Sosialisasi

14

KPU JABAR BERSAMA YAHMI DORONG PEMILIH CERDAS UNTUK SUKSESKAN PILKADA 2024

BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menggandeng Yayasan Harapan Mukhlisin Indonesia (YAHMI) menggelar sosialisasi pendidikan pemilih yang bertajuk "Pemilih Cerdas, Pemilu Berkualitas."  Acara yang berlangsung di Graha HMI Bandung pada Kamis (3/10/2024) ini dihadiri sekitar 50 peserta dari anggota YAHMI. Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas dalam menyambut Pilkada Serentak 2024 yang akan digelar pada 27 November mendatang.  Ketua Pelaksana, Elih menyatakan, pentingnya pendidikan pemilih untuk mendukung pemilu yang adil dan berkualitas. "Hari ini, kita menekankan pentingnya peran pemilih cerdas untuk menjaga kualitas demokrasi. Kami berharap peserta tidak hanya memahami materi yang disampaikan, tapi juga turut menyebarkan informasi yang benar kepada masyarakat, sehingga kita bisa menghindari hoax dan propaganda," ijarAh dalam sambutannya. Ketua YAHMI, Berlian Kartakusuma menegaskan pentingnya pemilu yang inklusif. Ia menekankan bahwa semua warga negara, tanpa diskriminasi, harus memiliki akses yang adil untuk menentukan pemimpin masa depan.  "Acara ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kitasemua tentang pentingnya Pilkada serta mendukung terciptanya pemilu yang bersih dan adil," kata Berlian. Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia menyatakan bahwa media memiliki peran besar dalam membentuk persepsi pemilih.  Ia mengingatkan bahwa media sering kali tidak netral dan menyarankan peserta untuk lebih selektif dalam menyerap informasi. “Pemilih yang kritis akan lebih mampu memilih pemimpin yang berintegritas. Mari kita bersama-sama meningkatkan partisipasi pemilih sebesar 2% dari pemilu sebelumnya," kata Hedi. Akademisi dari Universitas Padjajaran, Firman Manan, yang juga hadir sebagai narasumber, mengapresiasi peserta yang hadir dan mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya.  "Pemilih yang cerdas adalah kunci untuk memastikan pemimpin yang terpilih mampu membawa perubahan positif. Partisipasi aktif tidak hanya saat pemilu, tapi juga dalam mengawasi janji-janji politik setelah mereka terpilih," ujarnya. Acara yang berlangsung selama dua jam ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta tampak antusias mengajukan pertanyaan terkait isu pemilu, termasuk tantangan yang dihadapi pemilih dalam menilai calon pemimpin.  Dengan adanya kegiatan seperti ini, KPU Jabar optimistis dapat mencapai target peningkatan partisipasi pemilih pada Pilkada Mendatang.


