JEMBATAN KEHUMASAN ALA AUSTIN KLEON

Oleh :Hedi Ardia
Kadiv Sosdiklih Parmas KPU Provinsi Jawa Barat

Dengan kecanggihan teknologi informasi saat ini dipastikan kian mempermudah semua aktivitas manusia sehari-hari tanpa terkecuali peran kehumasan dalam setiap organisasi termasuk di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten/Kota di Jabar.  Tapi, kondisi faktual global tersebut belum sepenuhnya linier dengan kerja-kerja kehumasan di Kabupaten/Kota.

Secara sederhana bisa dianggap bahwa Kehumasan merupakan jembatan antara organisasi dan publik. Di KPU, Kehumasan berperan penting dalam menyampaikan informasi terkait pemilu kepada masyarakat, meningkatkan partisipasi pemilih serta membangun citra positif lembaga. Kerja kehumasan yang efektif bisa memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat, transparan dan tepat. 

Tapi, kerja-kerja kehumasan bukan sekadar menyampaikan informasi, tapi juga tentang membangun hubungan dan kepercayaan (trust) dengan publik. Terlebih, KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu yang memegang peran penting dalam menjaga dan menjunjung tinggi prinsip penyelenggara Pemilu  sehingga diperlukan pendisiplinan diri yang dilakukan oleh seluruh komponen di dalamnya. Inilah yang membuat peran kehumasan sangat vital, terutama menjelang Pilkada serentak 2024.

Bila kita membaca buku yang ditulis oleh Austin Kleon berjudul “Show Your Work” sebenarnya bisa menjalankan tugas-tugas sebagai seorang Public Relation (PR) yang baik dengan membagikan sedikit pekerjaan kita untuk membangun audiens dan kekerabatan. Itu artinya, menurut Kleon setiap individu itu sebenarnya bisa menjadi humas yang mumpuni dengan cara sederhana yakni dengan membagikan apa yang tengah dikerjakan oleh para komisioner KPU Kabupaten/Kota  dalam menjalankan tahapan Pilkada.
    
Dengan memanfaatkan media sosial, setiap KPU Kabupaten/Kota (komisioner dan sekretariat) dapat membagikan informasi terkait kegiatan KPU, proses penyelenggaraan tahapan Pilkada, hingga sosialisasi peraturan perundang-undangan dan peraturan KPU (PKPU)nya. Beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan antara lain : berbagi cerita di balik layar. Dalam hal ini para ketua divisi yang membidangi Sokdiklih Parmas (Sosialisasi Pendidikan, Pemilih dan Partisipasi Masyarakat) bisa menampilkan proses kerja KPU, tantangan yang dihadapi, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas. Bagikanlah sedikit demiki sedikit perjalanan dalam menjalankan tugasnya semisal membagikan foto atau video pendek saat KPU Kabupaten/Kota sedang melakukan sosialisasi tahapan yang dikerjakan.

Selain itu, membuat konten yang menarik.  Untuk ini, karya yang dibuat harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan disesuaikan dengan target pemilih yang disasar dari pesan yang hendak disampaikan, visual yang menarik, dan format yang variatif untuk menyampaikan informasi. Interaksi dengan publik pun perlu dilakukan dengan cara merespons terhadap komentar dan pertanyaan dari masyarakat, serta aktif mengikuti diskusi di media sosial. Jangan lupa pula menguasai isu-isu terkini dengan menyampaikan pesan-pesan KPU dalam konteks isu-isu sosial dan politik yang sedang hangat diperbincangkan.

Tentu, itu saja tidak cukup. Karena tak kalah pentingnya lagi adalah memahami informasi terkait Pilkada secara menyeluruh. Seluruh individu yang ada di KPU harus menguasai detail seperti jadwal, prosedur dan peraturan Pilkada. Pasalnya, aturan merupakan fondasi dari perhelatan Pilkada. Memahami aturan berarti mengetahui hak dan kewajiban semua pihak yang terlibat termasuk pemilih, peserta pemilihan (kandidat) dan penyelenggara. 

Oleh karenanya, anggota KPU dan jajaran sekretariatnya harus dapat memastikan bahwa setiap tahapan Pilkada berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, menghindari permasalahan hukum dan menegakkan prinsip keadilan dan transparansi.

Ini akan memastikan bahwa setiap pesan yang kita sampaikan kepada publik akurat dan diandalkan. Dengan demikian, informasi yang disampaikan bisa dipercaya selain memang informatif. Dengan menguasai informasi, memanfaatkan media sosial secara efektif, berinteraksi dengan publik dan menjaga transparansi kita bisa memastikan bahwa informasi penting mengenai Pilkada sampai dan dipahami oleh publik dengan baik.
 
Harapan kita semua bahwa pelaksanaan Pilkada bisa berjalan lancar bila ada partisipasi pemilih dan aturan yang dipatuhi oleh seluruh peserta dan penyelenggara pemilihan.  Sekali lagi, Austin Kleon lewat karyanya sudah mengingatkan kita “Don’t be a hoarder. Don’t keep it all to yourself. Share your work.” Oleh karena itu, demi suksesnya penyelenggaraan Pilkada, bagikanlah pekerjaan kita untuk membangun kepercayaan dan kedekatan dengan publik sebagai pemilik kedaulatan republik ini. Viva la democratia!***

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 236 Kali.