KPU KABUPATEN BANDUNG BARAT SELENGGARAKAN WEBINAR PERBANDINGAN DEMOKRASI AMERIKA SERIKAT DAN INDONESIA

Bandung, jabar.kpu.go.id --- Berbagai Isu tentang perbandingan demokrasi dua negara yakni Amerika Serikat dan Indonesia sangat menarik untuk didiskusikan, dimana Amerika sebagai negara super power dan Indonesia sebagai negara yang kaya akan keberagaman suku, ras dan agama. KPU Kabupaten Bandung Barat mengangkatnya menjadi sebuah tema webinar yang digagas oleh Divisi Hukum dan Pengawasan bersama Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Barat melalui media daring, Kamis (04/03/21).

KPU Provinsi Jawa Barat mendukung dan menyambut baik acara ini. Terselenggaranya webinar tersebut, tentu menjadi pembelajaran untuk menambah wawasan bagi Lembaga Penyelenggara Pemilu dan masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Adie Saputro saat menyampaikan sambutan pada acara itu.

“Webinar ini sebagai sarana pembelajaran penyelenggara pemilu dan masyarakat secara umum tentang perbandingan demokrasi di dua negara dengan corak keberagaman yaitu Amerika Serikat dan Indonesia. Saya berharap acara ini juga dapat menambah pengetahuan yang bermanfaat untuk pelaksanaan pemilu nanti.” Ujar Ketua KPU Kabupaten Bandung Barat tersebut.

Pemahaman Lembaga Penyelenggara Pemilu dan masyarakat mengenai demokrasi perlu dikembangkan dalam situasi saat ini. Idham Holik sebagai narasumber pada webinar itu mengungkapkan beberapa fakta mengenai isu demokarasi di Amerika Serikat melalui studi pustaka, salah satu yang ia bahas adalah hak pilih perempuan disana. Pada pemilu AS selama 70 tahun perempuan tidak memiliki suara dalam pemilu. Hal tersebut yang memunculkan gerakan sosial menuntut hak warga negara dalam memilih yang tidak berdasarkan atas jenis kelamin. Kemudian, anggota KPU Provinsi Jawa Barat tersebut juga menjelaskan beberapa fakta terkait problematika demokrasi di Indonesia.

“Indonesia dengan pengaruh keberagaman masyarakat dalam penyelenggaraan pemilu menimbulkan problematika yang juga kompleks, misalnya fake news saat penyelenggaraan pemilu berlangsung. Hal itu dapat menimbulkan konflik di masyarakat. Selain itu, money politic juga dapat mencederai demokrasi di Indonesia.” tutur Anggota Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Barat itu.

Dalam kesempatan yang sama Charles Joel Mayer sebagai narasumber kedua juga menjelaskan tentang demokrasi di Amerika Serikat. Ia membahas tentang pergeseran demokrasi pada saat ini disana, ia membahas pula mengenai penyelenggaraan pemilu dengan sistem dua partai, serta dominasi partai yang memenangkan pemilu terhadap kebijakan yang diambil.

“Presiden yang terpilih dalam pemilu di Amerika Serikat saat ini sebagai wajah dari sebuah negara serikat, bukan sebagai pengambil keputusan yang bebas untuk rakyatnya.” ungkap narasumber yang berasal dari Peace Education itu.

Pada sesi terakhir webinar, diskusi antara narasumber dan peserta membahas demokrasi menjadi penutup yang menarik. Praktik politik uang juga kembali disinggung, terjadi praktik tersebut saat pemilu di Indonesia sangat merugikan. Demokrasi seharusnya menjamin hak warga negara, sedangkan politik uang mengindikasikan hak warga negara dalam bersuara saat pemilu direnggut. Meskipun, demokrasi bukan sistem terbaik, namun saat ini Indonesia harus menjalankan sistem itu demi kemaknuran dan kesejahteraan rakyat. (tekmas kpu jabar : Siho/ed.Dien)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 489 Kali.