Selengkapnya
16

SOSIALISASI PILKADA JABAR 2024: YAYASAN FIRDAUS PUTRA DEROSA DORONG PENINGKATAN KESADARAN PEMILIH

GARUT – Yayasan Firdaus Putra Derosa sukses menggelar acara sosialisasi Pilkada Jawa Barat 2024 di GOR Padepokan Sinar Pusaka Putra, Kabupaten Garut, Kamis (03/10/2024).  Acara ini dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari pengurus yayasan dan masyarakat setempat, bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar  yang akan berlangsung pada 27 November 2024. Ketua Yayasan Firdaus Putra Derosa, Abdul Rauf Ro’yandari, membuka acara dengan mengapresiasi semangat peserta yang hadir dan menekankan pentingnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemilihan umum.  “Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan partisipasi masyarakat. Pemilihan gubernur dan wakil gubernur nanti akan sukses jika didorong oleh peran aktif masyarakat dalam memilih dengan benar dan bijak,” ujar Abdul Rauf dalam sambutannya. Abdul Rauf Ro’yandari menegaskan bahwa Yayasan Firdaus Putra Derosa akan terus mendukung upaya peningkatan kesadaran politik masyarakat dan siap berkolaborasi dengan KPU dalam menyukseskan Pilkada mendatang. Hadir juga dalam acara ini Rikeu Rahayu, Kadiv Sospandiklih Parmas dan SDM KPU Kabupaten Garut, yang menyampaikan perkembangan terbaru terkait tahapan Pilkada serentak 2024.  Rikeu mengingatkan bahwa pelaksanaan Pilkada tinggal 54 hari lagi. KPU telah memasuki tahap kampanye yang berlangsung selama dua bulan, diikuti dengan masa tenang sebelum hari pemilihan. “Saya berharap tanggal 27 November nanti bapak dan ibu semua dapat hadir di TPS dengan penuh gembira. Ini adalah pesta demokrasi kita bersama. Penting juga diingat bahwa kita harus menghindari money politics dan menjalankan Pilkada dengan integritas,” ujar Rikeu. Sebagai pegiat pemilu yang telah berpengalaman, Reza Alwar Sovnidar memaparkan pentingnya proses panjang pemilu yang telah berjalan sejak 2022 dan peran penting masyarakat dalam memastikan pemilu berlangsung sukses. “Pemilu ini adalah perjalanan panjang, dan masyarakat memiliki peran kunci dalam keberhasilannya. Di Jawa Barat, ada hampir 36 juta pemilih yang terdaftar. Jumlah ini mencerminkan betapa besar tanggung jawab masyarakat dalam mensukseskan Pilkada kali ini,” jelas Reza. Sementara itu, Iim Imron yang jura merupakan seorang pegiat pemilu mengatakan bahwa Pilkada di Indonesia telah mengalami berbagai penyempurnaan, dari mulai sistem pemilihan oleh DPRD hingga akhirnya dipilih langsung oleh rakyat.  Iim juga menjelaskan, tahapan penting dalam Pilkada, seperti penyusunan daftar pemilih tetap (DPT) yang seringkali mengalami kendala di lapangan. Menurutnya, sosialisasi ini bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat sehingga tidak ada kesalahpahaman terkait data pemilih atau proses pemilihan. “KPU memiliki target yang jelas, yaitu meningkatkan partisipasi pemilih. Salah satu caranya adalah dengan memberikan informasi yang tepat melalui sosialisasi seperti ini. Dengan demikian, kami berharap masyarakat dapat lebih antusias dalam berpartisipasi,” ujar Iim. Acara yang berlangsung selama dua jam ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Mereka aktif bertanya seputar proses pemilu, termasuk tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan di lapangan.  Acara sosialisasi ini ditutup dengan sesi tanya jawab, foto bersama, dan doa penutup. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat Garut dalam menyongsong Pilkada serentak 2024.


