Berita Terkini

422

GERAKAN EDUKASI PEMILIH: PEMUDA MUHAMMADIYAH JAWA BARAT SIAP SUKSESKAN PILKADA 2024

SUMEDANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat mengadakan sosialisasi pendidikan pemilih untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024. Kegiatan ini berlangsung di Café Buper, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang pada Sabtu (9/11/2024), dengan dihadiri sekitar 50 peserta yang terdiri dari anggota Pemuda Muhammadiyah dan masyarakat setempat. Ketua pelaksana, Inding, dalam sambutannya mengungkapkan harapannya agar Pilkada 2024 berjalan lancar dan damai. "Melalui acara sosialisasi ini, kami ingin mengajak Pemuda Muhammadiyah dan masyarakat untuk terlibat aktif dalam Pilkada 2024. Partisipasi kita sangat penting untuk memastikan pemimpin yang terpilih dapat membawa perubahan positif bagi Jawa Barat," kata Inding. Sambutan dilanjutkan oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat, Reza Arfah, yang menegaskan pentingnya keterlibatan civil society dalam proses demokrasi. "Tema Pilkada KPU ‘Gemilang’ mengingatkan kita bahwa sebagai pemuda, kita harus aktif berperan dalam memastikan Pilkada yang berkualitas. Partisipasi aktif tidak hanya meningkatkan kualitas demokrasi, tetapi juga mendorong kepercayaan masyarakat pada proses pemilu," ujar Reza. Materi pertama disampaikan oleh Reza Arfah, yang menekankan partisipasi sebagai elemen utama dalam demokrasi. "Demokrasi tidak pernah sempurna, tetapi dengan partisipasi yang lebih baik, kualitas pemilu akan meningkat. Media digital dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi tentang calon dan program mereka. Pilihlah pemimpin yang memiliki visi dan misi jelas serta integritas," tambahnya. Ia juga mengajak peserta untuk menjadi pemilih yang bijak dengan menilai calon berdasarkan kapasitas, kapabilitas, dan nilai-nilai etik. Sesi berikutnya dibawakan oleh Suharti, pemerhati pemilu, yang menjelaskan mekanisme Pilkada. "Pilkada Jawa Barat 2024 hanya akan memiliki satu putaran, sehingga penting untuk memastikan pemimpin yang dipilih mendapat dukungan mayoritas. Di beberapa daerah, seperti Ciamis, yang hanya memiliki satu calon, calon tersebut harus memperoleh minimal 50,1% suara agar bisa terpilih. Jika tidak, jabatan kepala daerah akan dipegang oleh penjabat yang ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri," jelas Suharti. Ia juga menekankan pentingnya edukasi pemilih yang substantif. "Pendidikan pemilih jangan hanya menjadi acara seremonial, tetapi harus menyentuh substansi pemilu. Regulasi pemilu perlu ditegakkan oleh semua pihak, dan masyarakat harus memahami aturan pemilu agar proses berjalan sesuai ketentuan," ujar Suharti. Ia menambahkan bahwa pemilih harus menghindari golput dan memilih dengan bijak untuk kebaikan bersama.


Selengkapnya
406

KPU JABAR GELAR SOSIALISASI PILKADA 2024 DI YAYASAN PESANTREN BAITURROHMAN FIRDY

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat sukses mengadakan acara sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat 2024 di Yayasan Pesantren Baiturrohman Firdy. Acara yang diadakan pada Jumat (8/11/2024) malam ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada puluhan santri dan masyarakat sekitar tentang pentingnya partisipasi aktif dalam Pilkada. Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Sandi Alansyah menyampaikan acara ini diadakan untuk menghapus stigma negatif masyarakat terkait Pilkada dan meningkatkan partisipasi. "Penting bagi masyarakat pesantren untuk turut serta dalam mensukseskan Pilkada Jawa Barat. Harapan kami, peserta yang hadir bisa mendapatkan wawasan baru dan ikut berperan dalam menyebarkan informasi ini," jelasnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Baiturrohman Firdy, Hilman Farid menekankan bahwa acara sosialisasi ini bertujuan mendidik masyarakat mengenai proses Pilkada. "Kita harus mendukung dan memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan lancar demi memilih pemimpin terbaik untuk Jawa Barat," ujarnya. Sesi inti dipandu oleh Deni Firman, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kabupaten Bandung Barat. Ia memberikan penjelasan rinci tentang tahapan Pilkada, tata cara memilih, serta pentingnya memahami visi dan misi calon. "Pemahaman masyarakat tentang proses pemilihan sangat krusial untuk membangun partisipasi aktif. Diharapkan informasi ini dapat memotivasi warga untuk berkontribusi dalam memilih pemimpin yang membawa kemajuan," jelas Deni. Sosialisasi ini menjadi langkah strategis KPU Jawa Barat dalam mendekatkan informasi Pilkada kepada masyarakat, terutama di kalangan pesantren, guna memastikan pemahaman yang menyeluruh dan partisipasi yang optimal.


