sementara versi iOS belum dapat digunakan.  "Sirekap Mobile harus digunakan dengan ketelitian. Kami memastikan algoritma yang digunakan sudah berfungsi dengan baik. Kami ingin agar semua data yang dikumpulkan akurat dan dapat dipercaya,” paparnya. Kedua, Sirekap Web, yang digunakan oleh KPU PPK, KPU Kabupaten/Kota, dan KPU Provinsi untuk merekapitulasi hasil suara dari setiap TPS. Dengan teknologi informasi ini, Sirekap menjadi instrumen penting dalam menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam proses Pilkada, yang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi politik.  "Dengan sistem yang transparan dan akurat, masyarakat akan lebih percaya pada integritas dan keabsahan proses Pilkada," lanjut Ahmad.  KPU Jabar juga mengingatkan bahwa jika terjadi kecurangan di tingkat Kabupaten/Kota, penggunaan Sirekap dapat dinonaktifkan hingga data yang disajikan sesuai dengan kebenarannya.  "Kami akan bertindak tegas jika menemukan ketidakberesan. Keterbukaan dan kejujuran adalah prioritas kami," pungkasnya.


Selengkapnya
405

KPU DAN YAYASAN INTAN CENDIKIA AJAK PEMILIH PEMULA JADI GENERASI DEMOKRASI CERDAS

GARUT - Yayasan Intan Cendikia bekerjasama dengan KPU Jawa Barat menyelenggarakan sosialisasi pendidikan pemilih bagi pemilih pemula di SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (1/11/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pemahaman yang kuat mengenai proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024 serta meningkatkan partisipasi pemilih yang cerdas dan bijak. Acara sosialisasi Pilkada 2024 ini dihadiri sekitar 50 peserta yang terdiri dari anggota Yayasan Intan Cendikia dan pelajar setempat. Kepala Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Garut mengatakan pentingnya peningkatan partisipasi pemilih pada Pilkada tahun ini. "Pilkada serentak kali ini berbeda dari sebelumnya karena terdapat peningkatan partisipasi yang terus diupayakan oleh KPU, dan target kami adalah mencapai 75 persen," ujar Asyim. Ia mengajak para peserta, terutama pemilih pemula, untuk tidak bersikap apatis dalam menggunakan hak pilih. "Setiap suara sangat berarti dalam menentukan masa depan. Jadilah pemilih yang cerdas, bukan hanya sekadar hadir di TPS tetapi memahami pentingnya pilihan yang dibuat," imbuhnya. Pentingnya Pemahaman Pemilu dan Pilkada bagi Generasi Muda Pemerhati Pemilu, Ujang Mutaqin yang hadir sebagai pemateri dalam acara tersebut menjelaskan perbedaan antara pemilu dan pilkada, serta prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan dalam penyelenggaraan pilkada, seperti mandiri, jujur, adil, dan akuntabel. "Pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, sedangkan Pilkada melibatkan pemilihan Gubernur, Bupati, dan anggota legislatif daerah. Prinsip ini harus kita pegang teguh agar proses demokrasi berjalan dengan baik," jelasnya. Ujang juga mengingatkan pentingnya memahami Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) sebagai kategori daftar pemilih yang ada. Ia mengajak para peserta untuk menjadi pemilih cerdas yang bijak dalam menggunakan hak pilih mereka, terutama dalam memahami latar belakang dan visi-misi kandidat. Peran Pemilih Pemula dalam Merawat Demokrasi Dikesempatan yang sama, Tedy Akbar yang juga hadir sebagai pemateri menekankan peran strategis pemilih pemula dalam merawat demokrasi. Menurutnya, Generasi Z, yang kini berada di rentang usia 17-21 tahun, memiliki tanggung jawab besar untuk membangun budaya politik yang sehat. "Generasi muda saat ini rentan terhadap informasi hoaks di media sosial. Karena itu, partisipasi dan sikap kritis pemilih pemula sangat penting untuk menjaga keutuhan demokrasi," ujar Tedy. Ia juga menguraikan bagaimana keterlibatan aktif generasi muda dalam pemilu akan memperkuat suara rakyat, meningkatkan akuntabilitas, dan mencegah disintegrasi sosial. Tedy mengajak peserta untuk bersikap teliti, objektif, dan kritis dalam memilih pemimpin, dengan cara mengevaluasi kandidat secara rasional. "Kenali isu, telaah kandidat, dan buatlah keputusan berdasarkan fakta. Jadilah pemilih yang objektif dan cerdas," tegasnya. Dengan sosialisasi ini, KPU Kabupaten Garut dan Yayasan Intan Cendikia berharap generasi muda semakin siap berpartisipasi dalam Pilkada 2024, serta mampu menjadi pemilih yang cerdas dan bijak dalam memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan positif bagi Jawa Barat.


