
KPU DAN YAYASAN INTAN CENDIKIA AJAK PEMILIH PEMULA JADI GENERASI DEMOKRASI CERDAS
GARUT - Yayasan Intan Cendikia bekerjasama dengan KPU Jawa Barat menyelenggarakan sosialisasi pendidikan pemilih bagi pemilih pemula di SMK Muhammadiyah Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jumat (1/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pemahaman yang kuat mengenai proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2024 serta meningkatkan partisipasi pemilih yang cerdas dan bijak.
Acara sosialisasi Pilkada 2024 ini dihadiri sekitar 50 peserta yang terdiri dari anggota Yayasan Intan Cendikia dan pelajar setempat.
Kepala Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Garut mengatakan pentingnya peningkatan partisipasi pemilih pada Pilkada tahun ini.
"Pilkada serentak kali ini berbeda dari sebelumnya karena terdapat peningkatan partisipasi yang terus diupayakan oleh KPU, dan target kami adalah mencapai 75 persen," ujar Asyim.
Ia mengajak para peserta, terutama pemilih pemula, untuk tidak bersikap apatis dalam menggunakan hak pilih.
"Setiap suara sangat berarti dalam menentukan masa depan. Jadilah pemilih yang cerdas, bukan hanya sekadar hadir di TPS tetapi memahami pentingnya pilihan yang dibuat," imbuhnya.
Pentingnya Pemahaman Pemilu dan Pilkada bagi Generasi Muda
Pemerhati Pemilu, Ujang Mutaqin yang hadir sebagai pemateri dalam acara tersebut menjelaskan perbedaan antara pemilu dan pilkada, serta prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan dalam penyelenggaraan pilkada, seperti mandiri, jujur, adil, dan akuntabel.
"Pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, sedangkan Pilkada melibatkan pemilihan Gubernur, Bupati, dan anggota legislatif daerah. Prinsip ini harus kita pegang teguh agar proses demokrasi berjalan dengan baik," jelasnya.
Ujang juga mengingatkan pentingnya memahami Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) sebagai kategori daftar pemilih yang ada.
Ia mengajak para peserta untuk menjadi pemilih cerdas yang bijak dalam menggunakan hak pilih mereka, terutama dalam memahami latar belakang dan visi-misi kandidat.
Peran Pemilih Pemula dalam Merawat Demokrasi
Dikesempatan yang sama, Tedy Akbar yang juga hadir sebagai pemateri menekankan peran strategis pemilih pemula dalam merawat demokrasi.
Menurutnya, Generasi Z, yang kini berada di rentang usia 17-21 tahun, memiliki tanggung jawab besar untuk membangun budaya politik yang sehat.
"Generasi muda saat ini rentan terhadap informasi hoaks di media sosial. Karena itu, partisipasi dan sikap kritis pemilih pemula sangat penting untuk menjaga keutuhan demokrasi," ujar Tedy.
Ia juga menguraikan bagaimana keterlibatan aktif generasi muda dalam pemilu akan memperkuat suara rakyat, meningkatkan akuntabilitas, dan mencegah disintegrasi sosial.
Tedy mengajak peserta untuk bersikap teliti, objektif, dan kritis dalam memilih pemimpin, dengan cara mengevaluasi kandidat secara rasional.
"Kenali isu, telaah kandidat, dan buatlah keputusan berdasarkan fakta. Jadilah pemilih yang objektif dan cerdas," tegasnya.
Dengan sosialisasi ini, KPU Kabupaten Garut dan Yayasan Intan Cendikia berharap generasi muda semakin siap berpartisipasi dalam Pilkada 2024, serta mampu menjadi pemilih yang cerdas dan bijak dalam memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan positif bagi Jawa Barat.