
KPU JABAR GELAR DISKUSI DINAMIKA TAHAPAN PENCALONAN PERSEORANGAN DAN PARTAI POLITIK DI PIEMILIHAN SERENTAK 2020
Bandung, jabar.kpu.go.id –Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Provinsi Jawa Barat menggelar diskusi SINOPSIS (sharing of knowledge and experiences), Kamis, (8/4/2021). Diskusi seri perdana yang digelar melalui daring zoom meeting ini mengangkat tema tentang “PILKADA 2020: Pencalonan Perseorangan dan Partai Politik”.
Diskusi SINOPSIS ini dibuka Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Rifqi Alimubarok. Dalam paparannya, Rifqi mengapresiasi kegiatan tersebut. Pasalnya, Ia menganggap pengalaman Pemilihan Serentak 2020 harus dibagikan ke banyak pihak. Utamanya pengalaman-pengalaman yang dihadapi dan dirasakan oleh Divisi Teknis. Ia menilai, penyelenggaraan Pemilihan Serentak 2020 yang berlangsung di tengah pandemi covid-19 adalah pesta politik yang tak mudah dilaksanakan.
“Namun kenyataaannya, perhelatan demokrasi itu kita bisa selenggarakan dengan sukses. Itu adalah pengalaman berharga yang menarik dibagikan dan diceritakan,” kata Rifqi Ali Mubarak.
Ia juga membeberkan, bahwa Pemilihan Serentak 2020 dipastikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga, pemilihan yang dilaksanakan tidak hanya diselenggarakan dengan berintegritas dan berkualitas namun juga berjalan dengan aman.
Diskusi dipandu langsung Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Provinsi Jawa Barat, Endun Abdul Haq, dengan menghadirkan nara sumber pertama, Anggota Divisi Teknis Penyelenggara KPU Kota Surabaya, Soeprayitno. Ia banyak mengungkapkan tentang persoalan dan dinamika yang dihadapi oleh KPU Kota Surabaya dalam tahapan penyelenggaraan Pemilihan Serentak 2020 lalu. Utamanya dalam pelaksanaan tahapan pencalonan.
Namun dengan strategi dan komunikasi politik yang kuat, persoalan tersebut selesai dengan baik. “Kita mengandalkan komunikasi politik yang cakap dan tanggap dengan banyak pihak seperti stakeholders, partai politik, paslon, dan simpatisan serta masyarakat umum untuk mencari solusi bersama dari setiap dinamika dan persoalan yang dihadapi,” kata Soeprayitno.
Dinamika yang tak jauh berbeda juga dihadapi oleh KPU Kabupaten Pangandaran. Sebagai nara sumber kedua, Anggota Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Pangandaran, Andis Dedi Supriyadi mengungkapkan, pihak penyelenggara menghadapi dinamika yang cukup menguras energi. Namun dengan konsep koordinasi, supervisi, dan asistensi (KSA), semua masalah mampu menemui jalan keluar yang dinamis.
“Selain konsep KSA menurut saya, kita juga harus siap menghadapi setiap persoalan yang muncul itu dengan tenang dan analisa yang tepat,’ ungkapnya.
Hal sama diakui oleh Anggota Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Cianjur, Ridwan Abdullah. Menurutnya, tahapan pencalonan dimasa pandemic merupakan tahapan yang cukup panjang dan melelahkan. Sehingga penyelenggara tidak boleh abai dan harus teliti dalam setiap tahapan pencalonan.
Apalagi, lanjut Ridwan, banyak persoalan-persoalan tekhnis dan non tekhnis yang terjadi dalam tahapan pencalonan yang kadang memicu keributan dan kekacauan. Belum lagi, terdapat banyak item yang yang belum dijangkau oleh regulasi. “Sehingga penyelenggara dituntut memiliki naluri, sensitifitas, mitigasi dan manejemen resiko sejak dini sehingga dapat mengambil langkah-langkah strategis,” tegas Ridwan lagi.
Selain itu,lanjut Ridwan, penyelenggara harus aktif melakukan sosialisasi agar semua stakeholder bisa memahami dan mengetahui regulasi yang ada. “Jangan sampai "kekacauan" terjadi disebabkan karena kekurang pahaman terhadap regulasi,” ujarnya lagi.
Diskusi online ini juga diikuti oleh penyelenggara pemilihan dari sejumlah daerah di Indonesia. Selain melalui daring zoom meeting, KPU Provinsi Jawa Barat juga menggelar diskusi tersebut dengan live melalui Jalih TV, Channel YouTobe resmi KPU Provinsi Jawa Barat.
Pada akhirnya, diskusi ini ditutup oleh Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Provinsi Jawa Barat, Endun Abdul Haq. Ia menegaskan, bahwa pengalaman-pengalaman divisi teknis pada tahapan pencalonan sangat penting diketahui oleh masyarakat. “Experince is the best teacher. Sebagai guru terbaik, maka sangat perlu kita saling berbagi pengetahuan.” tutup mantan Ketua Komisioner KPU Kabupaten Kuningan tersebut. (Tekmas KPU Jabar : Siho/ed.Dien)