Selengkapnya
430

EDUKASI PEMILIH, YAYASAN HOLISTIKA SINERGI BERDAYA AJAK MASYARAKAT GARUT PILIH PEMIMPIN BERINTEGRITAS

GARUT - Yayasan Holistika Sinergi Berdaya bekerja sama dengan KPU Jawa Barat menggelar sosialisasi pendidikan pemilih dalam rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024. Acara ini berlangsung di Aula Kampus STAI Siliwangi, Garut pada Jumat (1/11/2024) dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran pemilih dan memperkuat partisipasi masyarakat dalam pemilu. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari anggota Yayasan Holistika Sinergi Berdaya dan masyarakat setempat. Ketua Yayasan Holistika, Cecep Ernanto mengatakan jika acara ini bertujuan menekankan pentingnya edukasi pemilih. "Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang tepat tentang cara memilih pemimpin yang terbaik untuk masa depan Jawa Barat. Pendidikan pemilih adalah pondasi bagi pemilu yang adil dan berintegritas," ujar Cecep. Memilih Pemimpin Berintegritas Sementara itu, Ketua STAI Siliwangi Dr Teddy Sutandy mengingatkan peserta agar cermat dalam memilih pemimpin. Ia menyampaikan bahwa Jawa Barat memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang besar, sehingga setiap suara memiliki kekuatan signifikan. "Pilihlah pemimpin yang mampu membawa kemajuan bagi Garut dan Jawa Barat. Partisipasi aktif kita adalah kunci perubahan," katanya. Kepala Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Garut Asyim Burhani turut menyampaikan pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pilkada. Ia menargetkan peningkatan partisipasi hingga 75 persen dalam pemilu ini. "Setiap pilihan Anda menentukan masa depan daerah kita. Mari kita bersama-sama menciptakan sejarah dengan memilih pemimpin yang benar-benar mewakili aspirasi masyarakat," ucap Asyim. Pentingnya Informasi yang Akurat dan Berimbang Pemerhati pemilu Dr Junaidin Basri yang hadir sebagai pemateri mengajak pemilih agar datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya. Ia menekankan bahwa KPU, Bawaslu, dan DKPP adalah tiga pemangku kepentingan penting dalam pemilu. "Partisipasi pemilih adalah kunci untuk memastikan kualitas Pilkada. Mari menjadi pemilih cerdas yang memahami substansi pemilu," jelasnya. Cecep Ernanto kemudian melanjutkan materi dengan fokus pada dampak berita palsu dalam Pilkada. "Tidak semua informasi di media sosial itu benar. Kita harus bijak memilih informasi yang akurat agar tidak terpengaruh oleh kabar palsu," tegas Cecep Merangkul Semua Lapisan Dr Teddy Sutandy K menambahkan jika hak masyarakat dalam Pilkada, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Ia mengajak masyarakat untuk bersatu dalam memilih pemimpin Jawa Barat yang akan melayani mereka selama lima tahun mendatang. "Perbedaan pilihan jangan sampai memecah belah. Yang penting, kita biasakan yang benar dan jangan membenarkan yang biasa," ungkapnya. Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta bersemangat mengajukan pertanyaan terkait Pilkada. Setelah itu, acara ditutup dengan harapan bahwa seluruh peserta dapat menyebarkan pesan ini ke lingkungan masing-masing dan turut berperan aktif dalam proses demokrasi. Dengan adanya sosialisasi ini, Yayasan Holistika Sinergi Berdaya dan KPU Garut berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya peran mereka dalam Pilkada serta mampu memilih pemimpin yang berintegritas dan berkomitmen membangun Jawa Barat yang lebih baik.