Selengkapnya
20

KPU JABAR AJAK MAHASISWA UMB JADI AGEN PERUBAHAN DALAM PILKADA SERENTAK 2024

BANDUNG – Dalam upaya meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Bandung menyelenggarakan sosialisasi pendidikan pemilih pada Rabu (2/10/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung dengan tujuan membentuk pemilih rasional dan cerdas. Acara yang berlangsung di Aula Universitas Muhammadiyah Bandung ini dihadiri oleh beberapa tokoh, termasuk Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Bandung, Hendar Riyadi dan Sekretaris KPU Kabar, Achmad Syaifudin Rahadhian. Turut hadir sebagai narasumber, Zamah Sari dan pemerhati pemilu Rifqi Ali Mubarok. Taufik Maulana, selaku perwakilan Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Bandung, menegaskan pentingnya sosialisasi pendidikan pemilih sebagai langkah fundamental untuk membentuk pemilih yang rasional dan mandiri.  "Melalui sosialisasi ini, mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, sehingga Pilkada 2024 dapat berjalan dengan partisipasi yang maksimal," ungkap Taufik dalam sambutannya. Wakil Rektor 1, Hendar Riyadi mengajak para peserta untuk memaknai demokrasi sebagai proses yang berkelanjutan. Ia menggunakan analogi alam untuk menggambarkan pentingnya kerja sama dalam demokrasi.  "Seperti pohon yang tumbuh melalui interaksi dengan alam, begitu pula demokrasi. Kita harus terus berupaya berkontribusi bagi lingkungan sosial, termasuk dalam Pilkada, yang akan membawa perubahan positif bagi masyarakat," ujarnya. Sementara itu, Sekretaris KPU Jabar, Achmad Syaifudin Rahadhian, menekankan peran penting mahasiswa dalam Pilkada 2024.  "Sosialisasi ini sangat penting untuk memastikan Pilkada berjalan lancar, terutama dalam meningkatkan partisipasi pemilih di kalangan mahasiswa. Mahasiswa memiliki tanggung jawab besar sebagai agen perubahan yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemilu serta proses pemilihan yang sehat dan demokratis," jelasnya. Ia juga mengingatkan pentingnya menghindari golput, karena setiap suara berperan penting dalam menjaga keberlanjutan demokrasi. "Partisipasi kita dalam memilih akan memastikan proses demokrasi terus berjalan dengan baik," tambah Achmad. Dalam paparan materi, Zamah Sari menyoroti pentingnya memilih pemimpin yang tepat dengan mengedepankan nilai-nilai demokrasi. Ia menyebutkan bahwa Muhammadiyah, sejak didirikan pada tahun 1912, telah menjadi laboratorium demokrasi.  "Dalam demokrasi, kita harus memilih pemimpin yang terbaik tanpa memandang asal-usul, dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama, khususnya mahasiswa," ungkapnya.   Rifqi Ali Mubarok menambahkan bahwa tahun 2024 akan menjadi momen bersejarah dengan pelaksanaan Pilkada serentak di seluruh Indonesia.  "Mahasiswa harus berperan aktif dalam memerangi politik uang dan mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dalam misinformasi atau hoaks. Kita harus memastikan bahwa partisipasi dalam pemilu didasari oleh pilihan yang rasional dan matang," tegas Rifqi. Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara narasumber dan peserta. Sebagai penutup, KPU Jabar menyerahkan plakat penghargaan kepada Universitas Muhammadiyah Bandung sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama dalam mensukseskan sosialisasi pendidikan pemilih ini. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya menjadi pemilih yang cerdas, tetapi juga mampu berperan sebagai agen perubahan yang menyebarkan edukasi pemilu kepada masyarakat luas demi terciptanya Pilkada yang berkualitas di Jabar.


Selengkapnya
15

LDII BERSAMA KPU JABAR GELAR SOSIALISASI PILKADA 2024, AJAK MASYARAKAT TOLAK POLITIK UANG

SUMEDANG – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Barat menggelar sosialisasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jabar tahun 2024 di Graha Aulia, Jatinangor, Sumedang.  Acara ini dihadiri sekitar 50 peserta dari anggota LDII dan sejumlah tokoh, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024. Ketua DPW LDII Jabar, Dicky Harun menyampaikan, pentingnya pendidikan politik yang bersih dan jujur bagi masyarakat.  "LDII menyambut baik sosialisasi ini sebagai upaya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Kami mendukung penuh kegiatan ini agar anggota LDII di Jawa Barat dapat berpartisipasi dalam Pilkada secara langsung," ujar Dicky dalam sambutannya. Dicky juga menekankan komitmen LDII dalam menjaga netralitas politik dengan tetap berperan aktif dalam proses pemilihan.  "LDII memegang teguh prinsip netral aktif. Kami menjaga integritas dan kompetensi dalam memilih pemimpin yang jujur dan amanah, serta menolak tegas isu agama yang dibawa ke ranah politik," tambahnya. Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar, Hedi Ardia, turut menyampaikan pesan penting tentang bahaya politik uang dalam Pilkada.  "Politik uang sangat berbahaya dan harus ditolak mulai dari diri kita sendiri. Kami berharap seluruh anggota LDII ikut berpartisipasi dan mencoblos pada tanggal 27 November 2024," tegasnya. Menurut Hedi, KPU Jabar berkomitmen memastikan informasi terkait pemilihan disampaikan dengan benar agar masyarakat tidak termakan hoaks.  "Kami khawatir menjelang pemilihan akan ada informasi yang tidak valid. Oleh karena itu, masyarakat perlu bijak dalam menyaring informasi," lanjutnya. Agus Baroya, seorang pegiat pemilu yang turut menjadi narasumber, menyampaikan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam Pilkada serentak tahun ini.  "Semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi, semakin demokratis negara ini. Pemilu adalah sarana kita untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas," ungkap Agus. Agus menambahkan bahwa meski ada tantangan, pemilu tetap merupakan jalan terbaik untuk menjaga kestabilan negara.  "Seburuk-buruknya pemilu, tetap lebih baik daripada pertumpahan darah dalam memilih pemimpin. Partisipasi dalam pemilu berkaitan erat dengan kesejahteraan dan keberlangsungan negara," tuturnya. Acara sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber, yang diikuti dengan doa bersama. LDII menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam menjaga kelancaran Pilkada hingga selesai.  Dengan digelarnya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Jabar, khususnya anggota LDII, semakin siap dan berpartisipasi aktif dalam Pilkada 2024, memilih pemimpin yang jujur dan amanah, serta menolak segala bentuk politik uang dan informasi yang tidak benar.


