MENINGKATKAN SEMANGAT NASIONALISME, DIVISI SOSDIKLIHPARMAS SEJABAR ADAKAN SILATURAHMI SOSIALISATOR DAN EDUKATOR PEMILIH

Bandung, jabar.kpu.go.id – Dalam momentum memeringati kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke-76 tahun KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Barat melaksanakan webinar silaturahmi penyelenggara pemilihan sebagai sosialisator dan edukator pemilih yang dihadiri oleh seluruh Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat, Rabu (18/8/21).

Webinar yang diberi tema “Semangat Proklamasi Kemerdekaan, Semangat Memerdekakan Pemilih Literat” diisi dengan susunan acara yang khas perayaan kemerdekaan seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan teks Pancasila, pembacaan teks Proklamasi, persembahan sastra puisi dan menyanyikan lagu nasional, serta berdoa untuk para pahlawan di Indonesia. Acara yang dipandu oleh moderator Meri Saringsih, M.M menghadirkan keynote speech dan pembicara yang diberi istilah tausiah.

Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Dr. H. Idham Holik memberikan Keynote Speech  dan memaparkan tujuan diadakan silaturahmi sosialisator dan edukator pemilih di Jawa Barat dalam mengisi mementum kemerdekaan Indonesia.

Idham menyampaikan bahwa kemerdekaan yang diraih dari perjuangan para pahlawan tidak hanya sebagai pemberiaan, melainkan harus diperjuangkan dan dipertahankan. Kemerdekaan Indonesia yang telah diakui secara de facto ini harus menumbuhkan jiwa nasionalisme sebagai kekuatan sebuah bangsa. Bagi sosialisator dan edukator pemilih jiwa nasionalisme adalah semangat untuk meningkatkan demokrasi elektoral dan mewujudkan pemilih yang literat.

“mencerdaskan pemilih adalah cara kita bersyukur atas nikmat kemerdekaan.” Tegas Idham.

Selanjutnya, Dian Ashkabul Yamin, S.P memberikan tausiah (pembahasan) mengenai teologi pembebasan dalam demokrasi elektoral. Anggota KPU Kota Bogor Divsosdiklih ini memaparkan makna demokrasi elektoral  dari sudut pandang agama islam. Ia menjelaskan contoh kebijakan MUI yang menekankan pemilih wajib untuk ikut berpartisipasi memberikan suaranya atau tidak golput sebagai upaya mutlak bagi memilih pemimpin di Indonesia. Dalam agama islam, pemimpin itu penting bagi keberlangsungan sebuah negara. Sehingga, dalam pandangan teologi pembebasan demokrasi elektoral, memerdekakan pemilih literat sebagai upaya mendorong pemahaman pemilih untuk lebih rasional.

Tausiah kedua pada webinar melalui zoom meeting ini menghadirkan Nuni Nurbarbayani, M.Pd yang memberikan pembahasan tentang pedagogi dan mencerdaskan pemilih di Jawa Barat. Menurut Anggota KPU Kabupaten Garut ini pedagodi ialah seni dalam mendidik, sebagai sosialisator dan edukator pemilih memberikan pendidikan seputar kepemiluan adalah upaya untuk mencerdaskan pemilih. Pemilih cerdas ialah mereka yang dapat berpikir rasional dan menolak hal irrasional. Ia memberikan contoh seperti menerima politik uang yang dianggap wajar adalah bentuk irrasional pemilih yang harus diminimalisir oleh penyelenggara pemilihan di Jawa Barat.

Webinar yang juga dihadiri peserta sosialisator dan edukator pemilih dari beberapa daerah di Indonesia ini kemudian ditutup oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat dengan mempertegas pentingnya nasionalisme sebagai bentuk dari semangat berdemokrasi.

Acara diakhiri dengan pembacaan doa sebagai rasa syukur dan menyanyikan lagu nasional Padamu Negeri yang diikuti oleh seluruh peserta yang hadir. (Siho/Ed.Dien)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 142 Kali.