Selengkapnya
396

KPU JABAR KOLABORASI DENGAN YAYASAN WIDYA CASTRENA NUSANTARA, DORONG PARTISIPATIF DALAM PILKADA 2024

BANDUNG - Guna mendorong partisipasi aktif dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024, KPU Jawa Barat bekerja sama dengan Yayasan Widya Castrena Nusantara menyelenggarakan acara sosialisasi di Pesantren Al-Quran Taruna Muda, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari kalangan yayasan, bertujuan memperkuat kesadaran pemilih akan pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi. Ketua Yayasan Widya Castrena Nusantara, Ruhendra menekankan bahwa Pilkada adalah momentum penting untuk memilih pemimpin yang kebijakannya akan berpengaruh dalam jangka panjang. "Sosialisasi ini penting agar kita semua memahami calon pemimpin yang akan kita pilih. Setiap suara memiliki tanggung jawab besar, dan kita akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT," ujarnya. Ia juga menekankan bahwa partisipasi dalam pemilu bukan sekadar hak, tetapi kewajiban moral bagi setiap warga negara. Dalam materi yang disampaikan oleh Ruhendra, dijelaskan bahwa masalah golput dan praktik politik uang masih menjadi tantangan dalam Pilkada. "Pada Pilkada Jawa Barat 2014, angka golput mencapai 30,22 persen. Meskipun menurun menjadi 18,02 persen pada 2019, angka ini tetap signifikan. Partisipasi pemilih sangat penting untuk memastikan pemimpin yang terpilih benar-benar representatif," kata Ruhendra. Ia menegaskan bahwa suara pemilih tidak boleh diperjualbelikan karena memiliki dampak besar terhadap kebijakan lima tahun ke depan. Syahry Ahcyan Tanjung, pemerhati pemilu, menjelaskan peran KPU sebagai penyelenggara yang mengawasi jalannya pemilu di berbagai tingkatan. "KPU, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten, adalah lembaga yang memastikan bahwa proses pemilu berjalan dengan adil dan sesuai aturan. Pilkada dapat diibaratkan sebagai pertandingan di mana KPU adalah wasit yang netral, memastikan semua peserta berkompetisi secara sehat," jelas Syahry. Ia mengajak peserta untuk tidak ragu bertanya kepada pihak penyelenggara jika ada informasi yang kurang jelas tentang pemilu. Syahry juga menekankan bahwa perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dan seharusnya tidak menyebabkan perpecahan. "Gunakan hak suara sesuai hati nurani dan jangan biarkan perbedaan memecah persatuan kita," katanya sambil mengingatkan pentingnya datang ke TPS dan menggunakan hak pilih dengan bijak. Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih, mengurangi angka golput, serta mendorong masyarakat untuk memilih pemimpin yang tepat dan bertanggung jawab, guna membawa Jawa Barat ke arah yang lebih baik.