Selengkapnya
16

KPU JABAR GENCARKAN SOSIALISASI PEMILIH PEMULA DI PONPES AISYIYAH KABUPATEN BANDUNG

BANDUNG – Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih pemula pada Pilkada 2024, KPU Jawa Barat menggelar sosialisasi di Pondok Pesantren Aisyiyah Boarding School, Kabupaten Bandung, Selasa (1/10/2024).  Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta, sebagian besar pelajar dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), yang bersemangat mendalami pentingnya menjadi pemilih cerdas. Ketua pelaksana kegiatan, Ade Ahmad Fauzi menyampaikan, pentingnya pelajar sebagai generasi penerus bangsa untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi. "IPM selalu siap dalam segala situasi dan membangun kader bangsa. Pesantren Aisyiyah Boarding School dipilih sebagai tempat sosialisasi karena mayoritas peserta adalah perempuan dan terkait secara historis dengan Muhammadiyah. Kami berharap IPM dapat menjadi motor dalam mengkampanyekan pentingnya pemilihan kepala daerah," ujar Ade Ahmad Fauzi dalam sambutannya. Ketua PW IPM Jabar, Irsyad Khalid menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dalam perbedaan.  "Melalui sosialisasi ini, kita dapat menjaga kebersamaan sebagai warga negara yang akan memilih pemimpin Jawa Barat yang terbaik,” ujarnya. Sementara itu, Kasubag Hukum KPU Jabar, Hasanuddin Ismail, juga memberikan materi tentang peran pemilih pemula dalam Pilkada.  Hasanuddin menegaskan pentingnya mengetahui calon-calon yang akan dipilih pada Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang. "Pemilih pemula harus mengetahui siapa saja calon yang akan dipilih, baik gubernur dan wakil gubernur, maupun bupati dan wakil bupati. Selain itu, pemilih harus cerdas dan tidak mudah terpengaruh berita hoax atau praktik politik uang," paparnya. Wakil Mudir Pondok Pesantren Aisyiyah Boarding School, Inding Usup Supriatna, menyampaikan, pentingnya pemilih pemula untuk memilih dengan hati nurani.  "Ketika nanti datang ke TPS, pemilih pemula akan memilih dua tingkatan pemimpin, dari gubernur hingga bupati. Ini adalah kesempatan untuk menentukan masa depan Jawa Barat," ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, Riki Saripudin, sebagai seorang pegiat pemilu menekankan pentingnya memilih pemimpin yang jujur, amanah, cerdas, dan memiliki visi jelas. Ia juga memperingatkan peserta agar waspada terhadap hoaks dan praktik politik uang.  "Pemilih cerdas harus menghindari berita hoaks dan suap menyuap. Pelajar sebagai pemilih pemula harus berperan aktif dalam menentukan nasib bangsa," jelas Riki. Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta antusias mengajukan pertanyaan terkait proses pemilihan. Acara ditutup dengan doa bersama dan foto bersama para peserta dan narasumber. KPU Jabar berharap melalui kegiatan sosialisasi seperti ini, para pemilih pemula dapat lebih memahami proses demokrasi dan berperan aktif dalam memilih pemimpin yang terbaik untuk masa depan Jabar.


