Hedi Ardia: Tantangan Parmas Adalah Merebut Perhatian Pemilih

BANDUNG  - Parmas Insight Chapter #6 kembali dilaksanakan dengan tema “Mengukur Efektivitas Sosialisasi: Indikator, Survei, dan Evaluasi Kegiatan.” Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Jawa Barat, Hedi Ardia, didampingi Kepala Bagian Parmas dan SDM Yunike Puspita, serta Kasubag Parmas, Fahmi Kamal yang juga bertindak sebagai moderator.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM dari 27 KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Barat yang mengikuti kegiatan ini secara langsung maupun daring.

Dalam sambutannya, Hedi Ardia menyoroti tantangan pelaksanaan sosialisasi dan peningkatan partisipasi pemilih di Indonesia. Ia menekankan bahwa efektivitas kegiatan sosialisasi tidak seharusnya diukur hanya dari jumlah kegiatan atau persentase partisipasi pemilih, tetapi dari perubahan nyata dalam pengetahuan, kesadaran, dan perilaku masyarakat pemilih.

“Ukuran keberhasilan sosialisasi bukan pada seberapa banyak kegiatan dilakukan, melainkan sejauh mana masyarakat menjadi lebih sadar, percaya, dan berpartisipasi secara sukarela dalam pemilu,” ujar Hedi.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Ikmal Maulana, Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM KPU Kabupaten Karawang yang memaparkan materi bertajuk Voter Turnout Hack (VTO), serta Fikri Audah NSY, Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM KPU Kabupaten Cianjur yang membahas Mengukur Efektivitas Sosialisasi Pilkada Kabupaten Cianjur.

Lebih lanjut, Hedi menegaskan bahwa tantangan utama Divisi Parmas saat ini bukan hanya pada produksi program sosialisasi, tetapi bagaimana mampu merebut perhatian pemilih agar pesan yang disampaikan benar-benar sampai dan berdampak.

“Tugas kita bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi membentuk pemilih yang sadar, percaya, dan datang ke TPS dengan penuh kesadaran,” pungkasnya.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 216 Kali.