Selengkapnya
397

LPB KOLABORASI DENGAN KPU JABAR, GELAR SOSIALISASI PILKADA 2024

BANDUNG - Literasi Pemuda Berdikari (LPB) berkolaborasi dengan KPU Jawa Barat menyelenggarakan sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024, dengan mengedukasi kaum ibu di Gedung Pepabri, Kota Bandung, Jumat (1/11/2024). Acara ini dihadiri oleh 50 peserta ini yang antusias belajar tentang hak pilih dan pentingnya menjadi pemilih cerdas dalam demokrasi. Ketua Umum LPB, Indrajidt Rai Garibaldi mengatakan pentingnya kesadaran dalam memilih, terutama bagi kaum ibu. "Hari ini kita hadir untuk memastikan bahwa ibu-ibu sebagai salah satu segmen masyarakat yang seringkali menjadi target kampanye dapat menggunakan hak pilihnya secara cerdas. Jangan sampai terpengaruh oleh janji-janji atau iming-iming calon. Pilihlah pemimpin berdasarkan visi dan misinya," ujar Indrajidt. Ia juga menyampaikan bahwa sosialisasi ini murni bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para peserta, tanpa memihak pada calon tertentu. "LPB bersama KPU Jawa Barat tidak mengampanyekan calon manapun di sini. Kami hanya ingin ibu-ibu menggunakan hak suaranya dengan bijaksana, tanpa pengaruh negatif yang dapat mengaburkan pilihan merekam," jelasnya. Peran Ibu-ibu sebagai Agen Sosialisasi Pemilih Cerdas Fungsional Umum KPU Jawa Barat, Muhammad Revandi, turut memberikan sambutan dengan mengajak para ibu untuk tidak hanya berpartisipasi sebagai pemilih, tetapi juga menjadi agen sosialisasi di lingkungan mereka. "Harapan kami, ibu-ibu dapat menyampaikan pesan ini kepada keluarga dan masyarakat sekitar. Jadilah pemilih yang tidak terintimidasi, memilih dengan sepenuh hati, dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam Pilkada nanti," kata Revandi. Ia juga menekankan pentingnya kebebasan dalam memilih serta mengingatkan peserta agar tidak terpengaruh oleh politik uang atau intimidasi. "Kami berharap, ibu-ibu pulang dari sini dengan pemahaman yang lebih baik dan bisa menjadi contoh bagi lingkungan sekitar dalam memilih pemimpin yang berintegritas," ungkapnya. Nilai-nilai Demokrasi dan Keterlibatan dalam Pilkada Dr Nina Yuningsih selaku TPD DKKP Jawa Barat, memberikan materi terkait peran penting masyarakat dalam menjaga demokrasi. Ia menyampaikan bahwa partisipasi aktif tidak hanya saat pencoblosan, tetapi juga dalam pengawasan setiap tahap pemilu. "Demokrasi adalah milik rakyat, dan masyarakat berhak mengawasi jalannya pemilu untuk memastikan proses yang bersih. Kita semua harus menjadi pemilih cerdas yang kritis terhadap visi dan misi calon serta berani menolak segala bentuk intimidasi atau politik uang," ujarnya. Nina menegaskan bahwa setiap warga, termasuk kaum ibu, harus sadar akan hak dan perannya dalam pilkada. "Tidak hanya datang ke TPS, kita harus memastikan apakah kita terdaftar sebagai pemilih dan tetap mengawasi proses kampanye. Jangan memilih calon yang tidak percaya diri dengan menggunakan politik uang, karena tindakan ini dapat dipidana," jelasnya. Mendorong Partisipasi Pemilih Cerdas Sesi materi diakhiri dengan seruan dari Indrajidt agar para peserta menghindari politik uang dan mengedepankan kecerdasan dalam memilih. "Kaum ibu berperan penting dalam menentukan masa depan Jawa Barat. Mari kita jadikan Pilkada ini sebagai momen untuk memilih pemimpin yang berintegritas dan siap membangun provinsi ini dengan visi yang jelas," ajaknya. Sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab, di mana para ibu antusias mengajukan pertanyaan seputar pemilu dan cara memilih pemimpin yang tepat.


