Berita Terkini

416

SOSIALISI PILKADA JABAR 2024: SANTRI CIANJUR TEGASKAN PEMILU BERSIH HARAPAN RAKYAT

CIANJUR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan PC Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) menggelar kegiatan sosialisasi dan diskusi Pilkada di The Jhon's Cianjur Aquatic Resort, Kabupaten  Cianjur pada Kamis (14/11/2024). Acara ini dihadiri oleh 50 peserta, yang terdiri dari para santri Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama, yang dengan sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut. Dalam kegiatan sosialisasi ini, sambutan pertama di sampaikan oleh Ustadz Zakaria selaku Seketaris PC Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU). Ia menyampaikan apresiasi dan harapannya atas kegiatan ini. "Setiap menghadapi masa pemilu kita sebagai pemilih terkadang galau akan berbagai peristiwa menjelang pemilu seperti salah satunya adanya money politik dengan berbagai istilah yang unik yang timbul di masyarakat yang berkaitan dengan politik uang," jelasnya. "Mudah-mudahan dalam diskusi nanti kita akan mendapatkan pencerahan tentang menjadi pemilih yang baik dan pemilih yang aktif kemudian hasil diskusinya bisa di bagikan dan sampaikan kepada saudara dan teman-teman yang kita," lanjutnya. Sementara itu, Ketua Divisi Sosialiasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Cianjur, Fikri Audah NSY menyampaikan bahwa sejatinya  baik KPU Cianjur maupun Jabar sangat terbuka untuk memberikan informasi dan mensosialisasikan tentang pilkada serentak 2024. "Kami selaku KPU mengingatkan 27 november itu ada pilkada. Kita nanti akan memilih gubernur dan wakil gubernur dan juga memilih bupati dan wakil bupati. Kalau kita melihat secara umum pilkada ini adalah hajat nasional sehingga diharapkan diketahui dan dipahami oleh masyarkat," katanya. "Dengan adanya sosialisasi hari ini besar harapan akan adanya peningkatan partisipasi pemilih dalam pemilukada serentak di Jawa Barat," tambahnya. Kemudian, narasumber Muhammad Gani Asyauqi menyampaikan pentingnya patisipasi masyarakat untuk memilih, mengawasi, mengontrol, mempengaruhi dan mengajak pemilih untuk datang ke tps di hari pencoblosan. "Tujuan pilkada adalah agar terwujudnya demokrasi yang berkualitas dan terpilihnya nanti pemimpin yang dapat memajukan Jawa Barat," ungkapnya. Ia mengingatkan Kembali kepada pemilih agar datang di tps dan memilih pada tanggal 27 november 2024 nanti. Selain itu diingatkan juga salah satu kerawanan dalam pemilu yakni adanya politik uang. Kita harus menolak politik uang yang dapat merusak tatanan demokrasi sebagai rasa tanggung jawab kita sebagai warga negara.


Selengkapnya
438

RAIH PENGHARGAAN SEBAGAI LEMBAGA INFORMATIF, KPU JABAR KOMITMEN JAGA TRANSPARANSI INFORMASI

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menerima penghargaan sebagai lembaga informatif dalam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Jawa Barat.  Penghargaan ini menjadi bukti perbaikan signifikan dalam kinerja KPU Jabar dalam menyediakan informasi yang transparan dan akurat bagi masyarakat. Penghargaan ini diterima langsung Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Kamis (14/11/2024). "Kami merasa bersyukur mendapatkan apresiasi sebagai lembaga informatif dari Komisi Informasi Jawa Barat. Ini menandakan ada perbaikan kinerja yang dilakukan oleh KPU secara keseluruhan dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat," ucap Hedi. Hedi juga menambahkan bahwa penghargaan ini menjadi motivasi bagi KPU Jabar untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas kinerja kelembagaan, sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk Undang-Undang dan regulasi KPU.  Sebelumnya, kata Hedi, KPU Jabar tidak mendapatkan penghargaan sebagai lembaga informatif.  “Penghargaan ini menempatkan kembali KPU Jabar pada jalur yang tepat dalam hal transparansi dan keterbukaan informasi," jelas Hedi. Terkait komitmen ke depan, Hedi menekankan bahwa penghargaan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab satu divisi atau departemen, tetapi merupakan tanggung jawab kolektif seluruh anggota keluarga besar KPU Jabar. "Tentu ini bukan tugas satu departemen atau divisi saja, tetapi harus menjadi kesadaran kolektif semua pihak di KPU Jawa Barat untuk melakukan kerja-kerja sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya. Dengan penghargaan ini, pihaknya berharap dapat terus memberikan pelayanan terbaik dalam hal informasi kepada masyarakat dan memperkuat transparansi dalam setiap proses pemilihan umum.


