KPU JABAR KOLABORASI DENGAN YAYASAN WIDYA CASTRENA NUSANTARA, DORONG PARTISIPATIF DALAM PILKADA 2024

BANDUNG - Guna mendorong partisipasi aktif dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Barat yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024, KPU Jawa Barat bekerja sama dengan Yayasan Widya Castrena Nusantara menyelenggarakan acara sosialisasi di Pesantren Al-Quran Taruna Muda, Kabupaten Bandung.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta dari kalangan yayasan, bertujuan memperkuat kesadaran pemilih akan pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi.

Ketua Yayasan Widya Castrena Nusantara, Ruhendra menekankan bahwa Pilkada adalah momentum penting untuk memilih pemimpin yang kebijakannya akan berpengaruh dalam jangka panjang.

"Sosialisasi ini penting agar kita semua memahami calon pemimpin yang akan kita pilih. Setiap suara memiliki tanggung jawab besar, dan kita akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT," ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa partisipasi dalam pemilu bukan sekadar hak, tetapi kewajiban moral bagi setiap warga negara.

Dalam materi yang disampaikan oleh Ruhendra, dijelaskan bahwa masalah golput dan praktik politik uang masih menjadi tantangan dalam Pilkada.

"Pada Pilkada Jawa Barat 2014, angka golput mencapai 30,22 persen. Meskipun menurun menjadi 18,02 persen pada 2019, angka ini tetap signifikan. Partisipasi pemilih sangat penting untuk memastikan pemimpin yang terpilih benar-benar representatif," kata Ruhendra.

Ia menegaskan bahwa suara pemilih tidak boleh diperjualbelikan karena memiliki dampak besar terhadap kebijakan lima tahun ke depan.

Syahry Ahcyan Tanjung, pemerhati pemilu, menjelaskan peran KPU sebagai penyelenggara yang mengawasi jalannya pemilu di berbagai tingkatan.

"KPU, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten, adalah lembaga yang memastikan bahwa proses pemilu berjalan dengan adil dan sesuai aturan. Pilkada dapat diibaratkan sebagai pertandingan di mana KPU adalah wasit yang netral, memastikan semua peserta berkompetisi secara sehat," jelas Syahry.

Ia mengajak peserta untuk tidak ragu bertanya kepada pihak penyelenggara jika ada informasi yang kurang jelas tentang pemilu.

Syahry juga menekankan bahwa perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dan seharusnya tidak menyebabkan perpecahan.

"Gunakan hak suara sesuai hati nurani dan jangan biarkan perbedaan memecah persatuan kita," katanya sambil mengingatkan pentingnya datang ke TPS dan menggunakan hak pilih dengan bijak.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih, mengurangi angka golput, serta mendorong masyarakat untuk memilih pemimpin yang tepat dan bertanggung jawab, guna membawa Jawa Barat ke arah yang lebih baik.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 396 Kali.