Selengkapnya
378

KPU JABAR DAN PAKU PADJADJARAN AJAK MASYARAKAT BERPERAN AKTIF DALAM DEMOKRASI

BANDUNG - KPU Jawa Barat bekerja sama dengan Paku Padjadjaran menggelar acara Sosialisasi Pilkada di Gedung PPFC, Kota Bandung pada Jumat (8/11/2024). Acara ini dihadiri oleh 50 anggota Paku Padjadjaran, bertujuan untuk mengedukasi serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024 yang akan diadakan pada 27 November 2024. Dalam sambutannya, Ketua Umum Paku Padjadjaran, M. Kahfi Nurdiman, menekankan pentingnya menyebarluaskan informasi yang diperoleh kepada komunitas dan keluarga. "Yang terpenting adalah bagaimana penghayatan dan penyebaran informasi ini kepada orang-orang di sekitar kita. Jadilah pemilih yang bijak dan sebarkan pesan ini agar semua bisa berpartisipasi dengan baik," kata Kahfi. Sementara itu, Fahmi Kamal, Kepala Subbagian Parmas KPU Jawa Barat, menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini didasarkan pada Peraturan KPU Nomor 620 Tahun 2024. "KPU bekerja sama dengan berbagai kelompok, termasuk pemilih pemula, disabilitas, dan organisasi masyarakat, untuk meningkatkan partisipasi. Diharapkan sinergi ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat minimal setara dengan pencapaian pada pemilu presiden," ujar Fahmi. Ia juga menekankan pentingnya menjaga suasana Pilkada yang aman dan damai, sesuai dengan tagline KPU Jawa Barat: GEMILANG (Gembira Memilih Langsung). M. Kahfi Nurdiman, sebagai narasumber, menjelaskan bahwa Pilkada bukan sekadar rutinitas lima tahunan, melainkan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih pemimpin yang akan menentukan arah bangsa. "Pemilu adalah momen di mana kita, sebagai rakyat yang berdaulat, menentukan masa depan bangsa. Keputusan yang kita buat di TPS akan memengaruhi hitam putihnya peradaban bangsa," ungkapnya. Trio Hamdoni, pemerhati pemilu lainnya, menyampaikan materi tentang konsep civil engagement dalam pemilu, yang merujuk pada partisipasi aktif warga negara dalam sistem politik. "Partisipasi politik menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil rakyat, yang diawasi oleh masyarakat melalui pemilihan berkala," kata Trio. Ia mengingatkan bahwa demokrasi hanya dapat berjalan efektif jika semua pihak terlibat aktif dalam prosesnya. Sesi tanya jawab berlangsung interaktif, dengan peserta yang antusias mengajukan pertanyaan seputar hak dan peran mereka dalam Pilkada. Acara ditutup dengan doa bersama dan pembagian transport, menandai berakhirnya sesi sosialisasi yang penuh makna ini. KPU Jawa Barat dan Paku Padjadjaran berharap sosialisasi ini dapat memberikan pengetahuan dan dorongan bagi masyarakat untuk ikut serta dalam Pilkada dengan penuh kesadaran, serta menyebarluaskan semangat partisipasi kepada lingkungan sekitarnya.


Selengkapnya
427

KPU JABAR GELAR SOSIALISASI PILKADA DI UNISA KUNINGAN, AJAK MAHASISWA JADI PEMILIH CERDAS DAN PARTISIPATIF

KUNINGAN - Dalam rangka menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Jawa Barat pada 27 November 2024, KPU Jawa Barat bekerja sama dengan Universitas Islam Al-Ihya (UNISA) Kuningan mengadakan sosialisasi bagi mahasiswa dan staf kampus pada Rabu (6/11/2024). Bertempat di Aula UNISA Kuningan, acara ini dihadiri oleh 50 peserta dengan tujuan mengajak pemilih pemula untuk menggunakan hak pilih mereka secara cerdas dan bertanggung jawab. Ketua Pelaksana, Jaenal Gofur Asma Nursalam, menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi dalam Pilkada. "Kami berharap kegiatan ini dapat membantu peserta memahami pentingnya Pilkada sebagai sarana untuk memilih pemimpin yang kompeten. Diharapkan juga peserta bisa menyampaikan informasi ini ke lingkungannya agar semakin banyak yang sadar akan pentingnya pemilu," ujar Jaenal. Sementara itu, Rektor UNISA Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menyebarkan pengetahuan politik kepada masyarakat sekitar. "Kami ingin mahasiswa UNISA menjadi pejuang demokrasi yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak pilih dan melawan ajakan golput," kata Nurul Iman. Ia juga menekankan bahwa suara setiap pemilih memiliki dampak besar dalam membentuk masa depan daerah. Kadiv SDM dan Litbang KPU Jawa Barat, Abdullah Syapi'i dalam sambutannya mengajak para mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses Pilkada, baik sebagai pemilih maupun sebagai penyelenggara. "Kami mendorong para mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga ikut menjadi agen perubahan di lingkungan mereka. Partisipasi aktif dari pemilih muda sangat penting untuk mewujudkan Pilkada yang jujur dan transparan," jelas Abdullah. Peran Pemilih Pemula Dr Endun Abdul Haq, pemerhati pemilu, memaparkan pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam Pilkada. Menurutnya, generasi muda, khususnya mahasiswa, memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas demokrasi. "Partisipasi pemilih pemula perlu didorong karena jumlahnya yang signifikan. Pemilih muda memiliki karakteristik kritis dan penuh rasa ingin tahu, sehingga perlu diberikan edukasi tentang pentingnya memilih pemimpin yang kompeten dan berintegritas," ungkapnya. Tips Jadi Pemilih Cerdas dan Bijak Sebagai narasumber kedua, Nurul Iman Hima Amrullah memberikan tips untuk menjadi pemilih cerdas. Ia menekankan pentingnya memastikan diri terdaftar sebagai pemilih, memeriksa rekam jejak dan program kerja calon, serta memilih berdasarkan visi dan misi yang sesuai dengan kepentingan masyarakat. "Pemilu bukan hanya sekedar memilih, tetapi adalah tanggung jawab untuk memastikan bahwa kita memilih pemimpin yang akan membawa kemajuan bagi daerah kita," tegas Nurul Iman. Ia juga mengajak mahasiswa untuk mengawasi setiap tahapan Pilkada agar berjalan adil dan transparan. "Mahasiswa punya peran penting dalam mencegah dan melaporkan kecurangan. Partisipasi aktif ini akan meningkatkan kualitas demokrasi kita," tandasnya.