Selengkapnya
15

BRIGEZ INDONESIA BERSAMA KPU JABAR GELAR SOSIALISASI PEMILIH PILKADA 2024

BANDUNG - Organisasi masyarakat (Ormas) Brigez Indonesia mengadakan acara Sosialisasi Pendidikan Pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat tahun 2024, bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.  Acara ini berlangsung di Gedung DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jabar, dihadiri oleh 50 peserta yang terdiri dari anggota Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (DPC Permahi) dan perwakilan Brigez Indonesia. Ketua Umum Brigez Indonesia, ecep Hendra Erawan menegaskan, pentingnya peran pemuda dalam pemilihan umum mendatang.  "Ormas Brigez, sebagai organisasi berbasis kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari 50% pemuda, berkomitmen memanfaatkan hak suaranya dalam Pilkada mendatang. Kami berharap partisipasi kami dapat menjadi contoh yang baik dan tidak memecah belah masyarakat," ujar Cecep dalam sambutannya. Selain itu, Cecep juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada KPU Jabar atas dukungan yang telah diberikan kepada Brigez. Menurutnya, dukungan ini akan meningkatkan partisipasi organisasi dalam politik, tanpa merusak rasa kekeluargaan dan persatuan yang selama ini dijaga oleh Brigez. “Mari kita jaga kebersamaan ini agar tidak hancur oleh politik praktis, mengingat kita adalah keluarga yang berlandaskan kekeluargaan," tambahnya. Sekretaris KPU Jabar, Achmad Syaifudin Rahadian menyampaikan bahwa keberhasilan Pilkada sangat bergantung pada partisipasi masyarakat.  "Sosialisasi ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tahapan-tahapan dalam pemilu, mulai dari kampanye, pemungutan suara, hingga penghitungan suara. Kami juga menghimbau masyarakat untuk selalu memvalidasi informasi dan menghindari penyebaran hoaks yang dapat merusak proses pemilu," jelasnya. Achmad juga berharap agar pemilih dapat memilih calon pemimpin yang tepat dengan mempertimbangkan latar belakang dan visi-misi calon.  “Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan dan mampu menjalankan amanah dengan baik," ujarnya. Dalam pemaparan materi oleh Ketua Dewan Pakar Brigez, Arif Hamid Rahman membahas mengenai efektivitas pemilihan serentak. Menurutnya, pemilihan serentak tidak hanya efisien dari segi waktu dan biaya, tetapi juga dapat mengurangi potensi konflik di masyarakat.  "Saat pemilu digelar serentak, masyarakat dapat memilih wali kota, bupati, dan gubernur dalam satu waktu. Ini menghemat anggaran dan meminimalkan bentrokan sosial yang sering terjadi akibat perbedaan pilihan politik," kata Arif. Arif menambahkan bahwa tren pemilih saat ini cenderung memilih figur yang lebih dikenal daripada partai politik yang mendukungnya. Oleh karena itu, penting bagi pemilih untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang calon yang akan dipilih, agar proses demokrasi berjalan dengan baik dan berintegritas. Sementara itu, Ketua Akademi Pemilu dan Demokrasi Kabupaten Bandung, Trio Hamdoni menyampaikan, materi tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu.  Ia menekankan tiga tahapan penting dalam persiapan pemilu serentak, yaitu penetapan pemilih tetap, logistik, dan masa kampanye.  "KPU dan Bawaslu berperan vital dalam memastikan jalannya pemilihan yang lancar. Pemilu ini bukan hanya sekedar memberikan suara, tetapi merupakan instrumen penting dalam proses demokrasi," ungkap Trio. Trio juga mengingatkan bahwa pendaftaran pemilih tetap masih dibuka hingga tujuh hari sebelum pemilu, sehingga masyarakat yang belum terdaftar masih memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam pemilihan.  Ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan momen ini untuk ikut berkontribusi dalam menjaga demokrasi. Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama dan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, dan banyak yang memberikan masukan terkait pelaksanaan Pilkada Jabar 2024.  Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan pemuda dan masyarakat dapat semakin siap dan bijaksana dalam berpartisipasi dalam Pilkada mendatang, demi mewujudkan pemilu yang damai, berkualitas, dan berintegritas.


Selengkapnya