
KPU DAN DISDIK JAWA BARAT SEPAKATI KERJASAMA PENDIDIKAN PEMILIH BERKELANJUTAN UNTUK PEMILU DAN PEMILIHAN 2024
Bandung, jabar.kpu.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan bergandeng tangan dalam menyukseskan pelaksanaan pemilu dan pemilihan serentak 2024 mendatang. Hal tersebut mengemuka dalam kegiatan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait peningkatan penyelenggaraan pendidikan pemilih tingkat SMA, SMK, SLB di Jawa Barat melalui muatan pembelajaran pemilu dan demokrasi, di Gedung TIKOMDIK Disdik Jabar, Selasa, (24/8/21).
Kegiatan yang dilakukan luring dan daring ini dihadiri Ketua KPU RI, Ilham Saputra, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum, Ketua KPU Jabar, Rifqi Alimubarok dan Sekertaris Disdik Jabar, H. Yesa Sarwedi Hamiseno. Kegiatan ini juga dihadiri Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Barat, Idham Holik, Pejabat Struktural dan Fungsional KPU Jabar dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Selain itu, Ketua dan Anggota KPU di 27 KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, Kepala Sekolah SMA, SMK, SLB se-Jawa Barat, turut hadir melalui zoom meeting serta melalui siaran langsung di kanal Youtube Disdik Jabar dan Jalih TV.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua KPU Jawa Barat, Rifqi Alimubarok, mengatakan, kerjasama dengan Disdik Jabar merupakan bagian dari kolaborasi KPU Jabar dalam upaya menyukseskan pelaksanaan pemilu dan pemilihan serentak 2024. Hal itu penting sebab urusan pemilu bukan semata-mata menjadi tanggung jawab KPU semata melainkan tanggung jawab semua pihak.
Langkah KPU Jabar memilih Disdik Jabar, kata Rifqi, merupakan kolaborasi strategis. Pasalnya, Disdik Jabar ini yang membawahi langsung pelajar di tingkat SMA, SMK, SLB. “KPU menganggap usia remaja itu merupakan sasaran pendidikan pemilih berkelanjutan yang potensial untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada pemilu dan pemilihan di 2024 nanti,” tegas Rifqi Alimubarok.
Dengan demikian ia berharap, kesepahaman dua lembaga tersebut berjalan sesuai rencana serta dapat ditindaklanjuti pada tingkat KPU dan Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota di 27 wilayah Jawa Barat.
Niat tulus KPU Jabar tak bertepuk sebelah tangan. Pasalnya Disdik Provinsi Jawa Barat, ternyata mendukung penuh kerja sama tersebut. Sekretaris Disdik Jabar, Yesa Sarwedi Hamiseno, menegaskan, pihaknya menyadari jika pendidikan pemilih berkelanjutan yang gencar dikampanyekan KPU menjadi tanggungjawab bersama. Ia juga sepakat jika pemilih yang saat ini duduk dibangkus SMA, SMK, dan SLB, merupakan generasi potensial dan akan menjadi kader pemilih yang cerdas dan berkualitas.
“Oleh karena itu, Disdik Jabar akan mendukung kinerja teknis KPU se-Jawa Barat melalui Cabang Dinas untuk menyelenggarakan kegiatan suistainable education voter bahkan hingga pada tingkat SMP,” kata Yesa Sarwedi.
Kerjasama KPU dan Disdik Jabar disambut baik oleh Wakil Gubernur Jabar, UU Ruhzanul Ulum. Menurutnya, kerjasama ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran generasi milenial di Jawa Barat dalam memahami politik dan pemerintahan dengan baik. Kaum milenial di Jawa Barat juga diyakini akan menjadi partisipan dalam menyampaikan hak pilihnya nanti, sehingga generasi muda ini memiliki peran penting dalam meningkatkan demokrasi di Jawa Barat.
“Dari kesadaran terhadap politik dan demokrasi itulah, diharapkan akan menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air dalam jiwa khususnya generasi milenial di Jawa Barat,” ungkap mantan Bu;ati Kabupaten Tasikmalaya tersebut optimis.
Apresiasi positif juga diungkapkan Ketua KPU RI Ilham Saputra. Melalui zoom meeting, ia berterima kasih kepada KPU Jabar dan Disdik Jabar atas kerjasama tersebut. Pasalnya, kerjasama tersebut dinilai memiliki visi yang luar biasa menuju perhelatan pemilu dan pemilihan tahun 2024 nanti.
“Dengan kerjasama ini kami berharap proses atau tahapan dalam melaksanakan pendidikan pemilih menjadi lebih baik.” Tandas Ilham.
Ia menambahkan, pendidikan pemilih sangat penting dan paling signifikan dalam meningkatkan penyelenggaraan kepemiluan, politik dan demokrasi. Sebab pendidikan pemilih bagi KPU, bertujuan untuk memberikan informasi kepemiluan dan pemahaman pentingnya memilih pemimpin.
Disisi lain ia optimis, bahwa meskipun pada masa pandemi, pemilu dan pemilihan akan terselenggara lebih baik dan menghasilkan pemimpin yang paham tanggungjawabnya dan melaksanakan aspirasi masyarakat pada setiap keputusan pengambilan kebijakan. (Siho/Ed.Dien)