Selengkapnya
439

KPU SIAPKAN 6 SEGMEN DEAN DURASI 120 MENIT SAAT DEBAT PUBLIK PERDANA PILGUB JABAR 2024

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat akan menggelar debat publik perdana antara Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024 dalam enam segmen. Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, debat perdana untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024 ini akan berlangsung pada 11 November di Grha Sanusi, Universitas Padjadjaran (Unpad), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung. "Debat ini terdiri dari enam segmen dengan durasi 120 menit," ucap Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia di Holiday Inn Pasteur, Selasa (5/10/2024). Hedi mengatakan, terdapat tujuh subtema yang bakal dibahas di dalam debat tersebut. "Di antaranya isu perempuan dan anak, pendidikan inklusif, reformasi birokrasi, kesehatan, dan stunting," ungkapnya. Hedi mengatakan, setiap paslon Pilgub Jabar 2024 diperbolehkan untuk membawa maksimal 100 pendukung saat debat nanti. "Ya, masing-masing pasangan calon diperbolehkan membawa seratus pendukung," ujarnya. Pihaknya pun mengingatkan, setiap tim pemenangan paslon Pilgub Jabar 2024 untuk tidak menggunakan antribut kampanye saat pelaksanaan debat nanti. Mengingat, pelaksanaan debat berlangsung di lembaga pendidikan. "Tidak diperbolehkan (atribut kampanye). Kami sudah sampaikan kepada Bawaslu bahwa atribut yang boleh digunakan di tempat debat, meskipun berada di lembaga pendidikan, tidak boleh memuat materi kampanye. Hal ini sudah disepakati," jelasnya. "Kecuali di luar gedung. Namun, penggunaannya tetap akan diminimalisir," lanjutnya. Dalam mengantisipasi kericuhaan saat pelaksanaan debat, pihaknya pun telah menetapkan norma larangan yang harus dipatuhi oleh setiap paslon dan para pendukungnya. "Kami telah menetapkan norma larangan melakukan provokasi, baik terhadap pasangan calon maupun pendukung. Kami berharap kejadian yang tidak diinginkan di daerah lain tidak terjadi di Jawa Barat. Jika nantinya muncul kericuhan, moderator akan diberi kewenangan untuk menghentikan debat," tuturnya. Hedi menegaskan, sejauh ini pihaknya sudah siap untuk melaksanakan debat perdana Pilgub Jabar 2024. "Secara prinsip, kami sudah siap. Hanya saja, teknisnya yang masih berproses. Mudah-mudahan pada hari Sabtu sudah mencapai 90 persen kesiapan," tegasnya. Saat ini, KPU Jabar tengah fokus mengawal para tim panelis untuk mengikuti karantina pada H-1 jelang debat Pilgub Jabar 2024.  "Pada H-1 kami akan mengundang mereka untuk karantina, guna memaksimalkan penyusunan pertanyaan. Selain itu, kami akan mengukur durasi yang digunakan oleh panelis sesuai alokasi waktu yang ada," terangnya. Hedi menyebut, ada sebanyak tujuh panelis yang disiapkan untuk debat nanti. "Ada beberapa dari luar, namun mayoritas dari Jawa Barat, kebanyakan dari kalangan akademisi," tandasnya.


Selengkapnya