Selengkapnya
507

KPU JABAR SABET PENGHARGAAN JDIH AWARD 2024, FOKUS TINGKATKAN PENGELOLAAN INFORMASI HUKUM

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat menjadi juara 1 pengelolaan JDIH katagori wilayah besar tahun 2024. Sebelumnya KPU Jabar menerima penghargaan yang sama di tahun 2023. Penghargaan ini diperoleh usai rapat koordinasi meningkatkan kualitas pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum secara elektronik yang digelar KPU RI. Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Jabar, Aneu Nursifah mengaku penghargaan ini sangat memotivasi divisinya bersama dengan seluruh sekretariat dan tim JDIH di KPU Provinsi Jabar dan KPU Kabupaten/Kota di Provinsi Jabar untuk menjaga kinerja pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum. “Kami sangat senang dengan anugrah ini sebagai bentuk apresiasi atas kinerja tim selama ini. Ke depan tentu kami akan terus meningkatkan mutu pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (12/11/2024). Ia mengatakan JDIH menjadi tanggung jawab Divisi Hukum dan Pengawasan. Pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum terus menjadi yang terbaik, sebagai wujud komitmen dari mewujudkan dokumentasi dan informasi yang optimal dalam pelaksanaan pemilu. Pemberian Anugerah JDIH KPU Tahun 2024 ini digelar bersamaan dengan Rapat Koordinasi Pengelola pada 11-13 November 2024 bertajuk JDIH KPU Terintegrasi untuk Pemilihan yang Informatif. Rapat Koordinasi dan Pemberian Anugerah ini dimaksudkan untuk memberikan pembinaan kepada anggota JDIH di wilayahnya sebagai apresiasi atas bukti konsistensi dan kesungguhan melaksanakan kinerja jaringan dokumentasi dan informasi hukum. Termasuk pula untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pengelolaan JDIH KPU Provinsi di Tahun 2023, meningkatkan motivasi dan kemampuan pengelola JDIH KPU Provinsi. Kemudian juga guna memberikan apresiasi dan motivasi kepada KPU Provinsi dalam pengelolaan JDIH di lingkungannya. Pemberian JDIH Award 2024 berdasarkan hasil penilaian pengelolaan JDIH KPU Provinsi Tahun 2023-2024, dimana penilaian dilakukan berdasarkan tujuh aspek yaitu organisasi, SDM yang aktif dalam pengelolaan JDIH, koleksi dokumen hukum, teknis pengelolaan, sarana dan prasarana yang dimiliki untuk menunjang pengelolaan JDIH, pemanfaatan TIK, dan inovasi yang diciptakan.