Selengkapnya
441

KOLABORASI DENGAN KPU JABAR, YAYASAN USIA EMAS INDONESIA GELAR SOSIALISASI PILKADA 2024

Bandung - Yayasan Usia Emas Indonesia menggelar sosialisasi pendidikan pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat tahun 2024. Acara ini hasil dari kolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar. Acara ini berlangsung di Gedung STEI BINA MUDA, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Rabu (30/10/2024), dengan dihadiri oleh 50 peserta dari Yayasan Usia Emas Indonesia. Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Usia Emas Indonesia, Tita Talbiya mengapresiasi acara ini dikarenakan perdana diadakan di Yayasan Usia Emas Indonesia. "Perlu diketahui bahwa Jumlah DPT pada tahun 2022 mencapai 204.822, artinya 10 persen didalamnya adalah pemilih lansia. Dan di tahun sekarang sudah mencapai 13 persen. Menurut kami, angka tersebut sangat signifikan," ujarnya. Selain itu, Tita juga  mengungkapkan bahwa selama ini ruang sosialisasi KPU banyak melalui media sosial atau platform digital. Namun banyak dari kalangan lansia yang terkendala untuk mengakses flatform digital tersebut. "Kendala terhadap lansia tersebut seperti keterbatasan fisik dan literasi digital. Hal Ini merupakan tantangan yang harus diselesaikan oleh KPU agar hak dan suara lansia juga terkawal aman," jelasnya. TPS Harus Ramah Lansia dan Disabilitas Acara kemudian berlanjut kepada sesi diskusi yang dimoderatori oleh Cecep Ernanto dengan tema 'Inklusifitas Pilkada Serentak di Jawa Barat sebagai Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Memilih'. Hadir dua orang pemateri pemerhati Pemilu, Farhatun Fauziyyah dan Rofiq Azhar. Sebagai pemateri pertama, Farhatun Fauziyyah mengawali paparannya dengan menjelaskan tentang perbedaan antara pemilu dan pilkada, unsur penyelenggara dan penegakan etik penyelenggara pemilu Farhatun juga memaparkan bahwa Undang-Undang memberikan afirmasi kepada lansia dan penyandang disabilitas, bahwa setiap TPS sejatinya harus ramah lansia dan disabilitas. Untuk itu harus dijadikan satu konsen bagi KPU agar dapat memberikan kemudahan akses bagi lansia dan disabilitas untuk menuju ke TPS. Karena menurutnya partisipasi masyarakat menentukan legitimasi pemimpin yang akan mendatang. Maka inklusifitas dalam pilkada adalah harus ramah terhadap segala unsur, termasuk bagi lansia dan disabilitas. "Kemudian mereka harus mendapatkan hak yang sama dengan yang lain. Fungsi sosialisasi adalah sebagai jalan agar masyarakat mengetahui akan pentingnya peran seorang pemilih dalam menentukan pilihannya. Melalui sosialisasi pilkada ini diharapkan dapat menciptakan pemilih yang cerdas," ungkap Farhatun. Diakhir pemaparannya, Farhatun memberikan tips menjadi pemilih yang cerdas, yaitu terdaftar di DPT, mencari tahu syarat DPT, kenali kandidat masing-masing pasangan calon, update informasi berkaitan dengan Pilkada, memastikan tidak terjebak dalam fanatisme, berani menolak money politic, tidak terjebak dalam politik pencitraan, berpartisipasi, dan semangat dalam mensukseskan Pilkada. Diskusi kemudian dilanjutkan oleh Rofiq Azhar sebagai  pemerhati pemilu menjelaskan bahwasanya politik adalah Ibadah. "Politik atau Pilkada di Indonesia merupakan satu proses ibadah. Oleh karenanya, penting untuk mempelajari dan memahami fiqh siyasakh," ujar Rofiq. "Politik seharusnya mencerdaskan, mensejahterakan dan membahagiakan masyarakat. Namun kendalanya adalah keterbatasan akses untuk bisa bertemu langsung menyampaikan aspirasi kepada gubernur dan/ atau bupati," tambahnya. Rofiq juga memberikan harapan kepada kepada para lansia. "Jadilah lansia yang gemilang," tandasnya. Acara diskusi dilanjutkan dengan sesi  tanya jawab yang cukup interaktif. Dimana para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, serta memberikan masukan terkait pelaksanaan Pilkada Jawa Barat 2024. Kemudian kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama dan ramah tamah. Kegiatan acara ini pada dasarnya untuk memberikan manfaat bagi para lansia agar turut serta menjadi pemilih yang cerdas dan gembira dengan tentunya dating ke TPS pada pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 november 2004 nanti dan melahirkan pemimpin yang peduli kepada masyarakat pada umumnya dan terkhusus kepada para lansia.


Selengkapnya
428

SOSIALISASIKAN PILKADA 2024, KPU JABAR GELAR TOURING DEMOKRASI KE 27 KABUPATEN/KOTA

BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menyelenggarakan Touring Demokrasi dalam rangka Sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar 2024. Kegiatan ini berlangsung pada 3-16 November 2024. Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi KPU Jabar, Hedi Ardia mengungkapkan bahwa Touring Demokrasi merupakan bagian penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menyongsong Pilkada Jabar 2024. "Kegiatan ini tidak hanya dilakukan secara konvensional dengan tatap muka, tetapi juga mencakup berbagai acara menarik yang diharapkan dapat mengundang perhatian publik. Tujuannya adalah untuk memperkuat pemahaman mereka tentang proses pemilihan," ucap Hedi saat dihubungi, Rabu (30/10/2024). Hedi menjelaskan, dalam kegiatan ini setiap kabupaten/kota akan menyajikan kegiatan berbeda sesuai dengan tema yang diusung.  “Beberapa kegiatan yang direncanakan antara lain pertunjukan wayang golek, istighosah, kuliner, serta berbagai acara lain yang disesuaikan dengan karakteristik daerah yang dilintasi,” jelasnya. Nantinya, touring ini akan melewati dua jalur, yakni rute Timur yang dimulai dari Kabupaten Pangandaran, titik start Morgan Caffe. Sedangkan rute Barat dimulai dari Depok, titik start Stadion Universitas Indonesia. Kedua rute tersebut akan berakhir di Kota Bandung. Adapun peserta acara Touring Demokrasi ini mencakup perwakilan dari KPU provinsi dan jajaran KPU kabupaten/kota hingga tingkat TPS, serta masyarakat umum yang diundang untuk berpartisipasi.


Selengkapnya