Selengkapnya
414

KPU JABAR SUKSES GELAR DEBAT PERTAMA PILGUB JABAR 2024

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat (Jabar) sukses menggelar debat pertama Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jabar 2024, di Gedung Graha Sanusi, Unpad, Kota Bandung pada Senin (11/11/2024) malam WIB. Keempat pasangan calon hadir dalam acara tersebut. Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. "Alhamdulillah, debat yang dilaksanakan pada tanggal 11 November 2024 dengan pasangan dari provinsi berjalan dengan baik, menarik, dan sukses," jelasnya. Ummi mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait teknis debat yang memang perlu ada perbaikan. "Kami sangat memahami terkiat kendala teknis, ini menjadi perbaikan nanti untuk debat yang kedua dan ketiga," katanya. Sementara itu, Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar Hedi Ardia menjawab soal kritik dan saran tentang teknis debat yang dinilai terlalu singkat, hanya 2 menit untuk menyampaikan visi-misi dan 45 detik untuk menjawab setiap pertanyaan. "Untuk debat awal saja, setiap pasangan hanya diberikan 2 menit. Kemudian untuk pertanyaan yang diajukan moderator, jawabannya disingkat menjadi 45 detik. Total waktu debat tadi hampir 3 jam," ungkap Hedi. "Bisa dibayangkan jika kita menambah waktu lagi. Saat ini saja, waktu debat yang sudah dipersingkat masih mencapai hampir 3 jam. Itu salah satu poinnya," lanjutnya. Selain itu, untuk durasi waktu ini, kata Heddi, sebetulnya sudah maksimal dengan 2 menit dan 45 detik setiap sesi. "Mungkin bisa diubah, tapi kita perlu mempertimbangkan tingkat konsentrasi penonton. Terlalu lama bisa membuat mereka bosan. Jadi, sebaiknya kita pertahankan durasi sekarang," jelasnya. Selanjutnya untuk debat kedua, Hedi mengaku akan meminta masukan dari tim perumus dan pihak-pihak lain tentang apa saja yang harus diperbaiki. "Tadi saya juga dapat pesan dari tim perumus bahwa kita berhasil menghindari topik yang tidak diinginkan, misalnya tentang harta pribadi, yang bisa mengundang perdebatan di luar konteks tema. Kita sengaja menyesuaikan format tanya-jawab antar pasangan dengan tema yang ditentukan," tandasnya. Diakui oleh seluruh paslon Pilgub Jabar, jika debat pertama ini berjalan lancar dan memuaskan. Seperti yang diutarakan oleh paslon nomor urut satu, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina. "Saya sangat menikmati suasana debat pada hari ini, karena kekeluargaan yang ditimbulkan oleh empat pasangan menunjukkan betapa bahwa ini bukan perlawanan atau konflik, tetapi bagaimana menawarkan program-program yang akan ditempuh dalam 5 tahun ke depan," ujar Acep Adang, seusai debat. Begitu juga yang dirasakan paslon nomor urut dua, Jeje-Ronald. Kendati perlu ada evaluasi terkait waktu yang dinilai terlalu singkat. "Menurut saya perlu dievaluasi kembali ya, agar baik durasi atau polanya, semuanya bisa muncul. Kan debat ini menjadi referensi masyarakat Jabar untuk memilih ya, sehingga tentu baik formatnya, baik waktunya, sehingga kami pada tahun ini bisa mengekspresikan semua konsep pembangunan sehingga rakyat menjadi jelas," katanya. Senada, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie menyatakan jika penampilan mereka pada debat pertama harus pintar-pintar mengatur ritme agar semua gagasan dapat tersampaikan. "Ya, memang waktu yang diberikan sangat sempit, 45 detik. Tapi Alhamdulillah semua bisa dilaksanakan, dan semua pesan saya kira sudah tersampaikan," katanya. Sementara itu, pasangan calon nomor urut empat, Dedi Mulyadi-Erwan menilai jika dalam debat tadi, pertanyaan yang diberikan lebih banyak menyasar hal teknis yang biasa dikerjakan oleh dinas-dinas di pemerintahan. "Sangat teknis, dan itu sesungguhnya jawaban itu yang biasa dikerjakan oleh para kerja teknis pemerintah, karena tugas pemimpin itu adalah mengetahui seluruh persoalan secara utuh, sehingga bisa mengaplikasikan dalam kebijakan-kebijakan kepada masyarakat melalui perangkat pemerintah Provinsi," katanya.


Selengkapnya
398

RESMI BUKA DEBAT PUBLIK PERDANA PILGUB JABAR 2024, UMMI WAHYUNI APRESIASI SINERGI MULTI PIHAK

BANDUNG - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Ummi Wahyuni resmi membuka debat publik perdana Pemilihan Guberner (Pilgub) Jabar 2024 yang digelar di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kota Bandung, Senin (11/11/2024). Dalam sambutannya, Ummi mengatakan bahwa pelaksanaan debat publik Pilgub Jabar 2024 akan diselenggarakan sebanyak tiga kali.  "Pertama adalah pada tanggal 11 November 2024 bertempat di Kota Bandung, yang kedua nanti akan kita laksanakan pada tanggal 16 November 2024 di Kabupaten Cirebon, dan yang ketiga kita akan melaksanakan debat pada tanggal 23 November 2024 bertempat di Kabupaten Bogor," kata Ummi. Tak lupa, Ummi pun menyampaikan rasa terima kasih dan bangganya kepada seluruh penyelanggara Pilkada 2024 di Jabar. "Kita punya 27 kabupaten/kota, kita punya 627 PPK yang tersebar di kecamatan, kita punya temen-temen PPS yang tersebar di 5.957 PPS," ujarnya. "Hari ini kita sudah melakukan rekruitmen dan melantik pada tanggal 7 November kemarin, hampir 600 ribu petugas KPPS kita yang nanti akan bekerja di lebih 74 ribu TPS se Jawa Barat," tambahnya. Ummi mengatakan bahwa Jabar menjadi provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia. "Pada tanggal 22 September 2024 kita menetapkan jumlah pemilih di Jawa Barat sebanyak 35.960.925 pemilih, ini menjadi Provinsi terbesar jumlah pemilihnya di Indonesia," ucapnya. Ummi juga mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan sinergi yang telah dibangun pada pelaksanaan Pilkada 2024. "Dengan besarnya jumlah pemilih di Jawa Barat kami sangat sadar pelaksanaan Pilkada kita tidaklah mungkin bisa dilaksanakan tanpa sinergi dan bantuan dari seluruh stakeholder di Jawa Barat," imbuhnya. Terakhir, Ummi pun mengajak masyarakat Jabar untuk datang pada Tempat Pemungutan Suara pada 27 November mendatang. "Atas nama KPU Provinsi Jawa Barat kami mengajak hampir 36 juta pemilih di Jawa Barat untuk datang ke TPS pada tanggal 27 November 2024," tandasnya.


Selengkapnya
429

KPU JABAR GELAR SOSIALISASI PILKADA 2024 DI UIN BANDUNG

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menggelar sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jabar 2024 di UIN Bandung pada Sabtu (9/11/2024). Acara yang digelar di Aula Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Bandung ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa. Bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya berpartisipasi dalam Pilkada yang akan diselenggarakan serentak pada 27 November 2024. Ketua Lintas Generasi Indonesia, Fubi Saeful Aziz yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, pentingnya mahasiswa untuk lebih peduli terhadap Pilkada dan pentingnya memilih pemimpin yang dapat mengimplementasikan aspirasi rakyat. Ia turut menyampaikan materi tentang makna Pilkada sebagai hak dan kewajiban warga negara. Fubi menjelaskan prinsip-prinsip demokrasi, legitimasi, akuntabilitas, dan partisipasi yang tercermin dalam Pilkada. Fubi pun mengajak peserta untuk menyadari betapa besar peran mereka dalam menentukan masa depan daerah melalui pemilihan kepala daerah yang bebas dan adil. Sementara itu, Kepala Sodiklih Parmas KPU Jabar, Hedi Ardia memaparkan tentang teknis Pilkada 2024 yang akan mencakup pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati. Hedi menyoroti peran generasi muda, yang mencapai 30 persen dari total pemilih, dalam menentukan hasil Pilkada. Ia berharap agar mahasiswa yang hadir tidak termasuk dalam golongan pemuda yang apatis terhadap politik. "Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa dan generasi muda lainnya semakin sadar akan pentingnya peran mereka dalam menentukan masa depan daerah melalui partisipasi dalam Pilkada 2024," jelas Hedi.


Selengkapnya